7 Ide Ruang Publik yang Bisa Bikin Orang Indonesia Lebih Betah Jalan Kaki

Salah satu hal yang membuat jalan kaki di jalanan Indonesia sangat menyusahkan tentu saja karena jalur pejalan kaki seperti trotoar lebih banyak ‘dicaplok’ menjadi jalan raya.

Kemudian jikapun ada trotoar yang cukup, pepohonan disekitar sangat jarang sehingga dengan iklim tropis yang cukup panas, para pejalan kaki di Indonesia tentu tidak akan merasa nyaman dan basah keringat kepanasan.

Lalu jikapun ada trotoar yang cukup dan pepohonan yang rindang, satu lagi yang kurang adalah tempat beristirahat. Berjalan kaki di kota-kota besar di Indonesia cukup melelahkan karena jarak tempat yang dituju bisa jadi cukup jauh.

Nah, kalau saja trotoar atau ruang publik bagi pejalan kaki di Indonesia dibuat seperti beberapa desain ruang publik di bawah ini, pastilah orang – orang akan memilih menjadi pejalan kaki.

Sunset Parklet

contemporist.com

Ruang publik seperti semacam tembar duduk di trotoar seperti pada gambar di atas disebut dengan istilah parklet. Mengapa disebut parklet? Tentu saja karena awalnya parklet adalah lahan parkir pinggir jalan yang diubah fungsinya menjadi taman.

Desain parklet pada gambar di atas adalah desain ruang publik yang ada di San Francisco, California. Kombinasi desain kayu dan tetumbuhan kecil serupa rumput dibuat oleh Interstice Archtects.

Material yang dibuat dengan bahan keseluruha berupa kayu membawa kesan yang nyaman. Disempurnakan dengan desain miring yang cocok untuk tempat bermain anak, dilengkapi juga dengan tempat parkir sepeda.

 

Noriega Street Parklet

contemporist.com

Masih di San Francisco, desain parklet yang satu ini dibuat oleh Matarozzi Pelsinger Desaign + Build. Desain dibuat berbentuk menyerupai segitiga dengan sudut tepat 45 derajat, material bahannya berupa kayu.

 

Philadelphia

contemporist.com

Kalau parklet yang satu ini ada di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat. Desain parklet berpagar dengan meja menyerupai potongan pohon ini dibuat oleh sebuah perusahaan arsitektur bernama Logan CDC.

 

Sau Paulo

contemporist.com

Jangan kira parklet hanya ada di Amerika Serikat saja, parklet indah yang satu ini ada di Sau Paulo, Brazil. Dengan konsep taman yang asri, parklet berbahan kayu ini dikelilingi oleh tanaman hijau yang menyejukkan suasana.

 

Parked Bench

twitter.com

Nah, kalau kamu ke London, Inggris, jangan lewatkan untuk duduk di atas parklet dengan desain unik yang satu ini. Susunan material tipis yang disusun vertikal sejajar membentuk semacam gelombang yang indah.

Dengan paduan warna mayoritas merah dengan sedikit warna putih, parklet karya WMB studio ini memang kontras dengan warna tanaman hijau di bagian luarnya. Namun warna yang kontras tersebut justru menjadi sempurna saat bunga mekar.

 

Ourcadia

contemporist.com

Menyebut San Francisco, California sebagai ‘kota parklet’ rasanya bukanlah hal yang berlebihan. Parklet yang diberi nama Ourcadia ini juga ada di San Francisco. Parklet sederhana ini dibuat material kayu dengan hijauan rumput.

Pihak jada desainer yang membuat parklet ini adalah Ogrydziak Prillinger Architects.

 

Boston University Parklet

contemporist.com

Tentu saja seperti namanya parklet ini berada di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Desain serba kotak dan biru ini ini dibuat oleh jasa arsitektur Interboro. Parklet yang satu ini dibuat pada tahun 2014.

Selain yang berwarna biru, Interboro juga membuat parklet serupa di Boston dengan desain dan bentuk yang sama. Satu yang berbeda adalah pada parklet satunya warna yang digunakan adalah warna merah.

Bagaimana? Parklet yang mana pilihan dan favorit kamu? kamu mungkin bisa membayangkan kota – kota besar di Indonesia memiliki ruang publik yang ramah bagi pejalan kaki. Semoga saja masa depan itu segera terwujud.