Do’a merupakan salah satu pembawa keberkahan di setiap amalan. Misalnya nih, saat akan makan, maka kamu harus membaca do’a terlebih dahulu supaya keberkahan didapat dan kamu terhindar dari godaan setan. Ketika akan belajar, sebaiknya kamu pun berdoa agar keberkahan didapat ketika proses belajar berlangsung. Nah begitupun sama ketika berpuasa, kamu diharuskan membaca doa berbuka puasa terlebih dahulu supaya keberkahan bisa di dapat. Apalagi ketika bulan Ramadhan tiba, kaum sebagai muslim diwajibkan untuk mengerjakannya sebulan full. Mengetahui doa berbuka puasa, tentu merupakan suatu keharusan.
Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai doa berbuka puasa. Yuk, simak dengan seksama.
Doa Berbuka Puasa
Ada banyak sekali doa berbuka puasa yang beredar di kalangan masyarakat. Salah satu do’anya adalah sebagai berikut.
اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت
Allahumma Laka Shumtu Wa Alla Rezekika Aftartu
Artinya: ”Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka”.
Doa ini merupakan bagian dari hadits dengan redaksi lengkap sebagai berikut:
عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ، أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَ عَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
“Dari Mu’adz bin Zuhrah, sesungguhnya telah sampai riwayat kepadanya bahwa sesungguhnya jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau membaca (doa), ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu-ed’ (ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka)”.
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abu Daud, dan dinilai dhaif oleh Syekh al-Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud.
Lantas, bagaimana do’a berbuka puasa yang benar? Nah, berikut ini merupakan do’a berbuka puasa yang benar.
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah
Artinya: “Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah”.
Doa ini merupakan bagian dari hadits dengan redaksi lengkap sebagai berikut:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: «ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ… »
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila beliau berbuka, beliau membaca: “Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu…” (HR. Abu Daud)
Waktu Mengucapkan Doa Berbuka Puasa
Biasanya waktu pengucapan doa dibaca sebelum melakukan perbuatan tersebut. Doa masuk kamar mandi, dibaca sebelum masuk kamar mandi. Doa makan, dibaca sebelum makan, dan seterusnya. Nah, apakah ketentuan ini juga berlaku untuk d’a berbuka puasa?
Jika dilihat dari hadits di atas, kamu bisa menebak bahwa doa berbuka puasa di baca ketika sudah bebruka. Syiakh Ibnu Utsaimin menegaskan:
لكن ورد دعاء عن النبي صلى الله عليه وسلم لو صح فإنه يكون بعد الإفطار وهو : ” ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله ” فهذا لا يكون إلا بعد الفطر
“Hanya saja, terdapat doa dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika doa ini shahih, bahwa doa ini dibaca setelah berbuka. Yaitu doa: Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu…dst. doa ini tidak dibaca kecuali setelah selesai berbuka”. (Al-Liqa As-Syahri)
Oleh karena itu, bisa kita simpulan. Urutan yang tepat untuk doa ketika berbuka puasa adalah:
- Membaca basmalah sebelum makan kurma atau minum (berbuka).
- Mulai berbuka.
- Membaca do’a berbuka puasa.
Anjuran Memperbanyak Doa Ketika Berbuka Puasa
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ السَّحَابِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan doa orang yang didzalimi, Allah angkat di atas awan pada hari kiamat”. (HR. At-Tirmidzi).
Makna tersirat dari hadits tersebut menunjukkan bahwa anjuran memperbanyak do’a itu terakait dengan kegiatan berbuka. Wallahu a’lam.
Ternyata, keterangan hadits di atas diperkuat oleh sebuah riwayat dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
إن للصائم عند فطره لدعوة ما ترد
“Sesungguhnya orang yang berpuasa memiliki doa yang tidak akan ditolak ketika berbuka”. (HR. Ibnu Majah)
Kemudian, doa-doa kebaikan ini baiknya dibaca sebelum berbuka. Sebab ketika belum berbuka, seseorang masih dalam kondisi puasa, dan bahkaan dalam kondisi puncak puasa, sehingga dia lebih dekat dengan Allah SWT.
Demikian penjelasan mengenai do’a ketika berbuka puasa. Untuk menambah wawasan kamu tentang puasa, kamu bisa membaca artikel lainnya tentang hal-hal yang membatalkan puasa dan manfaat puasa bagi kesehatan tubuh. Semoga bermanfaat ya, sekian dan terima kasih.