TEMPAT WISATA DI JAKARTA – Jakarta merupakan Ibukota Indonesia yang sangat padat penduduknya. Sehingga hampir semua wilayah di Jakarta dipadati dengan pemukiman, hotel, supermarket, perkantoran dan sebagainya. Namun, bukan berarti Jakarta tidak memiliki ruang untuk tempat pariwisata. Banyak juga tempat yang bagus dan cocok untuk berlibur bersama keluarga. Berikut tempat pariwisata di Jakarta terbaik dan paling banyak dikunjungi.
Monumen Nasional (Monas)
Monumen Nasional atau disingkat dengan monas merupakan ikon Kota Jakarta. Sejak dibuka untuk umum sejak 12 Juli 1975 hingga sekarang, monas tetap menjadi tempat wisata di Jakarta yang paling banyak diburu oleh para wisatawan. Tempat wisata dengan biaya murah ini biasanya dipadati oleh para wisatawan saat liburan sekolah. Sehingga, kerap kali ada antrian panjang di loket masuk.
Monas memiliki bentuk seperti lilin dengan ketinggian mencapai 132 meter. Hal yang menarik dari monas adalah terdapat emas yang berbentuk lidah api di puncaknya. Hal ini lah yang menjadi daya tarik tempat wisata ini.
Ancol (Taman Impian Jaya Ancol)
Mencari pantai yang bersih dan airnya tidak tercemar di Jakarta sangat sulit. Kebanyakan pantai Jakarta sudah dipenuhi dengan sampah. Namun, ada satu pantai yang hingga saat ini tetap bersih dan selalu dirawat, yaitu Pantai Ancol.
Pantai yang terletak di Jakarta Utara ini masih menjadi primadona para wisatawan, khususnya pada saat liburan sekolah. Pantai Ancol merupakan bagian dari tempat wisata yang bernama Taman Impian Jaya Ancol. Jika kamu mengunjungi Taman Impian Jaya Ancol, kamu tidak hanya menikmati pantai saja, tetapi kamu juga bisa menikmati berbagai wahana karena ancol merupakan taman wisata terintegrasi yang paling lengkap di Indonesia.
Taman Mini Indonesia Indah
Taman Mini Indonesia Indah atau disingkat dengan TMII ini bisa dikatakan miniaturnya Indonesia. Karena tempat wisata yang diresmikan pada tanggal 17 April 1975 ini menyajikan seluruh kebudayaan setiap propinsi yang ada di Indonesia. Masing-masing kebudayaan setiap propinsi disajikan dalam bentuk anjungan. Anjungan tersebut terdapat setiap kebudayaan di setiap propinsi, seperti pakaian adat, rumah adat, upacara tradisional dan sebagainya. Selain itu, terdapat juga fasilitas lainnya, seperti kolam renang, taman flora fauna, museum dan sebagainya.
Kebun Binatang Ragunan
Jika kamu suka melihat berbagai ragam fauna, kamu bisa mengunjungi Kebun Binatang Ragunan. Kebun binatang ini pengunjungnya selalu membludak saat musim liburan sekolah. Pengunjungnya pun tidak hanya dari Jakarta saja, melainkan di luar Jakarta juga berbondong-bondong untuk berlibur di tempat wisata ini. Hal tersebut membuktikan bahwa ragunan ini tempat wisata favorit masyarakat.
Tempat wisata yang terletak di Jakarta Selatan dengan luas area sekitar 140 hektar ini memiliki sekitar 300 jenis hewan. Sehingga kamu bisa melihat berbagai hewan yang mungkin belum kamu lihat sebelumnya.
Dunia Fantasi (Dufan)
Dunia Fantasi atau lebih dikenal dengan dufan merupakan tempat wisata yang termasuk dalam bagian kawasan Taman Wisata Jaya Ancol. Taman wisata ini termasuk taman wisata tematik. Taman wisata yang menyajikan berbagai jenis wahana, mulai dari wahana yang menyenangkan hingga wahana yang menegangkan. Jika kamu ingin menguji adrenalin kamu, kamu bisa mengunjungi dufan. Karena banyak wahana yang menenggangkan tersedia disini.
