Sebagian masyarakat tau jika KOPASSUS merupakan salah satu pasukan terbaik yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Hasil dari penilaian Discovery Channel edisi 2008 menyebutkan bahwa KOPASSUS berada di peringkat ke-3 dari beberapa pasukan terbaik di dunia.
Bukan hanya KOPASSUS saja yang sukses meraih predikat mentereng. Bahkan, sejumlah pasukan khusus lainnya pun juga memiliki beberapa kelebihan masing-masing dalam menghancurkan kekuatan musuh. Penasaran? Simak liputannya berikut ini.
KOPASKA
Komando Pasukan Katak atau lebih familiar disebut dengan KOPASKA, merupakan pasukan khusus angkatan laut yang digagas oleh Presiden Soekarno pada tahun 1962 dalam mendukung kampanye militer di Irian Jaya.
KOPASKA memiliki 3.000 prajurit. Kemudian mereka terbagi menjadi dua grup, yakni Armada Barat (Jakarta) dan Armada Timur (Surabaya).
KOPASKA memiliki tugas utama dalam misi penyerbuan kapal beserta pangkalan musuh. Termasuk menghancurkan ruang instalasi bawah air dan penyiapan perebutan pantai dalam operasi pendaratan kendaraan amfibi.
Ada yang beranggapan bahwa kemampuan 1 orang Kopaska hampir setara dengan 24 orang TNI.
YONTAIFIB
Sama halnya dengan KOPASSUS, Batalyon Intai Amfibi (YONTAIFIB) merupakan satuan elit dalam barisan Korps Marinir TNI Angkatan Darat.
Untuk bergabung dalam anggota YONTAIFIB, para calon prajurit harus memenuhi persyaratan fisik, mental, kesehatan dan telah berdinas secara aktif selama dua tahun.
Program latihan bagi siswa YONTAIFIB dinilai begitu ekstrem, mereka diharuskan berenang dengan kondisi tangan dan kaki terikat sejauh 6 kilometer di Selat Madura.
Beberapa pasukan YONTAIFIB terbaik akan direkrut dalam Detasemen Jala Mengkara atau biasa disebut DENJAKA, sebuah pasukan elit milik TNI AL.
DENBRAVO-90
Detasemen Bravo 90 atau disingkan dengan istilah DENBRAVO-90 merupakan pasukan khusus yang didirikan secara terbatas pada tahun 1990 di lingkungan Korps Pasukan Khas TNI-AU.
DENBRAVO-90 memiliki konsep berdasarkan pemikiran Jenderal Guilio Douchet, yang beranggapan bahwa lawan lebih mudah dikalahkan dengan cara menghancurkan instalasi atau pangkalan beserta alutsistanya di darat ketimbang bertempur di udara.
Tahap pendidikan pasukan DENBRAVO berjalan selama 6 bulan di Pusdiklat Paskhas. Tiap anggota merupakan hasil seleksi dari 40 lulusan terbaik Sekolah Komando Paskhas beserta personel aktif Batalyon Komando.
Tiap peserta harus melewati tahap seleksi berupa test IQ, spesialisasi militer yang dibutuhkan, kesemaptaan dan kesehatam. Semua tahap yang dilalui selalu diawasi oleh asistensi lembaga TNI-AU yang berkompeten pada bidang masing-masing.
DENJAKA
Jika personel KOPASKA dan YONTAIFIB bergabung, maka terbentuk sebuah pasukan khusus yaitu Detasemen Jala Mangkara (DENJAKA). Tiap anggota DENJAKA diasah dan dilatih di area Bumi Marinir Cilandak.
Mereka dituntut untuk menyelesaikan pendidikan Penanggulanangan Teror Aspek Laut selama 9 bulan. Pasukan elit ini memang dihususkan untuk melawan segala bentuk teror dimana pun, khususnya pada aspek laut.
Jika dilihat dari tingkat kemampuannya, 1 orang DENJAKA hampir setara dengan kekuatan 120 orang TNI.
KOPASSUS
Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) merupakan salah satu barisan Komando Utama (KOTAMA) tempur milik TNI Angkatan Darat. Kemampuan khusus KOPASSUS ialah bergerak cepat di berbagai medan peperangan, menembak secara jitu, pengintaian dan anti-teror.
Ide berdirinya KOPASSUS ini berasal dari penumpasan gerakan Republik Maluku Selatan (RMS). Kala itu, Letkol Slamet Riyadi dan A.E. Kawilarang merasa kesulitan mengalahkan pasukan komando RMS.
Lalu A.E Kawilarang bercita-cita untuk membentuk sebuah pasukan komando yang mampu bergerak cepat dan tangkas.
Singkat cerita, reorganisasi pada tubuh ABRI semenjak 26 Desember 1986 membuat Komando Pasukan Sandi Yudha (KOPASANDHA) berganti nama menjadi Komandan Pasukan Khusus atau biasa disebut dengan KOPASSUS yang kita kenal hingga saat ini.