Seberapa pentingkah tampang? Di Korea Selatan, industri operasi plastik tumbuh sangat pesat. Isi hati orang memang siapa yang tahu, tapi kesan yang bisa kita tangkap: tampang itu penting bagi tiap orang. Wajah ganteng dan cantik itu didambakan oleh setiap orang. Baik dia akui ataupun tidak. Itulah sebabnya dalam agama Islam, surga itu digambarkan dengan penghuni yang tampan dan cantik.
Hal ini memengaruhi seseorang juga dalam mencari jodoh. Secara naluriah kita mementingkan paras yang rupawan. Saya melakukan survei kecil-kecilan di facebook, menanyakan seberapa penting wajah pada diri seseorang untuk membuat mereka menyukainya. Seorang teman menjawabnya seperti ini, “Manusia selalu mencari pembenaran kalau mereka tidak melihat tampilan fisik. Namun nalurinya bisa jadi mengatakan hal yang berbeda.”
Intinya: penampilan fisik itu penting.
Wajah yang menarik itu sangat berpengaruh untuk membentuk kesan pertama. Apalagi pada pria. Namun, tampang itu sebenarnya masalah persepsi. Dan kita bisa memanipulasi persepsi, baik diri kita sendiri maupun orang lain.
Walau wajah ganteng dan cantik itu memang bisa membuat orang lain mudah menyukai seseorang, orang-orang yang “kalah” dalam hal tampang bisa memanipulasi persepsi “si dia” yang sedang mereka dekati. Ada teknik cerdas yang bisa memberikan impresi menarik dalam diri orang yang sedang kamu incar. Teknik cerdas ini (bahasa tubuh, imej diri, kemampuan berkomunikasi, dan menunjukkan jati diri yang otentik), bisa jauh lebih berpengaruh daripada make up (bahkan operasi plastic).
Apa definisi kita tentang penampilan menarik?
Ternyata arti penampilan menarik itu berbeda-beda, tergantung budaya masing-masing tempat. Budaya yang digembar-gembori oleh model majalah, cantik itu kurus. Namun tidak demikian untuk wanita suku Sirono dari Bolivia yang berusaha memontokkan alias menggemukkan badannya untuk menarik perhatian pria.
Pria di Amerika Serikat lebih suka wanita dengan bibir yang agak melengkung seperti busur panah. Sementara itu wanita suku Ubangis yang menempelkan cawan di bibirnya agar membulat seperti pancake.
Ada berbagai standar kecantikan di seluruh dunia. Namun ada satu hal yang tetap sama. Fitrah mendikte kita semua siapa yang seksi dan yang tidak. Walau dunia sudah modern, wanita masih menyukai pria dengan karakteristik kuat yang tampaknya membuat sang pria ini bisa menjadi pencari nafkah yang baik sekaligus peduli. Sementara itu pria suka wanita yang tampak seksi dan kelihatannya bisa melahirkan (sekaligus membesarkan) anak yang sehat.
Tampang seperti apakah yang wanita sukai?
Dalam jurnal “What do women want? Facialmetric assessment of multiple motives in the perception of male facial physical attractiveness,” Cunningham menuliskan apa yang paling wanita sukai dari wajah pria:
“Wanita tertarik pada pria yang penampilannya memunculkan perasaan ‘mengasuh’ dalam diri wanita. Pria yang tampak memiliki kematangan seksual dan karakteristik dominan. Pria yang tampaknya mudah bergaul, mudah didekati, dan memiliki status sosial yang tinggi…
“Pria yang memiliki wajah dengan kombinasi optimal dari ciri kelaki-lakian, yakni mata yang besar, tulang pipi yang tegas, dagu yang besar, senyum yang lebar, dan pakaian berkelas. Pria seperti ini dipandang lebih menarik daripada pria lainnya”
Tubuh seperti apa yang wanita inginkan? Umumnya wanita menyukai pria dengan tubuh rata-rata, namun lebih besar di atas pinggang daripada di bawahnya. Penelitian yang dilakukan oleh Lavakras menunjukkan bahwa wanita lebih menyukai pria bertubuh seperti huruf V daripada yang tubuhnya seperti buah pir.