Waterbom Jakarta
Waterboom Jakarta ini termasuk tempat wisata terbaru di Jakarta. Tempat wisata ini mulai dibuka pada tahun 2007. Sesuai dengan namanya, wisata ini menyajikan aneka permainan air, seperti air mancur, kolam renang dan sebagainya. Jika kamu tertarik untuk mengunjungi tempat wisata ini, kamu bisa datang langsung di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Lubang Buaya
Lubang buaya adalah suatu kawasan di daerah Pondok Gede, Jakarta Timur yang menjadi tempat pembuangan jasad ketujuh pahlawan korban Gerakan 30 September 1965 atau lebih dikenal dengan G30SPKI dan dijadikan tempat wisata di Jakarta. Sumur lubang buaya bertempat di kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Saat kejadian G30SPKI, Lubang buaya adalah sebuah tempat pelatihan milik partai komunis indonesia. Saat ini tempat tersebut dijadikan lapangan peringatan Lubang buaya yang berisi Monumen Pancasila, Sebuah museum Diorama kejadian G30SPKI, Sumur tempat ketujuh jendral korban G30SPKI dibuang, dan sebuah ruangan berisi relik.
Nama Lubang Buaya diambil dari sebuah legenda yang mengatakan bahwa ada buaya-buaya putih yang tinggal di sungai dekat kawasan tersebut. Selain musim dan lubang tempat para pahlawan, ada juga rumah tempat ketujuh pahlawan revolusi disiksa dan dibunuh. Disana juga terdapat mobil yang digunakan untuk mengangkut mereka.
Di dalam museum Lubang buaya kamu juga bisa menemukan baju yang dipakai oleh para jenderal saat disiksa dan dibunuh. Bahkan baju mereka masih memiliki bercak darah asli dan masih belum dicuci hingga sekarang. Di sana kamu juga dapat melihat miniatur kejadian G30SPKI.
Konon menurut beberapa warga sekitar, patung jenderal ahmad yani akan bergerak dan berbicara menuntut orang-orang G30SPKI pada saat malam hari.
Taman Museum Prasasti
Museum Taman Prasasti adalah salah satu wisata yang ada di Jakarta yang juga museum cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda yang bertempat di jalan Tanah Abang No.1, Jakarta Pusat.
Museum prasasti ini mempunyai koleksi prasasti nisan kuno, koleksi kereta jenazah antik dan juga miniatur makam khas yang berasal dari 27 provinsi di indonesia. Museum ini memiliki luas 1,2 hektar dan museum ini terbuka untuk umum.
Selain koleksi prasasti, museum ini juga menampilkan karya seni kuno tentang kecanggihan para pematung, pemahat, kaligrafer, dan juga sastrawan yang menyatu.
Pada awalnya Museum Taman Prasasti ini adalah sebuah pemakaman umum yang diberi nama kebon jahe kober yang memiliki luas 5,5 hektar. Makam ini dibangun pada tahun 1795 untuk menggantikan kuburan yang tadinya di samping gereja Nieuw Hollandsche Kerk, sekarang sudah menjadi museum wayang yang telah penuh.
Makam yang baru ini menyimpan koleksi nisan dari tahun-tahun sebelumnya karena sebagian nisan dari pemakaman Nieuw Hollandsche Kerk dipindahkan pada awal abad 19. Pada tahun 1977, pemakaman kebon jahe kober dijadikan museum yang terbuka untuk umum dengan koleksi prasasti, nisan dan makan sebanyak 1.372.
Koleksi tersebut memiliki banyak jenis mulai dari makam batu alam sampai makam yang terbuat dari perunggu. Tetapi karena perkembangan kota luas museum ini akhirnya menyusut sampai sekarang menjadi 1,3 hektar saja.
