Beternak Dan Budidaya Jangkrik

Jangkrik adalah salah satu pakan bernutrisi untuk hewan peliharaan seperti burung dan ikan hias. Tak jarang kita sebagai pemilik hewan peliharaan cukup sulit mendapatkan jangkrik di toko hewan atau pasar burung karena kehabisan stok. Selain itu rutinitas dan pekerjaan sering membuat kita tidak punya waktu untuk mencari jangkrik sendiri. Masalah kesulitan pakan ini dapat diatasi dengan beternak jangrik sendiri di rumah. Ya, beternak jangkrik. Berikut adalah tahap-tahap beternak dan budidaya jangkrik di rumah:

1. Mempersiapkan kandang khusus untuk beternak jangkrik

Untuk kandang ternakan sebaiknya disiapkan dua kandang; satu untuk tempat pemeliharaan, dan satunya lagi untuk tempat perkawinan (reproduksi). Kotak bisa kita buat sendiri dari bahan kayu, tripleks, kaca, atau membelinya. Sebuah kotak berukuran 53 liter bisa menampung sebanyak 500 ekor jangkrik. Akan lebih baik bila kotak terbuat dari bahan yang licin agar jangkrik tidak merayap keluar melalui dinding kandang.

2. Meletakkan alas untuk tumbuh kembang jangkrik

Tubuh kembang jangkrik ternakan akan baik apabila kandang diberi alas berupa vermikulit atau pasir. Bahan tersebut mudah didapatkan di toko hewan atau pasar burung. Tuangkan alas berupa vermikulit atau pasir kedalam kotak dengan ketinggian sekitar 2 inchi dari dasar kotak. Alas berfungsi sebagai tempat berkembangbiak jangkrik betina dan menjaga kandang tetap kering. Jika dalam kotak terdapat jangkrik yang banyak, setidaknya ganti alas dengan yang baru setiap 1 hingga 6 bulan sekali.

3. Membeli bibit jangkrik

Untuk yang masih pemula dan sedang belajar beternak jangkrik, cobalah dengan 30-50 ekor jangkrik dahulu. Namun jika serius ingin beternak jangkrik, belilah bibit diatas 50 ekor dengan komposisi jumlah jangkrik betina lebih banyak dari jangkrik jantan. Jangkrik betina bisa dikenali dari sayapnya yang lebih sempurna dan ekor (ovipositor) yang lebih panjang untuk meletakkan telur kedalam tanah. Sedangkan jangkrik jantan mempunyai sayap yang kurang sempurna dan ekor yang lebih pendek berjumlah dua.

4. Memberi pakan jangkrik

Berilah pakan berkala sebanyak 2-3 kali sehari sesuai jumlah jangkrik yang diternakkan dalam setiap kandang. Pakan bisa didapatkan di toko hewan atau di pasar burung atau dengan pakan yang mudah kita jumpai seperti sayuran, buah, gaplek, atau bekatul. Letakkan beberapa wadah air di dalam kandang untuk minum jangkrik, usahakan tidak memilih wadah yang bisa membuat basah kandang.

5. Mengontrol suhu kandang secara berkala

Tahap terpenting dalam budidaya jangkrik adalah menjaga suhu tetap hangat. Suhu hangat sangat dibutuhkan untuk membantu proses penetasan telur. Oleh karena itu penting untuk meletakkan kandang di tempat yang kering dan hangat dengan suhu terbaik antara 27-32 derajat celcius. Pemanas ruangan atau lampu juga dapat digunakan untuk menjaga suhu kandang agar tetap hangat.

6. Mengawinkan dan membiakkan jangkrik

Setelah masa waktu pemeliharaan selama kurang lebih 2 minggu, jangkrik siap dikawinkan dan dikembangbiakkan dalam kandang perkawinan dengan jumlah betina lebih banyak dari jantan. Setelah sehari, pisahkan indukan dan telur hasil perkawinan indukan dikandang berbeda untuk proses inkubasi. Agar mentas jaga suhu antara 27-32 derajat celcius. Telur yang di inkubasi dengan baik akan menetas setelah 2 minggu. Jangkrik-jangkrik kecil akan keluar dari dalam pasir. Kemudian setelah cukup besar, letakkan anakan jangkrik ke dalam kotak pemeliharaan baru hingga siap panen. Dengan begitu kita bisa mengatasi kesulitan pakan, menekan biaya pakan, bahkan bisa kita jadikan bisnis yang menjanjikan disaat pakan jangkrik langka dan harga yang relatif mahal.


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *