7 Bangunan Bernilai Sejarah di Semarang yang Harus Kamu Kunjungi

Wisata adalah sarana kita untuk menyegarkan diri ditengah padatnya aktivitas. Apalagi wisata ditemani dengan keluarga, pastinya makin menyenangkan.

Berwisata dan bersenang-senang, sudah terlalu sering kita lakukan. Nah, agaknya kamu harus menggeser ide wisatamu. Wisata sembari belajar sejarah!

Ini ide bagus buat kamu yang ingin membuat keluarga kita melek akan sejarah bangsa ini. Biasanya wisata sejarah berada diseputar bangunan bersejarah, juga museum tentang tokoh dan peristiwa sejarah.

Sebagai rekomendasi utama, salah satu kota yang banyak memiliki wisata sejarah adalah kota Semarang. Kota ini memang sudah eksis sebagai kota besar dari berabad-abad yang lalu.

Kota tempat singgah para pedagang, dengan pelabuhan besar didalamnya.

Kala kamu pergi ke Semarang, jangan lupa kunjungi tempat berikut ini. Inilah tempat wisata sejarah di kota Semarang yang paling terkenal.

Lawang Sewu

1001malam.com

Lawang Sewu adalah tempat wisata yang wajib dikunjungi, apalagi bagi pecinta wisata sejarah. Lawang Sewu yang berarti seribu pintu adalah bekas kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS.

Ornamen-ornamen bangunan disini masih orisinil, termasuk sebuah hiasan kaca patri di salah satu bagian bangunan. Lawang Sewu dibangun pada tahun 1903 dan selesai pada tahun 1907.

Berkunjung ke Lawang Sewu bersama keluarga, merasakan sisa kolonialisme belanda di Indonesia. Semarang memang jantung kekuasaan Belanda sejak lama, semenjak kerajaan Mataram mulai runtuh dan terbelah.

Karena nilai historis yang dimilikinya, Lawang Sewu oleh pemerintah kota dijadikan sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno yang harus dilindungi.


Masjid Kauman Semarang

alvarentcar.com

Saat ini masjid ini memang sudah tidak orisinil seperti pertama kali dibangun. Namun kesan sejarah dan cerita dibalik masjid ini juga masih terjaga.

Masjid Kauman yang sekarang disebut Masjid Agung Semarang disebut-sebut sebagai masjid tertua yang ada di Jawa. Kamu bisa berwisata sejarah sekaligus juga wisata religi.

Menilik catatan yang tertera dalam prasasti di gerbang masuk masjid. Tertulis dalam bahasa Belanda, masjid dibangun pada tahun 1750 atau sekitar abad ke-18. Masjid ini diyakini sebagai masjid terbesar di Semarang pada zamannya.

Di dalam masjid terdapat beberapa tiang beton raksasa sebagai penopang atap masjid. Terdapat pula mimbar khotbah yang terbuat dari ukiran kayu jati.


Klenteng Sam Poo Kong

klikhotel.com

Klenteng ini dibangun pertama kali pada tahun 1724 oleh masyarakat Tionghoa di Semarang, sebagai bentuk penghormatan kepada Laksamana Zheng He atau sering disebut Laksamana Cheng Ho.

Pada perkembangannya, Klenteng Sam Poo Kong mengalami perubahan bentuk setelah dibangun kembali pada tahun 2002. Lokasi wisata religi ini ramai dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Nama Sam Poo Kong diambil sebagai kehormatan buat Zheng He, yang berarti leluhur. Di kelenteng yang berada di lahan seluas 3,7 hektar tersebut, terdapat klenteng utama.

Diyakini di dalam klenteng terdapat gua menjadi tempat tinggal dan berlindung Zheng He saat terdampar di pantai Simongan.


Kota Lama

kaskus.co.id

Sebagai kota yang pernah menjadi pusat kota kolonial Belanda, tak heran jika Semarang terkenal dengan bangunan-bangunan peninggalan belanda yang cukup bersejarah.

Salah satu sudut kota Semarang yang terkenal akan hal itu adalah daerah Kota Lama yang menyajikan pesona kemegahan arsitektur Eropa-Belanda klasik. Ditambah kanal-kanal kecil dipinggir, tak salah jika banyak yang menyebut Kota Lama sebagai little Netherland.

Salah satu bangunan yang paling dikenal dan ramai dikunjungi di Kota Lama adalah Gereja Blenduk. Selain masih berfungsi sebagai tempat ibadah, masyarakat umum boleh mengunjungi gereja yang dibangun pada tahun 1757 tersebut sebagai wisata sejarah.


Masjid Layur Semarang

agiggs.blogspot.com

Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Semarang yang masih kokoh berdiri, bahkan lebih tua dari Masjid Kauman.

Masjid Layur dibangun pada tahun 1743 oleh penduduk yang sebagian besar adalah warga melayu. Semarang sebagai kota dagang kuno memang mengundang banyak suku bangsa lain untuk menetap disini.

Hal yang unik dari masjid ini adalah bentuk bangunan yang kental dengan bangunan gaya Timur Tengah, diwakili menaranya. Bercampur dengan arsitektur khas jawa, dilihat dari  atap masjid bersusun tiga.

Dari gaya arsitekturnya, Masjid Layur merupakan percampuran dari tiga budaya, yakni Jawa, Melayu dan Arab. Dari segi keasliannya, Masjid Layur masih orisinil dengan sedikit saja ada perbaikan.


Kantor Pos Besar Semarang

budaya-indonesia.org

Semarang adalah satu dari tiga kota pelopor jasa pos pertama di Indonesia. Beroperasi semenjak 1862, gedung ini digunakan lembaga pos Belanda untuk melayani jasa pos dan telegrap. Gedung yang didirikan oleh J.P.Theben Tervile ini telah mengalami pemugaran pada tahun 1979 oleh pemerintah kota Semarang.


Gedung Marba

smgpras.blogspot.com

Berada di dalan kawasan Kota Lama, kamu bisa menemukan gedung ini mudah karena letaknya yang ada di sudut jalan. Gedung 2 tingkat ini dinamai Marba untuk mengenang pemilik gedung Marta Badjunet yang merupakan saudagar kaya asala Yaman.

Belum jelas kapan persisnya tahun dibangunnya gedung ini, perkiraannya disekitar pertengahan abad 19. Sayangnya bangunan yang dulu ramai sebagai perusahaan pelayaran dan ekspedisi, kini sepi dan digunakan sebagai gudang saja.