Museum ini juga mengumpulkan beberapa prasasti dari zaman Belanda dan sebelumnya, dan juga memiliki makam beberapa tokoh pada masa Belanda, Inggris, dan Hindia Belanda Seperti:
- A.V. Michiels (seorang Tokoh militer Belanda pada masa perang Buleleng)
- Dr. H.F. Roll (pendiri sekolah STOVIA, yaitu sekolah kedokteran pada zaman kedudukan Belanda)
- J.H.R. Kohler (salah satu tokoh militer Belanda pada masa perang aceh)
- Olivia Marianne Raffles (istri dari Thomas Stamford Raffles yaitu salah satu penemu bunga rafflesia, mantan gubernur Hindia Belanda dan Singapura)
- Kapitan Jas (menurut kepercayaan beberapa orang, makamnya dapat memberikan kesuburan, keselamatan, kemakmuran dan kebahagiaan)
- Miss Riboet (salah satu tokoh Opera pada tahun 1930-an)
- Soe Hok Gie (aktivis gerakan mahasiswa pada tahun 1960-an)
Kota Tua
Jasmerah, Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah. Nasehat Bung Karno ini untuk mengingatkan para anak muda agar tidak melupakan jasa para pahlawan. Bicara mengenai sejarah, ada banyak cara untuk menghargainya, salah satunya dengan mengunjungi tempat-tempat yang mempunyai catatan histori.
Nah, tempat wisata di Jakarta ada juga loh yang bertema mengenai sejarah. Namanya adalah Kota Tua Jakarta atau juga dikenal dengan Old Batavia.
Pada zaman dahulu, Kota Tua dianggap sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan karena lokasinya yang strategis dan mempunyai sumber daya yang melimpah. Saking terkenalnya, pada abad ke-16 pernah dijuluki “Permata Asia” dan “Ratu dari Timur” oleh pelayar Eropa.
Kawasan ini mencangkup sebagian wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat, mulai dari Museum Bank Indonesia hingga Pelabuhan Sunda Kelapa.
Untuk kamu yang ingin mengunjungi atau yang sedang singgah di Kota Tua, ini adalah daftar tempat yang wajib kamu kunjungi, diantaranya :
Toko Merah
Toko Merah merupakan bekas rumah dari Gubernur Jenderal VOC Gustaaf Willem Baron van Imhoff yang dibangun pada tahun 1730.
Saat kamu masuk ke dalam bangunannya, kamu akan dibawa untuk melintasi waktu dan kembali ke jaman kolonial dahulu, karena saking terawat dan terjaga keaslian bagian-bagian bangunannya.
Namun untuk dapat masuk ke Toko Merah ini, kamu harus mengurus perizinan terlebih dahulu, karena Toko Merah bukanlah tempat wisata yang dibuka untuk publik.
Museum Fatahillah
Museum Fatahillah dahulunya merupakan Balai Kota Batavia yang dibangun pada tahun 1710 atas perintah Gubernur Jenderal VOC Johan van Hoorn. Arsitektur bangunnya merujuk pada gaya neoklasik abad ke-17.
Salah satu tempat wisata di Jakarta ini, terdiri dari tiga lantai dan memiliki simpanan 25.000 koleksi benda bersejarah, diantaranya patung Dewa-dewi, keramik, gerabah, prasasti, mebel antik, meriam dan lainnya.
Museum Fatahillah juga menawarkan replika peninggalan Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Pajajaran, perjalanan sejarah Jakarta sampai peralatan abad ke 17-19 yang merupakan perpaduan gaya dari Eropa, Tiongkok dan Nusantara.
Namun, salah satu tempat yang terpenting dari museum ini justru terletak di lapangan luarnya. Karena di tempat inilah, era kolonial biasa mengeksekusi para tahanan.
Pelabuhan sunda kelapa
Pelabuhan ini mempunyai perjalanan sejarah yang cukup panjang dalam perkembangan Jakarta. Pelabuhan Sunda Kelapa sudah dikenal sejak abad ke 12 dan di waktu itu merupakan pelabuhan terpenting bagi Kerajaan Pajajaran.
Kemudian ketika era Islam dan bangsa Eropa mulai masuk, Sunda kelapa mulai menjadi rebutan antara Kerajaan Nusantara dan Eropa. Hingga akhirnya Belanda berhasil menguasainya dalam rentang waktu yang cukup lama, yakni sekitar tiga abad.
