Biji ketapang merupakan biji yang berasal dari pohon ketapang, bahasa latinnya adalah Terminallia cattapa. Pohon ini sering ditemui dipinggir-pinggir jalan dan bukan termasuk pohon yang langka. Bahkan, pohon ini juga sering ditanam sebagai pohon peneduh ataupun penghias taman karena pohon ini sangat rindang.
Pohon ketapang menghasilkan biji yang juga dinamai biji ketapang. Biji ketapang ini dapat dikonsumsi dan biasanya dimanfaatkan sebagai camilan. Bahkan biji ketapang lebih banyak digunakan sebagai makanan daripada biji almond.
Pohon ketapang memiliki tajuk yang rindang dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat, pohon yang muda sering kelihatan seperti pagoda dan tingginya dapat mencapai 35 meter.
Daunnya lebar berbentuk bulat telur dengan pangkal daun ketapang berbentuk runcing dan ujung daunnya yang lebih tumpul. Tulang daun berbentuk sejajar dengan tepi daun berombak.
Habitat asli pohon ketapang adalah daerah dataran rendah hingga ketinggian 500 meter diatas permukaan laut. Pohon ini memiliki fase meranggas, dengan menggugurkan daunnya hingga 2 kali selama setahun, sehingga tanaman ini mampu bertahan menghadapi musim kemarau yang panjang.
Dalam biji ini kaya akan kandungan minyak, dalam minyak itu sendiri pun mengandung berbagai jenis asam lemak. Seperti asam asam oleat sebanyak 23,3 persen, asam palmitat 55,5 persen, asam linolea, asam miristat dan asam stearat.
Selain lima kandungan asam lemak tersebut, biji ketapang juga memiliki kandungan lain yaitu glukosa sekitar 16 persen, protein sebanyak 25 persen dan berbagai asam amino.
Biji ini merupakan biji khas betawi Jakarta. Banyak disuguhkan ketika musim lebaran tiba. Biji ini dapat dinikamati dengan berbagai macam rasa, manis, asin, gurih dan renyah. Tergantung cara memasak si penikmat biji ketapang sendiri.
Manfaat dari biji ini adalah dapat membantu menurunkan kolesterol dalam darah, dengan cara melakukan diet tingkat rendah. Buah biji Ketapang juga mengandung vitamin E dalam jumlah yang sangat banyak.
Vitamin E tersebut fungsinya dapat digunakan untuk membantu menurunkan jumlah zat protein C-reaktif. Jumlah zat protein C-reaktif yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan arteri dalam tubuh yang bisa meningkatkan resiko serangan jantung.
Demikian tadi adalah pemaparan mengenai biji ketapang. Semoga bisa menjadi wawasan baru juga menambah referensi tentang biji – bijian.