“Islam adalah agama keluarga, selalu menetapkan keterlibatan seorang mukmin dalam keluarganya dan kewajibannya dalam rumah tangga,” kata Dr. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid dalam buku Prophetic Parenting: Cara Nabi Mendidik Anak.
Sebelum memasuki pernikahan, ada yang perlu diperhatikan oleh setiap lelaki, yakni memilih wanita terbaik yang bisa ia nikahi. Seperti hadits yang diriwayatkan Aisyah radiyallahu anha bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda, “Pilihlah untuk nutfah (sel kelamin) kalian tempat-tempat yang baik.”
Dodik Mariyanto menerapkan hadits ini saat memilih istrinya, Septi Peni Wulandani. “Saya akan melahirkan pemimpin besar. Oleh karena itu saya harus mencari pemimpin yang baik dengan cara (proses menuju pernikahan) yang baik,” kata Dodik.
Sebelum menikah, memilih calon terbaik adalah kewajiban seorang lelaki. Ini adalah hak anak. Seperti kata Umar bin Khaththab ra, “Hak yang pertama untuk anak adalah dipilihkan baginya seorang ibu sebelum dia dilahirkan: yang cantik, yang mulia, taat beragama, terhormat, cerdas, berakhlak terpuji, teruji kecerdasannya, dan kepatuhannya kepada suami.”
Tentu untuk bisa mendapat wanita seperti itu, seorang lelaki harus memantaskan diri. Seperti perkataan Syaikh Muhammad al Khidhr Husain, “Sesungguhnya sepasang suami istri persis seperti satu bait syair. Tidaklah baik sebuah syair apabila baris pertama indah sementara baris keduanya buruk.”
Setelah memenuhi semua hal itu, ada 4 hal yang perlu jadi tujuan seorang muslim dalam pernikahan yang telah dirangkum oleh Dr. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid.
#1 Memperbanyak jumlah kaum Muslimin dan memberikan kegembiraan di hati Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam
Seseorang menghadap Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam dan berkata, “Sesungguhnya aku menikah dengan seseorang yang memiliki kedudukan tinggi dan kecantikan, tetapi dia tidak bisa melahirkan. Apakah aku boleh menikahinya?”
Beliau menjawab, “Jangan!”
Kemudian dia menghadap untuk kedua kalinya dan beliau tetap melarangnya, sampai akhirnya dia menghadap untuk ketiga kalinya dan beliau bersabda,
“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur, karena sesungguhnya aku berharap memiliki jumlah umat yang banyak melalui kalian di antara umat-umat lainnya.” (HR Abu Dawud dan an Nasa’i)
#2 Menjaga diri dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
“Dan pada kemaluan salah seorang dari kalian terdapat sedekah,” kata Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam.
Para Shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa salah seorang dari kami memuaskan syahwatnya kemudian dia mendapat pahala?”
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam menjawab, “Tidakkah kalian lihat apabila dia menyalurkannya pada sesuatu yang haram bukankah dia mendapatkan dosa? Maka demikian pula apabila dia menyalurkannya pada sesuatu yang halal, dia akan mendapatkan pahala.” (HR Muslim, an-Nasa’I, Ahmad)
#3 Berniat Membangun generasi Muslim
Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda,
Sulaiman bin Daud ‘alayhimsalam berkata, “Malam ini aku akan berhubungan dengan seratus orang istriku atau Sembilan puluh sembilan. Seluruhnya akan melahirkan prajurit berkuda yang berjihad di jalan Allah.”
Istrinya mengingatkan, “Ucapkanlah Insya Allah.”
Tetapi Sulaiman tidak mengucapkan Insya Allah, sehingga tidak ada seorang pun dari istri-istrinya yang mengandung selain satu orang saja. Itu pun dalam keadaan cacat.
Demi jiwa Muhammad yang berada di Tangan-Nya, seandainya dia mengucapkan Insya Allah, pasti akan lahir anak-anak yang seluruhnya akan menjadi prajurit berkuda yang berjihad di jalan Allah.
Abu Hasan al-Mawardi menegaskan isi hadits ini dengan mengatakan,
Berniat ketika melakukan hubungan intim agar memperoleh anak dan berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Juga berniat pada anak yang akan diperolehnya, semoga Allah memberiinya anak yang taat beribadah kepada Allah dan menauhidkan-Nya.
Semoga Allah menjadikan anaknya sebagai pemelihara kedamaian di tengah-tengah umat manusia, penegak kebenaran, penjaga kejujuran, bermanfaat bagi manusia lainnya dan meramaikan negeri-negeri.
Mungkin ada yang bertanya mengapa Sulaiman ‘alayhimsalam punya 100 istri. Ya. Karena hanya umat Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa Sallam yang dibatasi dalam pernikahan. Hanya Islam yang punya aturan jelas dalam jumlah dan syarat pernikahan.
#4 Kelangsungan hidup umat manusia
Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda, “Janganlah salah seorang dari kalian berhenti mengharap kehadiran anak. Sebab, seseorang apabila meninggal dunia tanpa memiliki anak, namanya akan terlupakan.” (HR Thabrani)
Hadits ini dikuatkan pula oleh hadits berikut ini. Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda, “Tidaklah dilahirkan dalam satu keluarga seorang anak laki-laki melainkan pada mereka timbul kemuliaan yang sebelumnya tidak ada (HR Thabrani)
Inilah 4 hal yang harus diperhatikan setiap lelaki yang bercita-cita menjadi ayah. Dalam Islam, membangun keluarga adalah pekerjaan besar. Balasannya surga. Oleh karena itu jangan disia-siakan. Jadikan membangun keluarga itu ajang berlomba dalam kebaikan yang menunjukkan kekuatan dan kualitas para lelaki.