Kala itu, Pelabuhan Sunda Kelapa kerap disinggahi oleh kapal pedagang yang berasal dari Timur Tengah, Tiongkok, India Selatan dan jepang. Mereka membawa anggur, kuda, porselen, kopi, sutera, aneka kain dan parfum untuk ditukar dengan uang atau rempah-rempah yang menjadi primadona dagang saat itu.
Namun kini, Pelabuhan Sunda Kelapa hanyalah tempat bersandar kapal nelayan setempat. Bukan berarti salah satu tempat wisata di Jakarta ini menjadi tidak layak dikunjungi. Kamu bisa mendatanginya di waktu sore, melihat panorama senja berpadu dengan siluet kapal yang menawan.
Di sekitar pelabuhan juga terdapat berbagai jajakan kuliner yang menyajikan beragam olahan seafood yang enak.
Museum Bank Indonesia
Berbeda dengan museum lainnya, Museum Bank Indonesia memadukan sejarah dengan teknologi modern, seperti panel statik, televisi plasma, display elektronik dan diaroma yang memberikan nuansa baru kepada wisatawan dalam mengunjungi museum.
Bangunan ini awalnya adalah Binnen Hospital. Seiring berjalannya waktu yang tadinya rumah sakit dialihfungsikan menjadi sebuah Bank yang bernama De Javasche Bank pada tahun 1828.
Museum Bank Indonesia ini menyajikan informasi mengenai peranan Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa. Mulai dari kerajaan Nusantara sampai kebijakan-kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2005.
Taman Wisata Alam Angke Kapuk Jakarta
Banyak orang yang berpendapat bahwa kota jakarta itu panas, banyak sampah dsbg. Namun nyatanya di kota tersibuk yaitu ibu kota indonesia ini ada sebuah tempat yang sejuk, adem dan penuh dengan pemandangan hijau.
Pasti masih banyak yang belum tau ya?, yaudah,kalau gitu langsung aja datang ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk jakarta atau banyak dikenal dengan sebutan Hutan Mangrove Pantai Indah Kapuk, sebutan ini diberikan karena tempatnya berada di Jalan Kamal Muara, Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara.
Di sini kamu bisa menikmati udara yang sejuk adem yang pastinya bisa membuat mu betah di tempat ini, selain itu kamu juga bisa menikmati indahnya pemandangan hijau dari hutan mangrove yang lebat.
Keberadaan hutan mangrove ini bukan hanya berfungsi untuk mencegah erosi pantai di sekitar Jakarta Utara serta tempat konservasi mangrove, namun juga di fungsikan sebagai tempat wisata yang indah dan difungsikan juga sebagai sarana edukasi karena kamu bisa menikmati kesejukan dan keindahan alam sekitar dan berkenalan dengan tumbuhan mangrove.
Bukan hanya itu saja, kamu juga bisa berpartisipasi dalam menjaga alam dengan mengikuti kegiatan penyemaian ataupun berbagai kegiatan-kegiatan konservasi lainnya yang pastinya mengasikkan untuk bermain dan sekaligus belajar.
Jalan untuk menuju Taman Wisata Angke Kapuk ini cukup mudah digapai karena lokasinya masuk dalam kawasan perumahan Pantai Indah Kapuk (PIK) sehingga banyak sarana dan prasarana umum yang bisa digunakan.
Ada beberapa pilihan sarana umum yang bisa dipilih untuk mencapai tempat ini seperti angkutan kota atau bus transjakarta yang semuanya juga nyaman digunakan. Yang membedakan antara dua sarana umum tersebut hanyalah pada fasilitas dari masing-masing sarana tersebut.
Jika kamu menggunakan angkutan kota, bukan hanya tanpa Ac tapi juga harus berganti-ganti jurusan sampai beberapa kali. Namun, Jika kamu menggunakan bus transjakarta beda lagi karena transjakarta memiliki fasilitas AC yang pastinya akan membuat perjalanan anda lebih nyaman dan tidak kepanasan.
