Banyak ibu yang khawatir kalau ASI-nya tidak cukup untuk nutrisi bayinya. Ketakutan ini umum terjadi, namun tak diperlukan.
Rasa tidak percaya diri akan suplai ASI muncul karena kita suka mengukur segalanya secara pasti. Saat Bunda menyusui, tidak ada cara langsung yang benar-benar bisa dipercaya untuk tahu seberapa banyak ASI yang bayi minum.
Namun dokter biasanya menggunakan dua panduan untuk mengukur asupan ASI: pertambahan berat bayi dan mengeliminasi pola.
Pertambahan Berat Badan
Pertambahan berat badan bayi adalah indikator terpenting dari cukup tidaknya suplai ASI. Namun, cukup normal kalau berat badan bayi turun 5-8% beberapa hari setelah melahirkan. Setelah itu, berat badan bayi bertambah sekitar 1 ons setiap harinya.
Saat kunjungan ke dokter 2 minggu setelah lahiran, berat badan bayi sudah akan bertambah beberapa ons dibandingkan saat baru lahir. Kalau saat kunjungan ini berat badannya kurang dari berat saat lahir, bayi kurang mendapat cukup ASI.
Bayi yang diberi ASI bertambah beratnya lebih cepat dari bayi yang diberi formula selama 2 bulan pertama. Setelah itu pertambahan beratnya melambat sampai usianya sekitar 4 bulan.
Pada saat usianya sudah 5 bulan, berat badan bayi seharusnya sudah jadi 2 kali lipat.
Kalau kamu khawatir akan berat badan bayimu, hubungi dokter. Kamu bisa menimbang berat badan bayimu kapan saja.
Fakta: Seringkali, orang tua khawatir saat bayinya berada di bagian bawah atau atas grafik pertumbuhan bayi untuk usianya. Grafik pertumbuhan dibuat menggunakan bayi yang diberi formula sebagai landasannya. Jadi jangan khawatir kalau berat bayimu lebih rendah dari “normal” pada grafik.
Eliminasi Pola
Cara terbaik kedua untuk memastikan cukup tidaknya ASI adalah dengan frekuensi buang air besar dan kecil. Yang masuk harus dikeluarkan.
Sesaat setelah lahir, bayimu akan mengeluarkan mekonium. Mekonium adalah zat yang tebal, lengket, gelap yang diproduksi oleh hati.
Setelah 2 hari, kotoran bayi akan berubah menjadi berwarna cokelat kehijauan. Bentuknya kelihatan seperti bubur kacang kental. Bayimu akan buang air besar 2-3 kali sehari.
Pada hari kelima, kotoran bayi akan berubah lagi.Kali ini bentuknya seperti saus berwarna kuning, keju lembut yang disebut kotoran susu. Bayimu akan buang air besar 2-5 kali sehari. Seringkali ia buang air saat menyusui, atau saat tertidur dan akan diturunkan dari gendongan.
Bayimu juga akan sering buang air kecil. Pada 2 hari pertama, dia mungkin hanya kencing satu atau dua kali. Kolostrum yang Bunda berikan sangat mudah dicerna dan nutrisi yang sempurna untuk bayi. Alhasil sedikit sekali yang tersisa.
Setelah ASI mulai melimpah, bayi akan kencing 5-8 popok kain setiap harinya, atau 4-6 popok sekali pakai. Dengan adanya popok yang daya serapnya sangat bagus,Bunda bisa kesulitan mengetahui seberapa banyak pipisnya. Bunda bisa menaruh tisu di dalam popok untuk bisa mengetahui kapan bayi pipis.
- Baca: Panduan Lengkap Cara Menyusui yang Benar: Mulai Dari Menyusui Dini Sampai Masalah yang Biasa Terjadi
- Panduan Lengkap Cara Menyapih Anak
Urinnya akan berwarna kuning pucat atau tak berwarna dan tak berbau. Kalau urinnya gelap atau seperti merah bata, bisa jadi itu tanda kalau bayimu tidak mendapat cukup ASI. Kalau bayi sering pipis tapi tidak buang air besar, bisa jadi dia tidak mendapat ASI belakang (hindmilk).
Hati-Hati! Hubungi dokter kalau bayi menunjukkan gejala dehidrasi: lesu, tangisan lemah,mulut kering, ubun-ubunnya cekung/tertekan, kehilangan kekenyalan kulit, atau demam.
Hati-Hati! Hubungi dokter kalau bayi menunjukkan gejala dehidrasi: lesu, tangisan lemah,mulut kering, ubun-ubunnya cekung/tertekan, kehilangan kekenyalan kulit, atau demam.
Kalau bayimu tidak buang air besar setidaknya dua kali sehari atau ppis setidaknya 6-8 popok selama seminggu pertama, bisa jadi dia akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi ini ancaman kesehatan yang berbahaya bagi bayi. Segera hubungi dokter kalau melihat tanda-tanda ini.
Perubahan Pada Payudara
Payudaramu berubah selama kehamilan, saat bayi lahir, dan berubah lagi begitu pola menyusui stabil. Proses laktogenesisi membuat payudara penuh dalam 3-5 harii setelah melahirkan.
Kebanyakan wanita menghasilkan satu ons ASI untuk tiap payudara per jamnya. Payudara umumnya terasa penuh sebelum menyusui dan terasa lembut setelahnya. Namun karena tidak ada indikator isi di dalam payudara, tidak ada cara pasti untuk mengukur jumlah ASI yang ada di dalamnya, bahkan walau Bunda memerahnya.
