Mungkin yang paling membuat kamu tertarik dari Turki adalah Aya Sofia, Blue Mosque atau istana kerajaan dan bangunan sejarah lainnya. Namun, satu tempat bersejarah yang juga tetap ‘hidup’ dan aktif di Turki adalah Grand Bazaar Istanbul.
Nah, dalam artikel ini akan diulas sedikit banyak tentang Grad Bazaar Istanbul. Salah satu pasar dan pusat ekonomi tertua dan terbesar di dunia. Kamu akan menemukan banyak hal yang menakjubkan di tempat ini.
The Grand Bazaar Istanbul
Tentu saja kamu harus sedikit belajar bahasa Turki, pasar ini disebut Kapalıçarşı yang berarti covered bazaar atau Büyük Çarşı yang bermakna grand bazaar. Nah, sekarang kamu tahu secara sederhana dan logis, kata Çarşı berarti bazaar atau pasar.
Mengapa disebut grand dan bukan big? Tentu saja karena ukuran pasar ini memang tidak sekedar besar, tetapi jauh lebih dari besar. terdapat total 61 jalan atau lorong di pasar ini.
Seluruh 61 jalan tersebut menghubungkan lebih dari 3.000 toko yang bahkan akan membuat kamu bingung akan memilih belanja dari toko yang mana. Fakta yang lebih menakjubkan, setiap tahunnya lebih dari 91 juta orang berkunjung ke pasar ini.
Itu artinya, dalah satu hari, lebih dari 250.000 orang tumpah ruah menjadi pengunjung pasar ini. Pda tahun 2014 tempat ini bahkan dilabeli sebagai tempat nomor satu yang paling banyak dikunjungi turis dari seluruh dunia.
Lahir Dari Sang Sultan
Pada masa kerajaan islam, istilah ‘sultan’ adalah istilah baru yang di klaim dan diperkenalkan oleh suku Turki. Pada kejayaan Turki islam pula lah islam mulai menyebar hingga Indonesia, maka jadilah istilah raja muslim di Indonesia juga bergelar sultan.
Nah, Grand Bazaar Istanbul lahir sekitar dua tahun setelah penaklukan kota Konstantinopel yang saat itu dianggap memiliki tembok paling tebal dan paling kuat di dunia.
Tepatnya pada tahun 1455 pasar ini mulai hidup, menghubungkan daratan Eropa dan Asia. Menjadi tempat ‘pertukaran’ ilmu, seni, agama, budaya dan segalanya dari Asia menuju Eropa atau sebaliknya.
Fakta ini membuktikan bahwa tidak ada masa suram penuh pembantaian setelah Sultan Muhammad Al Fatih atau Sultan Mehmed II menguasai Konstantinopel. Nama kota ini berubah menjadi Islambol (sekarang Istanbul) dan perekonomian tumbuh cepat.
Masa Awal Pembangunan Pasar
Pada awal pembangunan Grand Bazaar Istanbul oleh Sultan Muhammad bangunan dindingnya ini hanya terdiri dari bata, batu dan kayu. Komoditas yang dijual pun awalnya hanyalah produk textile.
Kemudian pada awal abad ke 17, bentuk akhir dari pasar ini mulai nampak, inilah pasar paling ramai di wilayah Mediterania. Bahkan, hingga pertengahan abad ke 19, kualitas dan kuantitas barang yang dijual di pasar ini tidak tertandingi di seluruh Eropa.
Grand Bazaar Masa Kini
Kini, pasar ini memperkejakan sekitar 26.000 orang dan dikunjungi oleh 250.000 orang hingga 400.000 orang setiap harinya. Barang yang dijual disi pun telah jauh berkembang dalam varian yang sangat beragam.
Mulai dari pakaian, perhiasan, furnitur, sepatu, buku, rempah, dan tentu saja dua komoditas yang memiliki umur tertua, karpet dan keramik. Masih banyak lagi komoditas lain yang diperdagangkan di pasar besar ini.
Banyak hal telah terjadi di pasar ini, mulai dari pencurian besar – besaran pada tahun 1591. Sebanyak 30.000 koin emas hilang dicuri, pasar ditutup selama dua minggu penuh. Saat ditangkap, pelakunya dihukum gantung.
Hingga kebakaran dan gempa bumi juga telah menerjang pasar ini. Tahun yang lalu program renovasi secara resmi akan dilakukan pemerintah. Pasar ini diharapkan akan tetap menjadi pasar yang bersejarah sama seperti bentuk awalnya dahulu.