Untuk rutenya kamu bisa memilih naik bus transjakarta yang jurusannya menuju Halte Monas dan dilanjutkan dengan turun di depan Yayasan Buddha Tzu Chi. Kemudian tinggal mengikuti papan pengumuman dan rambu-rambu yang telah di sediakan untuk menuju ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk.
Selain melalui rute di atas kamu juga bisa menaiki bus yang menuju Pluit atau Koridor 12 dan berakhir di Halte Penjaringan. Kemudian oper lagi dengan angkutan B01 jurusan Muara Karang, kemudian turun di Pizza Hut Muara Karang.
Dari sini kemudian oper angkot lagi ke jurusan PIK dan turun di depan Yayasan Buddha Tzu Chi. Untuk kamu yang menggunakan kendaraan pribadi dari arah Tol Soekarno-Hatta lantas keluar di tol arah Pantai Indah Kapuk.
Jika sudah sampai di pintu keluar kamu tinggal mengikuti jalan menuju perempatan Grand Cengkareng dan belok kanan hingga bertemu dengan perempatan lagi. Nah, dari perempatan kedua ini belok kanan lagi dan tinggal melanjutkan perjalanan sekitar 20 M.
Sebelum kamu memasuki area Taman Wisata Angke Kapuk Patikan sudah membaca brosur yang telah disediakan oleh petugas di pintu masuk, karena untuk mengunjungi tempat ini ada beberapa peraturan yang harus di taati.
Seperti larangan membawa makanan dan minuman serta larangan membawa kamera dalam bentuk apapun kecuali itu kamera HP. Karena jika berfoto dengan kamera di Taman ini ada denda yang harus kamu bayar sebesar Rp 1.000.000 (Satu Juta Rupiah).
Bahkan lebih mahal dari pada tiket masuknya sendiri yang hanya Rp 25.000 untuk dewasa dan Rp 10.000 untuk anak-anak. Dari pintu masuknya saja kamu bisa menikmati indahnya pemandangan di area taman ini.
Di taman ini terdapat jalan yang dibuat dari bambu yang bermanfaat membantu kamu untuk lebih mudah mengelilingi taman ini. 100 M dari jalan utama, kamu sudah dapat menemukan kantin yang menjual beberapa makanan ringan dan minuman.
Kamu juga dapat berkeliling di kawasan hutan yang luasnya mencapai 99,82 Ha ini menggunakan fasilitas Boat yang dapat ditumpangi 6 sampai 8 orang. Akan tetapi tidak gratis kamu harus membayar sewanya sebesar Rp 250.000 atau Rp 350.000.
Kamu juga bisa berkano selama 45 menit dengan membayar sebesar Rp 100.000 saja. Setelah puas menikmati pemandangan mangrove, kamu juga bisa berpartisipasi menanam mangrove dengan membayar Rp 150.000 kamu sudah bisa berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan.
Atau bisa juga di depan tanaman yang kamu tanam tadi di kasih nama kamu di papan nama dengan membayar sebesar Rp 500.000. Kamu juga bisa menginap di sana dengan menyewa rumah kayu berbentuk unik yang dinamakan dengan rumah tenda.
Satu rumah tenda hanya bisa dihuni oleh dua orang dengan kamar mandi di luar atau bisa juga kamar mandi di dalam tapi tidurnya di luar :-).
Nah, sekarang sudah pada tahu kan, kalau di ibu kota indonesia ini terdapat tempat yang sejuk dengan pemandangan yang menakjubkan, apalagi di dukung dengan fasilitas yang lengkap semakin membuat liburan kamu lebih indah dan bermakna.
Kidzania
Kalau kamu sedang liburan di Jakarta bersama anak-anak dan keluarga, tempat wisata Jakarta yang unik ini wajib jadi salah satu destinasi kamu.
Lokasi Kidzania ini ada di lantai atas Mall Pacific Place. Mall ini sendiri letaknya di dekat Polda Jaya dan Gedung Bursa Efek di Jalan Sudirman, Jakarta.
