3 Cara Memuliakan Tamu Dalam Islam

Sebagai muslim yang beriman, memuliakan tamu adalah wajib hukumnya. Ini sesuai dengan hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari)

Berikut ini merupakan adab ketika kita menerima tamu.

Adab Bagi Tuan Rumah

www.kabarmakkah.com
www.kabarmakkah.com
  1. Di antara adab dalam menerima tamu adalah mengajak mereka mengobrol dengan pembicaraan yang menyenangkan, tidak mengeluh atas kehadiran mereka, tidak tidur sebelum mereka tidur, tersenyum ramah (bermuka manis) ketika tamu datang, dan merasa kehilangan(sedih) saat mereka pulang.
  2. Dalam menyajikan hidangan untuk para tamu janganlah berniat untuk bermegah – megahan, namun niatkan untuk mencotoh Nabi Muhammad SAW dan para Nabi sebelumnya, seperti dicontohkan oleh Nabi Ibrahim ;alaihis salam. Beliau mendapat gelar “Abu Dhifan” (Bapak para tamu) karena kemuliaannya dalam menjamu tamu – tamunya.
  3. Menghormati tamu dengan cara memberikan jamuan hendaknya semampunya saja, namun tetap harus dilakukan dengan sebaik – baiknya. Ini sesuai dengan kisah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yang tertuang dalam firman Allah:

    فَرَاغَ إِلىَ أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِيْنٍ . فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ آلاَ تَأْكُلُوْنَ

    “Dan Ibrahim datang pada keluarganya dengan membawa daging anak sapi gemuk kemudian ia mendekatkan makanan tersebut pada mereka (tamu-tamu Ibrahim-ed) sambil berkata: ‘Tidakkah kalian makan?’” (Qs. Adz-Dzariyat: 26-27)