Namun, selera rerata wanita ternyata berbeda-beda juga berdasarkan kelas ekonominya. Wanita dengan pendapatan tingkat bawah lebih memilih pria berotot. Sementara itu wanita profesional memandang otot besar itu kurang menarik. Mereka lebih suka tipe tubuh yang gelap, langsing, dan sensitif.
Bagaimana dengan tinggi badan? Mungkin banyak yang mengira, semakin tinggi itu semakin baik karena budaya kita cukup mengunggulkan tinggi badan. ternyata wanita—baik yang pendek, sedang, maupun tinggi—lebih menyukai pria dengan tinggi yang sedang-sedang saja.
Lalu, tampang seperti apakah yang pria sukai?
Saat menjawab pertanyaan para peneliti tentang tampang wanita yang ia sukai, pria cenderung kurang deskriptif. Umumnya jawaban yang muncul seperti ini, “Emmm, ya, begitulah, ya, yang cantik.”
Untuk itulah, peneliti Smith dan Jane (1990) perlu bersusah payah untuk mencarii tahu wanita seperti apa yang rata-rata pria pandang menarik.
Mereka meneliti dampak iklan pada pria. hasilnya, ada 28 hal yang pria inginkan dari penampilan wanita. Yang paling puncak adalah tubuh yang langsing.
Tentu saja, ini bervariasi tergantung tingkat ekonomi dan kepribadian pria. Bagi pria ekstrovert dan kelas menengah bawah, wanita berdada pesar dan berpinggul lebar lebih disukai. Sementara pria introvert kelas menengah atas lebih menyukai wanita bertubuh kecil.
Ada penelitian yang menunjukkan berbagai foto wanita pada pria. Foto-foto ini bervariasi dalam satu hal: helai pakaian yang menempel pada wanita. Pria-pria ini ditanya wanita mana yang lebih menarik untuk dijadikan teman kencan hanya untuk sekali saja. Hasilnya: semakin sedikit helai pakaian, semakin menarik wanita.
Namun saat ditanya tentang wanita mana yang akan mereka pilih sebagai istri, hasilnya berkebalikan. Baik pria kelas menengah atas maupun kelas menengah bawah, semuanya sama-sama memilih wanita dengan pakaian tertutup. Bahkan banyak pria kelas menengah atas lebih memilih wanita dengan pakaian tertutup untuk ia jadikan teman kencan.
Sayangnya, penelitian ini tidak menunjukkan karakteristik wajah yang disukai pria. Penyebabnya mungkin karena pria tidak terlalu memperhatikan detail (berbeda dengan wanita yang sangat deskriptif).
Dulu ada imej warna kulit tertentu yang lebih disukai, ya, kulit yang putih. Namun kini pria menyukai wanita dengan berbagai jenis warna kulit. Sementara itu, wanita lebih menyukai yang berkulit gelap. Tren cantik berupa rambut pirang, mata biru, dan wajah malaikat terus berubah. Beberapa selebritis yang sekarang populer disebut cantik bahkan jauh dari stereotip media tentang penampilan menarik.
Satu-satunya generalisasi yang bisa kita buat pada kedua jenis kelamin adalah kita lebih memilih yang berkulit cerah, rambut berkilau, kulit putih rapi, dan mata yang jernih. Tentu saja sederhananya, ini sebenarnya kriteria orang yang sehat.
Adakah cara untuk membuat si dia merasa kamu lebih cantik/ganteng dari kenyataannya?
Masalah kecantikan itu subjektif. Kecantikan itu persepsi. Masalah ganteng itu soal penilaian. Di luar gaya rambut, pakaian, dan make up, Leil Lowndes mengungkapkan hal ini dalam buku How to Make Anyone Fall in Love with You.
Dalam sebuah acara televisi di Amerika, ada penelitian menarik tentang ketertarikan fisik.
Di satu segmen, wanita pirang yang sangat cantik berdiri di samping mobilnya yang kehabisan bensin, di pinggir jalan raya 4 jalur.. Mobil-mobil dan truk-truk yang melintas langsung berhenti dan menghampirinya. Pria-pria mempertaruhkan hidupnya menyebrangi lalu lintas yang sangat kencang, untuk menolong wanita cantik ini. Beberapa pria berebutan untuk memberi bensin.
Di segmen berikutnya, ada wanita lain yang mengalami hal serupa. Pakaiannya sama. Mobil yang sama. Namun, wanita ini kurang menarik (setidaknya menurut kru acara tersebut).
Apakah ada mobil yang berhenti untuk membantunya?
Apakah ada pria yang menyebrangi jalan raya untuk membantunya?
Tidak. Tidak ada yang merespon.
Ada satu atau dua mobil yang melambat. Namun setelah pengemudi mobil itu melihat wanita itu, mereka langsung menginjak gas lagi. Satu mobil berhenti, namun pengemudi pria ini hanya menunjukkan ke mana sang wanita perlu pergi untuk mengisi bensin.
Setelah itu, pembawa acara mewawancara kedua wanita ini, yang duduk berdampingan. Lowndes memperhatikan masing-masing wanita dengan sangat teliti. Ia berpikir, “Sebenarnya kedua wanita ini tampangnya tidak jauh berbeda.”
Namun ia masih ragu karena bisa jadi penilaiannya sebagai sama-sama wanita membuatnya bias. Ia pun bertanya ke teman prianya. Lowndes menunjukkan foto 2 wanita ini. “Tidak begitu berbeda,” katanya juga.
Lalu, apa yang membuat wanita pertama lebih menarik? Lowndes memutarkan acara tersebut dari awal sampai akhir ke teman prianya ini. “Oh tentu. Ya, wanita pertama tentu saja lebih cantik,” kata temannya yakin.
Ternyata, wanita pertama tersenyum pada mobil yang sedang lewat. Wanita ini melirikkan kepalanya, menegakkan bahunya, dan membusungkan dadanya. Wanita ini menunjukkan ekspresi bahagia, menyenangkan, dan percaya diri—jadilah ia cantik.
Sementara wanita kedua hanya bersender di mobilnya dengan ekspresi wajah kesal. Wanita ini menyilangkan lengan di dada. Dia terlihat cemberut dan tidak yakin pada dirinya sendiri—jadilah ia tidak cantik.
Intinya, wanita itu menjadi cantik saat ia “bergerak” dengan cara yang berbeda.
Poin ini menentukan cara untuk membentuk persepsi bahwa dirimu lebih menarik di mata si dia. Asah kepercayaan dirimu dan bentuk bahasa tubuh yang menarik. Dengan begitu, kamu akan tampil lebih cantik saat kamu “bergerak” dengan cara yang menyenangkan dan antusiasme.
Beauty is as beauty moves, kata Lowndes. Kecantikan itu ada karena kamu bergerak dengan cantik.
Lalu bagaimana dengan pria? Ternyata pergerakan fisik juga memengaruhi pesona dirimu di mata pria.
Pria yang tampan namun berdiri bungkuk dengan tangan yang lunglai itu tidak menarik. Lowndes memberi saran, “Lupakan apa yang sebaiknya kamu katakan (untuk mendekati wanita)! Pertama-tama perbaiki bahasa tubuhmu.”
Wanita tertarik pada pria yang bergerak dengan cara yang kuat, percaya diri, dan maskulin.
Jadi, apa saja yang bisa kamu praktikkan mulai sekarang?
Berikut ini kesimpulan bagi pria dan wanita yang disarankan oleh Lowndes
Bagi wanita:
Dapatkah kamu menipu fitrah? Tidak. Tapi kamu bisa menipu pria.
Yakinkan dirimu sendiri kalau kamulah makhluk paling cantik yang menghiasi Bumi ini. Lalu bergeraklah dengan anggapan itu.
Bagi pria:
Pria, bergeraklah dengan kuat, tegas, dan tenang. Berjalan dengan tegas. Menataplah layaknya kamu tahu kemana kamu akan pergi dan mengapa kamu pergi ke sana.
Ambil sisi terluar saat menyebrang jalan di samping wanita, bukakan pintu mobil untuknya. Berikan berbagai gestur jantan yang wanita pandang sangat menggoda.