7 Alasan Mengapa Dirimu Nggak Bisa Disebut Sebagai Traveler Sejati

Saat ini bisa dibilang zamannya orang senang untuk traveling sedang ada di puncak. Kamu akan bisa melihat banyaknya orang yang senang untuk menjelajahi pelosok negeri bahkan dunia mengunjungi tempat-tempat yang begitu menarik dan tak jarang menantang.

Kalau kata anak sekarang, kamu akan dibilang “kekinian” kalau sudah mengunjungi tempat-tempat wisata yang paling hits dikalangan para traveler itu . Beda dengan mereka yang memang memiliki jiwa petualang.

Kamu yang cuma mau dibilang “kekinian” pasti datang ke lokasi yang menarik cuma mau dibilang hits aja kan? Alhasil, kamu yang menganggap dirimu sendiri sebagai seorang traveler hanya bisa melakukan beberapa hal ini selama perjalananmu mengunjungi destinasi wisata yang diinginkan.

Jalan Kaki Sebentar Saja Sudah Mengeluh

twitter.com

Kalau kamu sudah mengecap dirimu sebagai seorang traveler, tak ada lagi yang namanya takut capek dalam perjalanan. Karena, para traveler sejati akan dengan senang hati untuk berjalan dari satu tempat ke tempat tujuan berikutnya yang masih bisa dilalui dengan berjalan kaki.

Dalam perjalanan yang mereka lakukan, akan banyak keseruan yang ditemukan oleh mereka. Seperti bertemu dengan orang baru, menikmati keindahan kota dan lain sebagainya. Tak jarang, mereka pun bisa berlibur sambil mendapatkan ilmu baru dari kota yang dikunjunginya.

Tapi, kalau kamu jalan kaki sebentar aja udah ngeluh, gimana mau jadi seorang traveler? Mundur aja deh kalau gitu.

Menolak Keras Jika Pergi Menggunakan Kendaraan Umum

www.rmol.co

Coba tanyakan pada para traveler yang kerap pergi menjelajahi beberapa wilayah di dunia ini. Alat transportasi apa yang lebih mereka pilih ketika melakukan perjalanan. Pasti jawaban mereka adalah kendaraan publik, semacam kereta, busway dan lain sebagainya.

Karena pengalaman yang sesungguhnya itu bisa kamu temukan dalam perjalanan di kendaraan umum itu guys. Kalau kamu lebih milih untuk naik taksi dan kendaraan pribadi lainnya, mending tanggalkan segera deh kata “traveler” yang kamu banggakan itu.

Terpatok Pada Rencana Perjalanan Atau Itinerary Saja

hisamazinggloryministries.org

Saat kamu akan melakukan sebuah perjalanan, membuat itinerary atau rencana perjalanan itu memang perlu. Tetapi, ketika kamu sudah sampai ke kota atau negara tujuan, jangan hanya terpatok pada rencana itu saja.

Jadwal yang kamu susun itu bisa jadi membuat liburanmu jadi nggak seru dan menarik lagi. Karena kamu hanya berpedoman pada itinerary saja, kamu harus berangkat jam 7 dan sudah sampai hotel jam 7 juga. Jadi nggak ada bedanya kalau kamu ikut rombongan tour dong ya?

Nggak Bisa Kalau Harus Panas-panasan

apaperbedaan.blogspot.com

Kalau mau jalan tapi nggak ngerasa panas ya ke mall aja gih. Udah nggak kepanasan, dingin lagi. Gimana mau jadi traveler kalau jalan ke tempat terbuka aja ngeluh kepanasan dan lain sebagainya.

Kesasar? Oh No!

dunkyduy.blogspot.com

Sebenarnya nggak ada masalah lho kalau kamu sedang liburan dan tiba-tiba aja kesasar. Asal tetep pasang tampang kalem dan nggak panik, kamu masih bisa sampai ke lokasi tujuan.

Kamu kan bisa tanya penduduk sekitar atau kantor polisi terdekat supaya memberimu petunjuk yang jelas dan sampai ke lokasi dengan selamat.

Sama Sekali Nggak Menghargai Alam

www.alam-sutera.com

Kalau kamu jalan-jalan Cuma mau dipandang eksis, jangan ngerusak lingkungan dan alam dong. Nggak perlu coret-coret tembok atau membuat ukiran namamu di pohon juga kan? Traveler sejati itu justru bangga jika bisa berkontribusi yang baik untuk alam, bukannya nggak menghargai alam.

Terlalu Manja untuk Menjadi Seorang Traveler

www.sherpaexpeditions.com

Kamu maunya makan enak di restoran, tidur di kasur empuk yang ada di hotel, jalan-jalan naik taksi dan macam-macam lagi deh. Kayaknya ini salah satu hal terparah yang nggak membuatmu nggak bisa diakui sebagai traveler sejati.

Terlalu manja bukan ciri-ciri seorang traveler, karena traveler itu harus kuat, mandiri dan tangguh menghadapi segala tantangan yang ada.