Provinsi Jawa Barat memiliki bermacam-macam suku. Mayoritas yang terbesar adalah suku sunda. Ada beberapa suku yang lebih kecil yaitu Suku Cirebon. Suku Cirebon berada di daerah pantai utara pulau Jawa.
Suku Cirebon merupakan suku yang memiliki kebudayaan sendiri dan mandiri. Suku Cirebon sendiri terpadu antara dua suku besar yaitu suku Jawa dan suku Sunda. Dari akulturasi kedua suku tersebut tercipta suku mandiri yaitu suku Cirebon.
Meskipun terpadu dari dua suku, namun suku Cirebon berbeda dari keduanya. Hal unik yang ada di masyarakat Cirebon adalah bahasanya. Masyarakat Cirebon berkomunikasi menggunakan bahasa Cirebon. Bahasa ini mendapat pengaruh dari budaya Sunda.
Bahasa Cirebon yang unik ini dikarenakan daerah Cirebon yang berbatasan langsung dengan kebudayaan Sunda, khususnya sunda Kuningan dan sunda Majalengka. Selain itu juga karena dipengaruhi oleh budaya China, Arab, dan Eropa.
Semua itu terbukti dengan adanya kata ‘Taocang” yang merupakan serapan bahasa China yang berarti kuncir, kata “Bakda” yang merupakan serapan bahasa arab yang berarti setelah, kata “Sonder” dari bahasa Eropa yang berarti tanpa.
Bahasa Cirebon juga mempertahankan bentuk-bentuk bahasa kuno Jawa, misalnya “isun” yang berarti saya, kata “sira” yang berarti kamu. Semua bahasa tadi sudah tidak digunakan lagi oleh Jawa baku.
Keunikan Cirebon yang lain adalah kesenian dan kerajinannya yang berlimpah. Kesenian dan kerajinan itu diantaranya kesenian tari Topeng, Sintren, Batik, Kesenian Gembyung, Lukisan kaca, Topeng Cirebon, dan Sandiwara Cirebonan. Salah satu kerajinan Cirebon yang memiliki khas yang terkenal adalah dengan motif Mega Mendung.