Inilah penjelasan tentang dilema romantisme cinta manusia yang ada di permukaan. Orang-orang yang menarik perhatian ego kita jarang menjadi orang yang jiwa kita diam-diam inginkan. Pasangan jiwa kita seringkali orang yang terlihat salah oleh ego kita. Selama kita terus-menerus mengidentifikasikannya dengan diri kita yang salah, kita akan terperangkap terus-menerus mengejar orang-orang yang membuat ego kita terpukau. Namun sayangnya orang itu tidak memenuhi relung jiwa kita.
Sayangnya, kebanyakan dari kita sangat terperangkap dalam identifikasi ego yang membuat diri kita tidak sadar akan jiwa dan harapan yang jiwa kita miliki. Kita bisa melihat bahwa kita selalu merasa jatuh cinta dengan orang yang akhirnya membuat kita kecewa. Namun kita tidak sadar kalauĀ kita perlu melakukan hal yang berbeda kalau memang ingin mendapat hasil yang lebih baik.
Kebanyakan dari kita berkomitmen pada kesalahan parah yang mengasumsikan kalau kita bisa mengenali pasangan jiwa kita hanya dengan mendengarkan apa yang ego kita bilang cocok.
- Artikel ini merupakan bagian dari seri Soulmate, selengkapnya dapat dibaca di Soulmate: Perjalanan Mencari Kecocokan Pasangan Jiwa
- Baca juga artikel sebelumnya Bagaimana Ego Bisa Membuat Kita Menyalahartikan Cinta?
Lalu, sebaiknya apa yang perlu kita lakukan?
Untungnya, Tuhan menganugerahkan penolong dalam hidup kita dalam bentuk suara hati. Kita bisa saja teralihkan dari tujuan hidup dan juga kebutuhan jiwa kita. Namun setiap manusia bisa belajar untuk berhubungan dengan suara hati yang mengingat kebutuhan diri kita yang sebenarnya.
Kamu bisa saja melihat suara hati ini dalam arti spiritual atau psikologis. Faktanya, kapan pun kita menyamakan frekuensi dengan pemikiran paling penuh cinta yang ada di alam sadar kita, kita mendapat kebijaksanaan dan insight yang biasanya tidak bisa kita dapatkan.
Bagaimana bisa cara menemukan pasangan jiwa ini berbeda dengan cara-cara lainnya? Program self-help yang paling romantis menawarkan alat bagi kita untuk terkoneksi dengan pasangan yang paling memenuhi syarat dan juga memungkinkan kita membangun hubungan yang langgeng.
Program self-help paling romantis mengajarkan kita kemampuan komunikasi, presentasi diri, kebiasaan berkasih sayang yang efektif, mengatasi konflik, dan berbagai hal penting dalam hubungan lainnya.
Masalahnya, alat-alat ini hanya bisa membawa kita sejauh itu. Apa bagusnya alat-alat ini kalau kamu tidak sadar hubungan seperti apa yang sebenarnya ingin kamu bangun? Apa bagusnya alat-alat ini kalau kamu tidak sadar orang seperti apa yang sebenarnya kamu butuhkan untuk membangun hubungan yang langgeng?
Kamu bisa saja melihatnya seperti ini. Jiwamu adalah arsitek dari hubungan pasangan jiwa yang benar-benar kamu inginkan. Suara hatimu adalah kontraktor yang membangunnya.
Kamu tidak menyadari adanya blueprint alias cetak biru dari apa yang jiwamu inginkan untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat dirimu yang sebenarnya dan juga kamu tidak menyadari bantuan dari suara hatimu yang akan mengarahkan hidupmu. Akibatnya tidak akan ada gunanya berapa banyak alat yang kamu miliki. Tidak akan ada gunanya juga seberapa jago kamu menggunakannya. Kamu akan tetap seperti anak kecil yang mencoba membangun istana dengan memukul-mukul balok-balok secara serampangan.
Jika kamu ingin menghasilkan sesuatu, tentu masuk akal kalau kamu mengiikuti saran dari orang-orang yang sudah sukses untuk melakukan apa yang ingin kamu lakukan. Dalam berikutnya, akan kami bahas cerita pasangan yang sudah ditakdirkan. Mereka melalui proses untuk mencapai hubungan yang mereka impi-impikan.
Ada perubahan batin yang perlu terjadi sebelum pemenuhan romantisme bisa tercapai. Ada juga suara hati yang berbicara pada kita selama perubahan ini terjadi dan membantu kita mengenali pasangan jiwa kita.
Inilah intinya. Setiap orang memiliki 2 pembimbing batin:
- Ego alias kepribadian yang kita tumbuhkan dari informasi benar dan juga informasi salah yang kita dapat
- Pembimbing bijak dan penuh cinta yang mendedikasikan dirinya membantu kita untuk mencapai potensi terbaik kita
Keduanya menjanjikan pada kita untuk menemukan cinta sejati. Namun hanya salah satu saja yang sebenarnya bisa memenuhi janjinya itu.
Kalau kamu selama ini merasa kesulitan menemukan pasangan jiwa, bisa jadi penyebabnya adalah kamu hanya belum sampai pada waktu yang ditakdirkan bagi kalian berdua untuk bertemu. Namun ada kemungkinan juga kalau kamu sebenarnya sudah bertemu dengannya. Bahkan bisa jadi sudah berkali-kali namun kamu terus menolaknya.
Selama kamu terus mendengarkan ke suara batin yang salah, yakni egomu, pilihan romantismemu di masa yang akan datang kemungkinan besar tidak akan lebih baik dari yang kamu ambil di masa lalu.
Panduan untuk mendapatkan hubungan pasangan jiwa
- Sadari bahwa ada sumber kebijaksanaan di dalam dirimu yang tahu lebih banyak dari pikiranmu tentang pasangan seperti apa yang bisa paling membuatmu bahagia
- Jangan patah arang hanya karena usaha untuk menemukan cinta sejatimu belum berhasil selama ini. Pendekatan baru bisa menghasilkan hasil lebih dari yang selama ini kamu harapkan
- Berhentilah mendengarkan egomu, dan mulai mendengarkan jiwa dan pembimbingmu
Baca kelanjutan dari artikel ini diĀ Cerita Soulmate #6: Jodoh yang Sudah Ditakdirkan