Mari kita mulai pencarian kita akan pasangan jiwa dengan mendefiniskan beberapa istilah penting. Apa yang membuat seseorang menjadi pasangan jiwamu? Apa itu jiwa? Mengapa terkadang sulit untuk menyadari pasangan yang akan cocok untukmu?
Simak juga serial Pasangan Jiwa sebelumnya: Apa yang Menghalangimu dari Menemukan Pasangan Jiwa dalam Hidupmu?
Diri, jiwa, dan pikiran
Dalam serial artikel ini, keseluruhan dirimu akan disebut diri. Diri ini memiliki kemampuan tertentu. Diri memiliki kemampuan untuk merasa, yang akan disebut jiwa. Diri memiliki kemampuan untuk mengenali kebenaran, yang akan disebut ruh. Diri juga punya kemampuan untuk berpikir, yang akan disebut pikiran.
Sekarang sudah jelas definisinya, jiwamu adalah kemampuan untuk merasa. Pada waktu yang bersamaan, jiwa juga merupakan kemampuan untuk memiliki cinta. Jiwa juga memiliki hasrat. Hasrat ini selalu ingin memberikan dan juga mengalami cinta. Oleh karena itu, pasangan jiwa itu seseorang yang jiwamu dambakan untuk hidup bersama karena saat menyatu dengannya kamu bisa mengekspresikan cinta.
Ruh adalah kemampuan untuk mengetahui. Saat pikiranmu secara sadar bertemu dengna ruh, kamu mengalami pencerahan akan kebenaran. Pada masa-masa ini, semuanya tiba-tiba terasa masuk akal. Kebaikan dan kesempurnaan dari semua makhluk menjadi tampak jelas, menghilangkan rasa takut akan hal-hal yang terasa tidak mungkin.
Ketika pikiran sefrekuensi dengan jiwa, kita mencintai seseorang secara semestinya. Namun saat pikiran kita fokus pada ruh, kita menjadi mencintai semua orang secara sama rata.
Kemampuan diri yang ketiga itu pikiran. Pikiran ini termasuk alam sadar dan alam bawah sadar. Saat kita mengarahkan kesadaran ke jiwa kita, kita merasakan kebahagiaan dari berbagi cinta. Saat kita mengarahkan kesadaran ke ruh, kita berpikir secara realistis dan secara sadar mengalami keharmonisan segala ciptaan-Nya. Saat pikiran, jiwa, dan ruh menyatu satu sama lain, bisa dibilang kita menyatu di dalam diri kita sendiri.
Walau bisa secara alamiah pikiran kita bersatu dengan jiwa dan ruh, mungkin juwa bagi pikiran kita untuk terpisah dari batin. Saat hal ini terjadi, pikiran kita menjadi terdesak oleh realita hidup lalu hanyut terusir dari berbagai kemungkinan yang sebenarnya bisa terjadi.
Proses ini menakutkan. Kita perlu menyingkirkan hal-hal yang kita pahami tentang arti kejadian dalam hidup kita untuk bisa mencari tahu artinya akan menjadi apa jika hubungan dengan kejadian lainnya kita abaikan.
Dengan membagi-bagi persepsi kita lewat cara ini, kita menghasilkan pengalaman dari sebuah dunia yang terputus. Dalam dunia itu, apa pun yang kita lihat bisa berarti apa pun. Bagian dari pikiran kita yang bertanggung jawab untuk menghasilkan cara unik untuk menyalahartikan realita adalah ego.
Ego ini adalah sifat yang kuat dan fleksibel yang dipengaruhi oleh jiwa dan ruh. Ego ini bisa menghasilkan psikopat. Psikopat adalah hasil dari identifikasi ego yang sangat intens. Sementara itu mental yang sehat dihasilkan dari kesadaran yang sudah melampaui ego itu sendiri. Semakin kecil ego dimiliki seseorang, orang tersebut akan semakin mudah mencintai, bijak, dan realistis.
Selanjutnya: Bagaimana Ego Bisa Membuat Kita Menyalahartikan Cinta?