Suku Baduy merupakan suku yang hidup di alam pegunungan Kendeng, Kabupaten Lebak Banten. Mereka hidup berdampingan dan bergantung pada alam sekitar dan menjadikan suku Baduy tidak mengirimkan anak anaknya untuk bersekolah dan menuntut ilmu layaknya masyarakat pada umumnya.
Suku Baduy terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Perbedaan antara keduanya adalah terletak pada tata cara menjalankan aturan adat atau yang dikenal Pikukuh.
Suku Baduy dalam masih memegang teguh aturan adat dan menjalankan dengan baik sementara Suku Baduy Luar sudah terpengaruh pola hidup masyarakat Modern jaman sekarang.
Beda halnya dengan Suku Baduy Luar, suku Baduy dalam dengan pikukuh yang masih ketat melarang menggunakan barang barang elektronik. Secara keseluruhan masyarakat Baduy dalam masih memilih hidup tanpa listrik, alas kaki dan juga tetap berjalan kaki.
Mata pencaharian dari suku ini adalah bertani dan berladang. Namun uniknya adalah system pertanian mereka tidak mengenal alat penggarap sawah, baik seperti mesin bahkan Kerbau. Penggunaan mesin memang tidak diperbolehkan sementara aturan adat melarang masyarakat Baduy memelihara hewan berkaki empat.
Untuk menjaga kelestarian alam, masyarakat Suku Baduy membangun rumah dengan menggunakan pondasi dari bahan batu Kali. Hal ini dilakukan tanpa adanya galian tanah. Tidak heran jika tekstur tanah di pemukiman suku ini masih terlihat bergelombang dan alami serta tidak longsor.
Bahkan dalam rangka mewujudkan cita – cita melestarikan dan hidup berdampingan dengan alam adalah ketentuan adat suku Baduy yang disebut Pu’ung yang melarang jual beli tanah kepemilikan Adat.
Bahasa yang digunakan suku baduy adalah bahasa Sunda dialek Banten. Untuk berkomunikasi dengan penduduk luar, mereka lancar menggunakan bahasa Indonesia walapun tidak mendapatkan pengetahuan dari bangku pendidikan. Dalam suku ini juga tidak mengenal budaya tulis, sehingga Adat istiadat kepercayaan cerita nenek moyang hanya tersimpan dalam lisan saja.
Kepercayaan terpenting bagi masyarakat Baduy adalah Arca Domas yang lokasinya dirahasiakan dan dianggap Sakral. Berkaitan dengan hal tersebut dengan kepercayaan masyarakat yang dianut, hal ini mencerminkan kepercayaan keagamaan masyarakat sunda secara umum sebelum masuknya Islam di wilayah sunda dan sekitarnya.
Demikianlah Sedikit pengetahuan untuk kamu mengenai Suku Baduy dari berbagai sumber. Semoga menjadi tambahan wawasan dan bermanfaat bagi kamu yang membacanya