Pengertian Perang Dingin
Perang Dingin atau Cold War adalah masa dimana terjadi sebuah konflik politik dan militer antara dua Negara adidaya, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Istilah “Perang Dingin” tersebut diperkenalkan Bernard Baruch dan Walter Lippman pada tahun 1947 untuk menggambarkan konflik yang sedang terjadi diantara kedua negara tersebut.
Perang ini terjadi antara tahun 1947-1991. Dinamakan Perang Dingin karena kedua Negara tidak pernah terlibat dalam aksi peperangan militer secara langsung. Namun keduanya, masing-masing memiliki senjata pemusnah massal yang dapat menyebabkan kerusakan besar, yaitu senjata nuklir.
Sebenarnya, kedua Negara ini pada awalnya termasuk dalam sekutu untuk melawan Jerman Nazi di Perang Dunia 2. Setelah kemenangan melawan Jerman Nazi , kedua Negara ini terlibat perselisihan akibat perbedaan ideologi, ekonomi dan kekuatan militer.
Akibat persaingan ini, kedua negara membentuk blok-blok yang terdiri dari negara-negara yang mendukungnya. Amerika Serikat membentuk Blok Bara dan Uni Soviet membentuk Blok Timur.
Blok Barat mendirikan organisasi pertahanan militer pada 4 April 1949 yang diberi nama NATO atau North Atlantik Treaty Organization. NATO dibentuk oleh 12 negara, antara lain Amerika Serikat, Belgia, Belanda, Denmark, Islandia, Italia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Portugal, Britania Raya dan Perancis. Beberapa tahun kemudian, terdapat 4 negara lagi yang tergabung dalam NATO, yaitu Jerman Barat, Spanyol, Turki dan Yunani.
Sedangkan Uni Soviet dan anggota Blok Timur juga tidak mau ketinggalan dengan mendirikan Pakta Warsawa pada tahun 1955. Negara-negara Blok Timur antara lain Bulgaria, Jerman Timur, Polandia, Hungaria, Cekoslovakia, Albania, Romania, Kuba, Vietnam, Korea Utara dan Mongolia.
Beberapa negara memilih untuk tidak memihak salah satu dari dua negara adidaya ini atau tetap netral dengan mendirikan Gerakan Non-Blok.
Faktor Utama Penyebab Terjadinya Perang Dingin
1. Penyebaran Ideologi
Kedua Negara sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/ideologi yang berbeda. Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet memiliki ideologi komunis.
2. Keinginan Berkuasa
Amerika Serikat dan Uni Soviet memiliki keinginan menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara yang baru. Amerika Serikat sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang berkembang berupa pinjaman modal untuk pembangunan.
Sedangkan Uni Soviet melakukannya dengan cara lain, seperti membantu perjuangan sebuah Negara dengan bantuan senjata atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-negara tersebut.
3. Berdirinya Pakta Pertahanan
Amerika Serikat mendirikan NATO, sedangkan Uni Soviet mendirikan PAKTA WARSAWA. Berdirinya kedua pakta tersebut menyebabkan muncul rasa saling curiga dan kesalah pahaman antara kedua belah pihak. Uni Soviet dituduh melakukan perluasan hegemoni atas negara-negara demokrasi melalui ideologi komunisme, sedangkan Amerika Seikat dianggap menjalankan politik imperialis untuk mempengaruhi dunia, sementara.
Konflik diantara kedua Negara ini tidak terjadi secara langsung, namun dilakukan dengan cara-cara lain seperti penyebaran ideology, koalisi militer, spionase, kampanye propaganda, memberikan bantuan kepada negara klien, perlombaan senjata nuklir, bersaing di ajang olahraga internasional, dan kompetisi dibidang teknologi seperti Perlombaan Angkasa.
Konflik kedua negara ini menyebabkan ketegangan tinggi yang pada akhirnya memicu konflik militer regional seperti Blokade Berlin (1948-1949), Perang Korea (1950-1953), Krisis Suez (1956), Krisis Berlin (1961), Krisis Rudal Kuba (1962), Perang Vietnam (1959-1975), Perang Yom Kippur (1973), Perang Afganistan (1979-1989), dan penembakan Korean Air Penerbangan 007 oleh Soviet (1983).
Perang Dingin mulai berakhir sekitartahun 1980-an, ketika pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev meluncurkan program reformasi liberalis yaitu perestroika dan glasnost. Akhirnya, Uni Soviet kehilangan kekuatan dan kekuasaannya terhadap Eropa Timur dan akhirnya dibubarkan pada tahun 1991 dan memunculkan Amerika Serikat sebagai satu-satunya Negara adidaya yang dominan di dunia.
Fakta Menarik Tentang Perang Dingin
- Setelah berakhirnya perang dunia II, Uni Soviet berhasil mengambil alih kekuasaan di Eropa Timur selain itu beberapa tempat vital di Jerman Timur (Jerman dan Austria) pun berhasil diduduki.
- Sedangkan Pasukan Sekutu (Inggris, Perancis dan AS) berhasil memerintah Jerman Barat dan berhasil menjadi pengaruh selama 40 tahun.
- Pada tahun 1949, Jerman Timur yang berpaham komunis merubah namanya menjadi Republik Demokratik Jerman. Sedangkan Jerman Barat merubah namanya menjadi Republik Federal Jerman.
- Tembok Berlin dibangun oleh pemerintah Jerman Timur pada tahun 1961 yang bertujuan untuk mencegah penduduk Jerman Timur pindah ke Wilayah Barat atau sebaliknya.
- Tembok Berlin menjadi warisan sejarah perang dingin, bisa dikatakan sebagai simbol terjadinya Perang Dingin dan perpecahan Jerman (Jerman Timur dan Barat) serta Eropa.
- Berlomba-lomba membuat dan menciptakan senjata massal (nuklir) menjadi salah satu gambaran betapa mengerikannya dunia saat perang dingin berlangsung.
- Konflik yang cenderung mengundang perang terbuka terjadi pada tahun 1962 yang disebut dengan Krisis Rudal Kuba. Banyak orang beranggapan bahwa peristiwa ini menjadi titik puncak terjadinya Perang Dingin.
- Untuk menghentikan permusuhan antara kedua negeri Adidaya tersebut dibuatlah Pakta Stategic Arms Limitation Talks (SALT I) pada tahun 1969 dan berhasil ditandantangani oleh Presiden Richard Nixon dan Leonid Brezhnev.
Demikian penjelasan singkat mengenai Perang Dingin yang melibatkan Amerika Serikat (Blok Barat) dan Uni Soviet (Blok Timur). Semoga bermanfaat dan terima kasih.