SHALAWAT NABI – Ini adalah salah satu bentuk kita cinta kepada beliau. Apa yang beliau perintahkan kepada kita semuanya merupakan ibadah.
Shalawat yang kita ucapkan akan sampai kepada beliau. Betapa beliau sangat mencintai kita sebagai umatnya. Salah satu contohnya adalah ketika masa-masa di akhir hayatnya, yang beliau pikirkan bukan keluarganya, namun adalah umatnya.
Orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku. (HR. Tirmidzi)
Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita juga mencintai beliau. Sebelumnya, ini ada video shalawat munjiyat yang biasa diucapkan di awal-awal do’a, barangkali pembaca juga mau mendengarkan dan menghafalkan (bagi yang belum hafal).
Pembahasan kali ini akan meliputi:
Daftar Isi
Mengapa Harus Shalawat Nabi?
Allah berfirman,
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu atas Nabi dan ucapkanlah salam penghmmatan kepadanya. (Al-Ahzab: 56)
Abdullah bin Abbas, “Maksud dari Allah bershalawat atas Nabi-Nya adalah Dia memujinya di hadapan para malaikat, sedangkan maksud dari malaikat bershalawat untuk Nabi Muhammad adalah mereka mendoakannya.”
Imam At-Tirmidzi mengatakan bahwa Sufyan Ats-Tsauri dan beberapa ulama berpendapat, “Shalawat Allah adalah rahmat (kasih sayang), sementara shalawat malaikat adalah istighfar (mohon ampun) untuk beliau.”
Ayat ini menerangkan kepada para hamba-Nya tentang kedudukan Nabi Muhammad di sisi Allah dan para malaikat. Allah memuji Nabi-Nya di kalangan para malaikat yang senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya, dan para malaikat itu pun bershalawat kepadanya.
Selanjutnya, Allah memerintahkan segenap penghuni bumi agar turut serta mengucapkan shalawat dan salam untuk Nabi-Nya itu menyatu dan serempak datang dari kedua alam yang ada, yakni alam bawah (bumi) dan alam atas (langit).
Jika Allah dengan ke-Maha-agung-an, ke-Mahamuliaan-Nya, dan juga dengan para malaikat-Nya yang berada di bumi dan di langit bershalawat untuk Nabi-Nya sebagai bentuk penghorrnatan terhadap posisi dan kedudukannya, pengagungan terhadap martabatnya, dan pemuliaan terhadap keutamaannya, serta isyarat yang menunjukkan kedekatannya kepada Allah-maka sudah sepantasnya bagi kita untuk memperbanyak shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad dalam rangka menjalankan perintah Allah memenuhi sebagian hak Nabi-Nya.
Hukum Membaca Shalawat
Ada beberapa pendapat di kalangan ulama mengenai hukum dan landasan disyariatkannya bershalawat.
Pertama, bershalawat wajib dilakukan minimal sekali seumur hidup, baik ketika shalat maupun yang lainnya, sebagaimana mengucapkan kalimat tauhid (syahadatain).
Dalam Ushul Fiqih, perintah itu hanya dilaksanakan sekali saja dan tidak perlu diulang. Al-Qadhi Iyadh dan Ibnu Abdil Barr mengatakan, “Pendapat ini adalah pendapat jumhur ulama kaum muslimin.”
Kedua, wajib memperbanyak shalawat tanpa ada ikatan dan batasan jumlah.
Ketiga, wajib bershalawat setiap kali nama Nabi Muhammad disebutkan.
Keempat, wajib bershalawat setiap kali melakukan tasyahud akhir dalam shalat.
Kelima, bershalawat hukumnya mustahab (sunnah), dan tidak wajib.
Juga masih banyak pendapat lain di kalangan ulama.
Waktu-waktu Untuk Bersholawat
Ketika Sholat, Saat Duduk Tasyahud Akhir
Kaum muslimin telah bersepakat tentang disyariatkannya kirim shalawat untuk Nabi Muhammad pada tasyahud akhir dalam shalat. Namun, mereka belum sepakat tentang hukum mewajibkannya.
Orang-orang yang mengatakan bershalawat untuk Nabi Muhammad pada tasyahud hukumnya wajib, mengemukakan dalil bahwa Rasulullah pernah mendengar seorang lelaki yang berdoa ketika melakukan shalat, akan tetapi ia tidak mengagungkan Allah dan tidak juga bershalawat atas Nabi Muhammad. Maka Rasulullah bersabda, “Orang ini terburu-buru.”
Kemudian Rasulullah memanggil orang tersebut dan berkata kepadanya dan juga kepada selainnya,
Apabila salah seorang di antara kamu shalat/berdoa, hendaknya ia memulainya dengan mengagungkan Rabbnya dan memuji-Nya, kemudian bershalawat untuk Nabi Muhammad, baru selanjumya berdoa sesuai dengan yang ia inginkan.
Mereka juga berdalil dengan sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad mendengar seorang lelaki yang melakukan shalat, lalu ia mengagungkan Allah dan memuji-Nya. Setelah itu, ia bershalawat untuk Nabi Muhammad. Rasulullah pun bersabda, “Berdoalah, niscaya akan dikabulkan, dan memohonlah niscaya akan dipenuhi.”
Ketika Shalat Jenazah, di Takbir yang Kedua
Hal ini berdasarkan kepada hadits Abu Umamah. Salah seorang sahabat Rasulullah memberitahukan bahwa perkara sunnah yang dilakukan ketika melakukan shalat jenazah adalah sang imam melakukan takbiratul ihram, lalu membaca surat Al-Fatihah setelah takbir yang pertama secara pelan-pelan dan tidak dikeraskan, kemudian membaca shalawat untuk Nabi Muhammad.
