Bagi kebanyakan perempuan, menstruasi sudah jadi rutinitas.
Umumnya, menstruasi mulai pada usia 12 tahun, dan berlanjut sekali sebulan selama 40-50 tahun. Namun menstruasi jangan dianggap satu rutinitas biasa. Menstruasi sebenarnya satu cara untuk mengetahui seberapa sehat seseorang, misalnya dengan cara mengamati darah yang keluar.
Perhatikan warna darah pada menstruasimu. Kamu akan bisa mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.
Pink kemerahan
Kalau warna darah menstruasimu pink, ada penjelasan sederhana: kamu mengalami hari yang ringan, dengan sedikit sekali darah di menstruasi normalmu.
Kalau hal ini terjadi bukan pada tanggal menstruasi normalmu, kamu perlu siap-siap. Bahkan hati-hati.
Bisa jadi pendarahan ini disebabkan oleh pendarahan implantasi (tanda awal kehamilan). Pendarahan ini disebabkan oleh fluktuasi hormon. Selain itu, pendarahan ini bisa jadi disebabkan oleh luka di organ dalam.
Merah terang
Merah terang itu hampir selalu tanda kalau kamu sedang dalam kondisi sehat.
Tubuhmu sedang mengeluarkan lapisan rahim secara normal, dan sudah akan “selesai” setelah seminggu.
Kamu hanya perlu khawatir kalau menstruasimu berlanjut sampai 8 hari atau lebih, darah berwarna merah terang terus mengalir tanpa henti.
Merah gelap
Saat menstruasimu menjadi lebih berat, kamu bisa mengalami pendarahan yang berwarna merah gelap dan bercampur gumpalan darah. Ini normal terjadi saat lapisan rahimmu keluar secara lebih cepat.
Namun kalau pendarahan yang banyak ini terus berlanjut, ini bisa jadi tanda fibroid (tumor ringan di bagian otot rahim).
Kamu perlu hati-hati kalau ada pendarahan yang agak berwarna abu-abu. Ini bisa jadi gejala awal keguguran.
Merah oranye
Hati-hati kalau darah menstruasimu agak berwarna keoranyean.
Memang bisa jadi ini terjadi karena keluarnya serviks yang bercampur dengan darah. Ini tidak berbahaya.
Namun seringkali, ini bisa jadi gejala awal infeksi vagina. Infeksi vagina bisa menyebabkan berubahnya warna pendarahanmu menjadi oranye terang dengan bau yang busuk.
Kalau ini terjadi padamu, hubungi dokter.
Cokelat kehitaman
Pendarahan berwarna coklat atau hitam bisa jadi mengagetkanmu awalnya, tapi jangan khawatir.
Coklat kehitaman bisa jadi hanya darah yang usianya agak tua. Bisa jadi dari siklus menstruasimu yang sebelumnya atau dari awal siklus menstruasi yang sekarang.
Ini normal.
Namun ada pengecualian. Jika ada sedikit warna oranye atau kuning, itu bisa jadi gejala infeksi. Atau kalau darahnya mengalir deras dan berwarna hitam selama lebih dari sehari, itu bisa jadi tanda pendarahan berlebih.
Mengalir sangat deras
Kebanyakan perempuan mengalami pendarahan yang sangat deras setidaknya pada satu fase menstruasinya. Ini memang berbeda-beda pada setiap wanita, namun seringkali terjadi di tengah-tengah siklus menstruasi.
Pendarahan yang deras itu normal terjadi di puncak menstruasimu. Ini tanda kalau lapisan rahimmu keluar dengan cepat.
Namun kalau hal kamu sampai harus mengganti lebih dari 3 pembalut dalam sehari, pendarahan ini bisa jadi terlalu berlebihan.
Bercak darah
Bercak itu biasanya terjadi saat ada sedikit pendarahan pada waktu yang tidak bisa diperkirakan dalam siklus menstruasimu. Munculnya bisa jadi tidak seperti bercak-bercak biasa, tapi lebih ke noda yang agak pucat atau kecokelatan.
Spotting bisa jadi tanda ketidakseimbangan hormon di siklusmu. Ini bisa terjadi di masa-masa awal kehamilan.
Ini juga bisa jadi satu cara tubuh untuk menandai siklus menstruasi, bahkan saat kamu berada di tengah-tengah masa kehamilan.
Menstruasi terlewati
Kalau kamu tidak mengalami menstruasi, hampir pasti kamu harus mengunjungi ginekolog. Ada banyak penjelasan untuk menstruasi yang terlwati.
Alasan yang paling sering adalah hamil dan menopause. Penyebab lainnya adalah berubahnya berat badan, syok, atau penyakit berat.
Pastikan kunjungi dokter untuk mengetahui penyebabnya.