Pelajaran Berharga dari Tragedi Sampit
Sampit adalah sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah. Dulu, 15 tahun yang lalu, didaerah sampit terjadi sebuah tragedi yang sangat kelam. Tragedi ini dinamai oleh sebagian besar orang dengan nama Tragedi Sampit.
Tragedi ini adalah sebuah tragedi yang sangat kejam dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Tragedi sampit ini terjadi karena banyak faktor yang mendorongnya. Faktor-faktor ini kemudian semakin hari semakin menumpuk, sehingga membuat orang semakin jengah dan resah.
Banyak sekali portal berita yang membahas tentang tragedi sampit ini. Dari awal mula munculnya hingga bagaimana kronologi dan akhir dari tragedi ini.
Tragedi sampit ini terjadi pada bulan Februari 2001, beberapa sumber menyebutkan bahwa amal mula terjadi tragedi ini adalah pada tanggal 18 Februari 2001 ketika rumah salah satu orang dayak terbakar .
Tragedi ini juga sebenarnya bukan tragedi yang tiba-tiba muncul dan meluas seketika, melainkan ini adalah puncak dari beberapa insiden yang terjadi sebelumnya antara dua etnis yang berseteru.
Seperti diketahui banyak orang, kejadian ini adalah kejadian yang melibatkan 2 entis; Sampit dan Madura. Dua etnis ini mempunyai sejarah yang panjang sebelum tragedi sampit ini terjadi.
Ada banyak sebab yang menjadi pemicu meletus nya tragedi sampit ini. Beberapa sebabnya akan di ulas dibawah ini
Sebab Terjadinya Tragedi Sampit
Konflik atau tragedi ini sejatinya terjadi di dasarkan atas rasa ketidakpuasan suku pribumi dengan apa yang dilakukan oleh suku pendatang. Rasa tidak puas ini muncul dari berbagai sebab, diantaranya lapangan pekerjaan yang didominasi oleh suku pendatang, kemudian kebijakan pemerintah yang terus melkukan transmigrasi ke daerah tersebut.
Kemudian juga tidak ditetapkannya batas-batas atau pembagian yang jelas dalam pembagian lapangan pekerjaan oleh pemerintah setempat sehingga menimbulkan kecemburuan sosial diantara mereka.
Adapun sebab-sebab yang lainnya adalah sebagai berikut:
1. Tingkat pendidikan yang rendah. Pendidikan yang masih rendah membuat kedua suku kurang jernih dalam memutuskan suatu perkara, sehingga cenderung mudah tersulut oleh keadaan.
2. Suku pribumi merasa suku pendatang telah merebut tanahnya, yang mana tanah itu seharusnya milik mereka.
3. Suku pribumi merasa terpinggirkan atau termarginalkan sebab kurangnya perhatian dari pemerintah setempat dalam pengembangan SDM suku pribumi, sehingga sangat mudah bagi suku pendatang yang notebene berpendidikan menguasai pasar dan lapangan pekerjaan.
4. Tidak tepatnya penempatan para transmigran oleh pemerintah setempat. Para transmigran ditempatkan di pedalaman hutan Kalimantan, yang mana bagi suku pribumi hutan adalah rumah mereka. Kemudian keadaan ini diperparah dengan tindakan transmigran yang banyak menebang dan membuka hutan guna kepentingan tempat tinggal mereka.
5. Tidak berjalannya hukum dengan baik. Hukum yang seolah digantung ini membuat sebagian masyarakat mulai mencari solusi sendiri tanpa melibatkan aparat pemerintahan.
Jadi, setidaknya lima hal diatas adalah sebab yang menjadi akumulasi dari terjadinya tragedi sampit ini.
Hikmah yang Bisa diambil dari Peristiwa Ini
Kejadian ini berlangsung sekitar satu bulan, akhir Februari sampai pertengahan maret. Kerusuhan yang akhirnya menjalar ke berbagai penjuru Kalimantan Tengah justru meninggalkan banyak sekali luka dan duka pada kedua belah pihak.
Di akhir konflik ini, kedua pihak membuat perjanjian yang intinya berdamai. Perjanjian ini tertulis dalam sebuah buku yang berisi beberapa persyaratan dan perjanjian damai.
Kemudian, hal paling penting adalah mencari hikmah dari apa yang sudah terjadi sehingga kedepan nya kejadian semacam ini bisa dihindari sebaik mungkin.
Beberapa hikmah yang bisa diambil:
1. Kurangnya perhatian dan pengawasan dari pemerintahan setempat membuat masyarakat menjadi berpikiran buruk terhadap kinerja dari aparat pemerintahan, maka sudah seharusnya para aparatur pemerintahan meningkatkan kinerja nya dengan lebih memperhatikan kebutuhan masyarakatnya.
2, Sikap toleransi dalam bermasyarakat ternyata sangat dibutuhkan demi terlaksananya kehidupan bermasyarakat yang baik dan lancar.