Pada Hari Jum’at
Hari Jumat juga merupakan penghulu dan hari yang paling baik. Oleh karena itu, sangat tepat jika dimanfaatkan untuk membaca shalawat atas Nabi Muhammad, sang penghulu manusia.
“Sesungguhnya bacaan shalawat kalian akan diantarkan kepadaku,”
Maksudnya bacaan shalawat tersebut akan diantarkan kepada Nabi Muhammad, seperti diserahkannya hadiah kepada orang yang akan menerimanya. Karena hal itu merupakan suatu amalan yang sangat mulia dalam rangka mendekatkan diri kalian kepada Nabi Muhammad, sebagaimana suatu hadiah yang dapat mendekatkan pemberinya kepada penerimanya.
“Allah mengharamkan jasad para nabi atas (ditelan) bumi,”
Maksudnya adalah bahwa Allah mencegah bumi untuk memakan jasad mereka. Karena di dalam kuburan mereka, para nabi tetap hidup. Rasulullah bersabda:
“Para nabi senantiasa hidup di dalam kuburan mereka, dan mereka melaksanakan shalat.”
Sholawat Ma’tsuroh
Shalawat nabi ma’tsuroh adalah shalawat yang kalimat, cara membaca, waktu membaca serta keutamaannya sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW sendiri.
أللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحّمَّدٍ نِالنَّـبِىِ اْلأُمِّىِّ وَعَلٰى اٰلِهِ وَسَلِّمْ
Ya Allah, limpahkanlah sholawat kepada Nabi Muhammad yang tiada dapat membaca dan menulis (Ummy) dan semoga keselamatan tercurah kepada segenap keluarganya.
Shlawat Ibrohimiyah
Shalawat nabi Ibrohimiyah memiliki keutamaan antara lain sebagai berikut.
- Untuk mendapatkan rahmat dan keselamatan dunia dan akhirat.
- Untuk mendapatkan segala macam kebutuhan hidup dunia dan akhirat.
- Untuk mendatangkan segala macam hajat dan dapat mempercepat tercapainya semua cita-cita.
- Untuk menarik dan memperluas rizki dengan sebanyak-banyaknya.
- Untuk mendapatkan kewibawaan yang sangat besar terhadap orang lain.
اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أَٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعٰلَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
Ya Allah, limpahkan sholawat kepada Muhammad dan keluargan Muhammad, sebagaiman yang telah Engkau limpahkan pada Ibrahim dan keluarganya, berkatilah Muhammad dan keluarganya sebagaiman Engkau memberkati Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Sholawat Al-Fatih
Shalawat Al-Fatih memiliki keutamaan antara lain sebagai berikut.
- Untuk bisa bertemu dengan Rasulullah SAW di dalam mimpi.
- Untuk bisa bertemu dan berkumpul dengan Rasulullah SAW di akhirat kelak.
- Untuk menghilangkan segala kesempitan hidup dan segala urusan yang sulit.
- Untuk mengahups dosa-dosa kecil.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِماَ سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الْحَقَّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِى إِلٰى صِرَاطِكَ الْمُسْـتَقِيْمِ. صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ
Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan serta berkah kepada nabi Muhammad SAW, sebagai pemuka sesuatu yang terkunci, dan penutup sesuatu (para nabi) yang terdahulu, dialah penolong yang benar dengan membawa kebenaran serta petunjuk menuju jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada keluarga dan para sahabatnya dengan sebenar-benarnya dengan pangkat dan kedudukan yang agung.
Shalawat Quthbul Aqthob
Shalawat nabi Quthbul Aqthob memiliki keutamaan antara lain sebagai berikut.
- Untuk menyembuhkan penyakit panas, pusing, dan batuk.
- Untuk menyembuhkan penyakit gila serta penyakit-penyakit lainnya.
اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلأَوَّلِيْنَ وَصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلآخِرِيْنَ وَصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلـمُرْسَلِيْنَ وَصَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْمَلَإِ اْلأَعْلٰى إِلٰى يَوْمِ الدِّيْنَ
Ya Allah, berikan rahmat takdzim kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, di masa-masa permulaan dan berikan rahmat kepada Nabi Muhammad SAW, di masa-masa penghabisan dan berikan rahmat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan serta berikan rahmat kepada Nabi Muhammad SAW dan kepada orang-orang yang memiliki kemuliaan sampai hari kiamat.
BACA JUGA: 15 Sejarah dan Biografi Nabi Muhammad SAW
Shalawat Mukafaah
Shalawat nabi Mukafah memiliki keutamaan yang luar biasa. Yakni bisa mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW di hari kiamat.
اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عِلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً دَائِمَةً مَقْبُوْلَةً تُـؤَدِّى بِهَا حَقَّهُ الْعَظِيْمِ
Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada junjungan kita Muhammad SAW yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang menjadi kekasih Allah SWT, yang luhur pangkatnya dan yang agung kemuliaannya, dan limpahkanlah pula atas keluarganya dan para sahabatnya.
Shalawat Nariyah
Kalau shalawat nabi yang satu ini, ada berpedaan pendapat di kalangan umat muslim di Indonesia. Terkait dengan kandungan bacaannya yang kontroversi. Beberapa kalangan menyebutkan kalau shalawat yang satu ini mengandung unsur kesyirikan (menyekutukan Allah).
Satu Jam sudah mengulas lebih detail mengenai shalawat nariyah di halaman ini; Penjelasan Lengkap Shalawat Nariyah Beserta Artinya.
Demikian penjelasan mengenai macam-macam bacaan shalawat beserta keutamannya. Semoga bermanfaat ya, sekian dan terima kasih.