Banyak orang mengaku sebagai traveler, namun benarkah kamu seorang traveler sejati? Atau kamu sebenarnya hanya suka jalan – jalan? Dengan kata lain kamu sebenarnya hanya turis.
Nah, kalau benar kamu merupakan traveler, tentu kamu memiliki bukti dan pengalaman nyata selama melakukan perjalanan bukan? Banyak hal yang seharusnya bisa kamu ceritakan dan kamu tuturkan dengan penuh rasa bangga.
Lalu, apa buktinya kalau kamu seorang traveler? Lewat beberapa ilustrasi di bawah ini, kamu sedikit banyak akan diperkenalkan bedanya traveler dengan turis. Jadi, baca artikel ini sampai selesai dan buktikan bahwa kamu benar – benar seorang traveler.
Selfie atau Fotografi?
Sudah pasti, seorang traveler sejati akan lebih banyak berbagi tentang kondisi lingkungan dan perjalanannya ketimbang foto selfie dengan wajah yang memenuhi seluruh foto.
Seluruh ilustrasi dalam artikel ini dibuat oleh Holidify, sebuah perusahaan berbasis panduan perjalanan asal India.
Jelas atau Random?
Arah yang dituju mereka yang merupakan turis pastilah hanya arah yang mudah, semua orang tahu. Namun, seorang traveler tidak pernah menempuh jalan yang mudah, mereka memilih mencari arah baru yang bahkan tidak diketahui orang lokal.
Berkelompok atau Sendiri?
Tentu saja seorang taveller berpetualan untuk kepuasan dan pengalamannya sendiri. Jikapun bersama orang lain, lazimnya hanya berdua. Traveler tidak pernah bergi dalam kelompok besar yang berpotensi akan menghamburkan banyak uang.
Jalan Lurus atau Jalan Berliku
Turis hanya akan mengikuti jalan yang mudah dengan akses dan arah yang jelas. Sedangkan petualangan seorang traveler sejati tidak pernah lurus, seringkali tidak ada akses jalan dan itulah yang membuktikan bahwa kamu seorang traveler.
Koper atau Tas Ransel?
Meskipun kamu lebih sering traveling menggunakan tas ransel, jangan keburu mengaku bahwa kamu traveler. Bedakan dulu isi tas ransel kamu dengan tas ransel para traveler seperti pada gambar di atas.
Taksi atau Jalan Kaki?
Ketika para turis lelah dan menyerah dengan perjalanan mereka, pada akhirnya taksi lah solusi akhir mereka. Namun, buat kamu yang traveler sejati, lebih baik kamu terus mendaki gunung hingga puncak ketimbang harus naik taksi sampai hotel.
Seberapa pun jauhnya dan seberapa tidak jelas pun tujuannya, buat para traveler sejati berjalan kaki kemana pun selalu menjadi kenikmatan tersendiri. Banyak hal yang bisa dilihat dan diamati dengan mata dan kepala sendiri.
Kasur? Itu Hanya Untuk Para Turis
Tentu saja kamu yang merupakan traveler sejati lebih memilih tidur bersantai di atas ayunan antara dua pohon bukan? Kasur adalah barang mewah yang tidak sebanding nilai pengorbanannya dengan petualangan yang kamu lakukan saat ini.
Paling banter seorang traveler hanya memiliki sleeping bag yang juga tidak cukup hangat untuk melawan dinginnya udara pegunungan. Namun, itulah jalan para traveler, mereka selalu bisa mengalahkan apapun rintangan dan hambatan.
Kamar atau Tenda?
Lagipula mana ada traveler yang tidur di dalam kamar? Adanya juga tenda kecil yang tipis dan dingin. Cahaya penerangannya hanya lewat lampu senter biasa dan tontonannya tentu saja langit luas berbintang.
Tempat Beristirahat?
Lalu ketika kamu melakukan berjalanan, lelah dan letihnya petualangan mungkin akan membuat kamu berpikir untuk berhenti. Nah, bedanya turis dan traveler tentu saja apa yang dipikirkannya saat lelah.
Mereka para turis tentunya akan memikirkan kasur, kasur dan kasur saat lelah melakukan perjalanan. Sedangkan buat kamu yang merupakan traveler, mencari tempat yang lapang dan datar adalah priorotas pertama agar dapat mendirikan tenda.
Jadi, sebenarnya kamu benar – benar traveler sejati, atau hanya turis?