Memompa ASI tidak bisa mengukur jumlah ASI yang sebenarnya karena pompa ASI tidak bisa mengambil ASI seefisien mulut bayi. Pada 5 hari pertama kelahiran bayi, kebutuhan ASI-nya sesuai dengan bertambahnya asupan ASI Bunda.
- Hari ke-1: 5 cc (kolostrum)
- Hari ke-2: 15 cc atau ½ ons (kolostrum)
- Hari ke-3: 30 cc atau 1 ons (kolostrum)
- Hari ke-4: 2 ons (ASI transisi)
- Hari ke-5: 2-2,5 ons (ASI transisi)
Beberapa bulan berikutnya, penelitian bayi menunjukkan bahwa bayi membutuhkan 1-2,5 ons ASI per sesi menyusui per bulan usianya. Bunda bisa mengukur seberapa banyak kebutuhan ASI bayi tiap kali menyusui lewat berat badannya.
- 3-4 kg: 2 ons
- 4,5-6 kg: 3 ons
- 6,5-7,5 kg: 4 ons
- >7,5 kg: 5 ons
Saat bayi menyusu, Bunda bisa merasakan sensasi geli yang membuat Bunda tahu kalau ASI sedang keluar. Saat Bunda menyusui, ASI yang menetes dari payudara satunya lagi juga satu pertanda kalau ASI sedang keluar.
Pertanyaan: Adakah dampak dari obat bius saat melahirkan terhadap produksi ASI? Obat bius yang digunakan selama melahirkan menyebabkan overhidrasi pada sel-seltubuh. Overhidrasi membuat hormon yang merangsang produksi ASI, seperti prolaktin, menjadi sulit untuk mencapai sel-sel payudara melewati tumpukan cairan ini. kalau Bunda dibius selama melahirkan, berkonsultasilah dengan konsultan laktasi sebelum pulang dari rumah sakit.
Beberapa wanita tidak mengalami sensasi geli ini dan juga tidak mengalami menetes ASI. Kalau Bunda tidak tahu apakah ASI keluar atau tidak, Bunda membutuhkan bantuan konsultan laktasi. Stres dan kelelahan bisa menghalangi refleks keluarnya ASI. Hal ini bisa mengurangi asupan ASI Bunda.
Sebagian ibu merasa nyeri selama minggu pertama menyusui. Namun, ketidaknyamanan ini biasanya hilang setelah bayi menempel dengan tepat. Kalau Bunda mengalami nyeri pada puting, atau puting lecet dan pecah-pecah, itu berarti bayi tidak menempel dengan tepat dan bisa jadi tidak mengambil ASI yang cukup dari payudara.
Kalau Bunda tidak mengalami perubahan pada payudara selama proses kehamilan atau setelah kelahiran, Bunda memerlukan pemeriksaan payudara oleh dokter. Ada kondisi langka pada sebagian kecil perempuan yang memengaruhi pertumbuhan jaringan kelenjar susunya, alhasil mencegah produksi ASI.
Wanita yang mengalami operasi pengecilan payudara atau mastektomi juga berisiko mengalami produksi ASI yang tidak cukup. Kalau dokter Bunda sudah menentukan bahwa secara fisik tidak bisa memproduksi cukup ASI untuk bayi, Bunda akan diminta melengkapinya dengan formula.
Hati-Hati! Kalau bayi diberi formula bukannya ASI, suplai ASI pada ibu akan segera berkurang. Penggunaan botel yang terlalu dini bisa memperlambat keluarnya ASI. Gunakan botol bayi dengan hati-hati. Botol bisa cepat mengakhiri hubungan menyusui dengan bayi.
Ceklis Evaluasi Menyusui
Apakah bayi memberitahu Bunda saat dia lapar? | Ya | Tidak |
---|---|---|
Apakah Bunda memosisikan dada bayi di payudara? | Ya | Tidak |
Apakah bayi membuka mulutnya lebar-lebar untuk menempel? | Ya | Tidak |
Apakah mulut bayi menempel dengan efektif? | Ya | Tidak |
Apakah bibir bayi menempel pada payudara? | Ya | Tidak |
Apakah bayi Bunda mempererat tempelannya di sekitar payudara? | Ya | Tidak |
Apakah bayi Bunda menyusu dengan irama yang stabil selama 5-10 menit? | Ya | Tidak |
Apakah Bunda menawarkan kedua payudara tiap kali menyusui? | Ya | Tidak |
Bisakah Bunda merasakan kontraksi uterus saat menyusui? | Ya | Tidak |
Apakah rasa lapar bayi terpenuhi setelah menyusui? | Ya | Tidak |
Apakah berat badan bayi bertambah? | Ya | Tidak |
Apakah bayi mengeluarkan feses yang lembut 2-3 kali sehari? | Ya | Tidak |
Apakah bayi pipis setidaknya 5-8 popok sehari dalam 5 hari setelah melahirkan? | Ya | Tidak |
Apakah payudara melembut setelah menyusui? | Ya | Tidak |
Kalau ada satu saja jawaban “Tidak” terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas, mintalah konsultan laktasi untuk mengamati bayimu selama menyusui. Masalah yang diselesaikan sekarang akan menghasilkan menyusui yang lebih berhasil.