Tanpa kamu sadari, sebenarnya di Kidzania, anak-anak akan banyak belajar. Konsep hiburan yang dikolaborasikan dengan pendidikan, atau yang disebut dengan edutaintment terasa begitu kental di sini.
Apa lagi dengan kemasan yang fun dan terkesan cerdik yang ditampilkan oleh pengelola wisata.
Kalau kamu sudah memutuskan untuk main ke wisata Kidzania ini, biaya tiket masuk yang perlu kamu keluarkan ialah seharga Rp 50.000 sampai dengan Rp 250.000 (tergantung usia pengunjung dan hari kedatangan).
Sekedar informasi tambahan, tarif paling tinggi yang dikenakan di Kidzania adalah untuk pengunjung yang berusia 4 tahun sampai dengan 16 tahun di hari libur atau weekend.
Yang perlu kamu tahu juga, bahwa untuk masuk ke wisata ini, ada waktu-waktunya.
Waktu masuk ke Kidzania di akhir pekan dan hari libur terbagi menjadi menjadi 2 sesi yang masing-masing durasi maksimalnya adalah 7 jam.
Sedangkan hari Senin sampai dengan Kamis, hanya disediakan satu sesi, dari pukul 9 pagi, sampai dengan pukul 4 sore.
Bagaimana, kamu tertarik?
Sky Rink
Siapa bilang kita tidak bisa bermain ice skating di daerah tropis?
Nyatanya, sekarang kita bisa menikmati permainan ice skating di dalam sebuah gedung, yaitu di Sky Rink, letaknya di dalam Mall Taman Anggrek, Jakarta.
Keren ya…?
Belum selesai, ternyata arena ice skating di Mall Jakarta ini merupakan yang terluas di Asia Tenggara loh…
Selain itu, konsep wisata ini unik dan tidak akan kamu temukan di kota-kota lain yang menyediakan permainan selucur es di wilayah tropis, seperti di Indonesia.
Nah, ini baru keren…
Jadi, kamu tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk bisa bermain es dan berseluncur di atasnya. Cukup datang ke Jakarta, dan nikmati sepuasnya!
Berapa bayarnya?
Kalau kamu tertarik untuk mencoba wisata es ini, kamu cukup mengeluarkan biaya tiket seharga Rp 65.000 per orang di hari biasa. Sedangkan ketika weekend atau hari libur, maka tarif yang dikenakan adalah senilai Rp 85.000 per 2 jam.
Siap? Ayo meluncur!
Ocean Ecopark
Tahukah kamu? Salah satu tempat wisata favorit untuk berlibur di Jakarta adalah Ocean Ecopark. Ini adalah tempat yang menjadi spot favorit diadakannya konser ataupun party para artis lokal maupun luar negeri.
Nah, kalau kamu suka memancing, Ocean Park baru saja meluncurkan sebuah program terbarunya yang dinamai Ecofishing.
Cukup keluarkan biaya tiket senilai Rp 25.000, maka kamu bisa memancing di sini sekaligus mendapatkan joran dan umpannya.
Di Ocean Ecopark, anak-anak akan diajarkan untuk back to nature.
Di sini anak-anak bisa belajar menanam, bersepeda, dan top-tree walking.
Konsep wisata dari Ocean Ecopark adalah dengan cara belajar botani dan bermain di alam terbuka, atau bahasa kerennya green lifestyle.
Harga tiket masuk ke Ecopark sendiri tergantung dari jenis permainan yang kamu ingin mainkan dan hari kunjungan kamu. Kisaran harganya adalah antara Rp 25.000 sampai dengan Rp 180.000.
Selain itu, di sini juga terdapat rumah lebah, kano, outbound holic, dan paintball (yang dikhususkan untuk pengunjung berusia 14 tahun ke atas).
Untuk kaum wanita juga kebagian jatah ya… karena di sini juga disediakan eco-market yang pastinya disukai oleh para wanita, khususnya para ibu yang ingin membeli oleh-oleh untuk kerabat ketika pulang dari liburan di Ocean Ecopark.
Selamat berwisata… 🙂