Proses Penciptaan Batu Granit yang Terjadi di Bawah Kakimu Tanpa Kamu Sadari

Mungkin kebanyakan dari kita mengenal batu granit dari pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas 4, Tapi apakah sebenarnya batuan granit itu? Ayo kita bahas lebih dalam.

Granit merupakan batuan yang terbentuk dari proses pembekuan lava di daratan dengan temperatur rendah. Batu granit mempunyai keasaman; berbutir kasar hinggga agak kasar; serta bewarna terang keabuan, kecoklatan, dan kemerahan. Batu granit juga merupakan tipe bebatuan intrusif, felsik, igneus yang banyak ditemukan. Granit umumnya besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai bahan konstruksi.

Aplikasi batu granit pada wastafel
Aplikasi batu granit pada wastafel – granitedude.com

Rata-rata kepadatan granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan variasi antara 1,74 dan 2,80. Kata granit berasal dari kata Latin granum. Dalam keindustrian, granit sering digunakan untuk bidang acuan dalam berbagai pengukuran dan juga digunakan sebagai alat pengukur. Hal ini disebabkan granit memiliki sifat kaku (rigid),  non-higroskopis, kedap air, dan memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat rendah. Salah satu pemanfaatan granit adalah pada mesin pengukur koordinat.

Granit ditemukan dalam pluton-pluton besar pada benua, akibat dari kerak bumi yang sudah mengalami pengikisan yang besar. Granit mengalami proses pendinginan dengan sangat lambat pada kedalaman jauh dari permukaan tanah, untuk kemudian membentuk butiran-butiran mineral besar. Pluton yang ukuran luasnya kurang dari 100 km2 itu disebut dengan galang dan yang lebih luas disebut dengan batolit. Granit juga tercipta dari letusan gunung berapi yang mengerupsi lava pijar.

Ketika pengikisan terjadi, permukaan benua menjadi relatif panas disebakan mengandung bagian besar potasium dan uranium yang kemudian memanaskan daerah sekelilingnya dengan proses peluruhan radiokatif. Kemudian terjadi proses pada lempeng tektonik, terutama subduksi, yang dapat mengakibatkan magma basaltik naik di bawah benua. Selain karena panas, karbon dioksida juga melepaskan air dan magma yang memicu semua jenis bebatuan meleleh dalam suhu yang lebih rendah.

Sejumlah besar magma basaltik dapat menempel ke bagian bawah sebuah benua. Proses itu disebut underplating. Di mana pelepasan panas dan cairan yang lambat, sejumlah besar kerak benua bisa berubah menjadi granit pada waktu bersamaan. Seperti itulah proses pembentukan batuan granit.

Ada tiga hal membuat batu granit berbeda dengan batuan lainnya, yaitu :

  1. Granit tercipta dari butiran-butiran mineral besar yang bersatu erat.
  2. Granit memiliki komposisi mineral kuarsa dan feldspar, dan atau tanpa mineral jenis lain di dalamnya.
  3. Hampir semua jenis granit termasuk ke dalam bentuk plutonik dan beku.

Batuan dengan komposisi yang sama seperti granit dapat tercipta oleh proses metamorfisme batuan sedimen yang memakan waktu lama. Akan tetapi, jenis batuan ini memiliki corak yang kuat dan lebih sering disebut dengan batu granit gneiss.

Granit yang murni hanyalah granit jenis granitoid. Satu buah granitoid mengandung 20-60 % kuarsa dan feldspar. Granit adalah bebatuan yang cukup kuat karena mempunyai mineral yang tercipta ketika proses pendinginan yang begitu lambat. Penambahan kuarsa dan feldspar juga memungkinkan batu granit menjadi lebih kuat dibandingkan baja. Karena betapa kuatnya batu granit, sehingga banyak dipakai untuk bangunan dan benda hiasan seperti batu nisan. Kuarsa dan Feldspar adalah yang memberikan cahaya terang pada granit, mulai dari warna merah jambu sampai warna putih.

Cara penambangan granit atau granodiorit dilakukan mirip sebagaimana pada penambangan andesit.Tetapi warna dan tekstur grandiorit atau granitlebih indah dibanding  jika dibandingkan dengan andesit.

Itulah sekilah informasi geologis tentang batuan granit. Semoga kamu bisa memanfaatkannya.


Sumber Rujukan: