Siapa Bilang Pendaftaran Sertifikasi Halal MUI Sulit? Yuk Pelajari Prosedurnya

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (QS An Nahl ayat 114).

Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Sayangnya kuantitas pemeluk Islam ini belum mencerminkan kehidupan negeri yang menerapkan nilai-nilai Islam secara kaffah.

Salah satu contohnya adalah penjagaan terhadap apa-apa yang masuk ke dalam mulut kita dan melekat pada diri kita. Padahal apa yang masuk mulut akan mengalir dalam darah. Hal ini berpengaruh langsung dengan sifat-sifat yang melekat pada diri kita dan anak-anak.

Menjaga diri dari hal-hal yang syubhat dan haram adalah kewajiban bagi setiap muslim seperti pada Al Qur’an Surat An Nahl ayat 114 di atas. Halal bukan hanya terkait cara mendapatkannya apakah sesuai dengan syariat Islam.

Halal adalah juga tentang zat yang terkandung dalam makanan ataupun kosmetik yang kita gunakan. Teknologi dan ilmu pengetahuan yang maju memungkinkan makanan maupun kosmetik yang kita gunakan tercemar barang haram dan najis.

Meskipun bahan utamanya barang halal, makanan tersebut bisa menjadi haram jika tercampur barang najis dan haram. Oleh karena itu jika kamu pengusaha makanan, obat, rumah potong hewan (RPH), ataupun kosmetik akan lebih baik jika kamu melakukan sertifikasi halal MUI.

Berikut ini prosedur sertifikasi halal MUI yang bisa memberikan gambaran.

Pahami Persyaratan Sertifikasi Halal

food.detik_.com

Sebelum kamu mengambil langkah lebih lanjut untuk melakukan sertifikasi halal, pelajari dengan seksama syarat-syarat apa saja yang harus kamu lengkapi agar bisa mendapatkan sertifikasi halal.

Persyaratan tersebut tercantum lengkap dalam HAS 23000. Kamu bisa mendapatkan persyaratan dan dokumen HAS 23000 tersebut dalam webside resmi MUI yaitu www.halalmui.org.

Mengikuti Pelatihan Sistem Jaminan Halal (SJH)

sulsel.kemenag.go.id

Kamu wajib mengikuti pelatihan SJH baik pelatihan online (e-training) maupun pelatihan reguler. Jika kamu tidak memungkinkan pelatihan, delegasikan karyawanmu yang memahami proses produksi dengan baik.

Menerapkan Sistem Jaminan Halal

logo-share.blogspot.com

Dapatkan dokumen pedoman penerapan SJH dari webside MUI diatas. Beberapa hal yang perlu kamu siapkan adalah penetapan kebijakan halal, penetapan tim manajemen halal, pembuatan manual SJH, pelaksanaan pelatihan, penyiapan prosedur terkait SJH, pelaksanaan internal audit dan kaji ulang manajemen.

Menyiapkan Dokumen Sertifikasi Halal

www.intisari-online.com

Beberapa dokumen yang perlu kamu siapkan diantaranya daftar produk, daftar bahan dan dokumen bahan, daftar penyembelihan (khusus RPH), matriks produk, manual SJH, diagram alir proses, daftar alamat fasilitas produksi, bukti sosialisasi kebijakan halal, bukti pelatihan internal, dan bukti audit internal.

Pendaftaran Sertifikasi Halal

farmasiuhamka.blogspot.com

Saat ini pelayanan sertifikasi halal lebih mudah melalui on line. Setelah perusahaanmu melengkapi dokumen, kirimlah dokumen tersebut secara on line melalui website www.e-lppommui.org.

Melakukan Monitoring Pre Audit dan Pembayaran Akad Sertifikasi

www.makanhalal.com

Lakukan monitoring pre-audit setiap hari agar dapat mengecek adanya ketidaksesuaian hasil pre audit. Proses selanjutnya adalah pembayaran akad.

Pelaksanaan Audit

www.halalmui.org

Jika tahap sebelumnya telah dipenuhi, akan dilakukan audit. Semua fasilitas yang berkaitan dengan produk yang disertifikasi akan di audit oleh tim dari LPPOM MUI.

Monitoring Pasca Audit

bakminagaresto.wordpress.com

Monitoring ini bertujuan untuk mengecek kembali apakah ada ketidaksesuaian hasil audit. Jika terdapat ketidaksesuaian segera dilakukan perbaikan.

Memperoleh Sertifikasi Halal

www.halalherbal.com

Sertifikat halal MUI dapat diperoleh dalam bentuk soft file. Atau kamu juga bisa mengambilnya di kantor LPPOM MUI Jakarta. Sertifikat ini berlaku salama 2 tahun.