Ternak Ikan Cupang – Ikan yang satu ini merupakan salah satu ikan hias yang sangat mudah dipelihara. Ikan cupang termasuk ikan hias yang sangat mudah di Budidaya dan tidak memerlukan tempat luas dan modal yang besar pula. Ternak ikan cupang bisa dilakukan sebagai usaha rumahan kalian semua.
Ikan yang memiliki nama latin Betta sp ini adalah jenis ikan air tawar dari daerah tropical. Ikan ini banyak ditemukan di perairan Asia Tenggara termasuk di daerah Indonesia. Pada habitat aslinya, ikan ini hidup dengan berkelompok di rawa-rawa, danau, dan sungai yang memiliki arus yang tidak deras.
Bagaimana Memilih Indukan Ikan Cupang untuk Ternak?
Jika kalian ingin memulai ternak ikan cupang sendiri, langkah pertama yang harus disiapkan adalah mendapatkan indukan atau bibit berkualitas unggul. Adapun, indukan yang baik sebisa mungkin berasal dari keturunan unggulan, kondisinya bugar dan sehat, bebas penyakit dan cacat. Berikut ciri – ciri induk jantan dan betina :
Induk Jantan: gerakannya lincah, sirip dan ekor lebar mengembang dengan megah, warna cerah dan indah, tubuhnya lebih besar. Sedangkan Induk Betina: gerakannya lebih lamban, sirip dan ekor lebih pendek dari jantan, warna kusam dan kurang cerah, tubuh lebih kecil dari jantan.
Saat sebelum pemijahan dilakukan,kalian harus pastikan indukan jantan dan betina sudah masuk dalam fase matang gonad atau siap untuk kawin. Ciri-ciri indukan yang telah menunjukkan siap kawin adalah sebagai berikut.
Ciri – Ciri Indukan Cupang Jantan yang Siap Kawin:
Berumur setidaknya 4-8 bulan, bentuk badan panjang, siripnya panjang dan warnanya terang atraktif, Gerakannya agresif dan lincah.
Ciri – Ciri Indukan Cupang Betina Matang:
Berumur setidaknya 3-4 bulan, bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit, siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik, Gerakannya lambat
Proses Ternak Ikan Cupang
Apabila indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah, kalian dapat menyediakan tempat berupa wadah dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 centimeter. Selain itu, siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina. Tambahkan juga tumbuhan air seperti kayambang untuk meciptakan suasana seperti di habitat asli.
Pada satu kali perkawinan saja, ikan cupang dapat menghasilkan hingga 1000 butir telur. Nantinya, telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan terjadi. Sesuai dengan pengalaman para pembudidaya ikan ini, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi jika dibandingkan dengan yang lain. Pada satu kali perkawinan biasanya hanya dapat dipanen 30-50 ikan cupang yang mampu bertahan.
Induk jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu sekali. Akan tetapi, indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja selama hidupnya. Apabila dipaksakan, perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin ikan yang mana anakan ikan semakin didominasi kelamin betina.
Baca Juga : Fakta Ikan Cupang
Langkah-langkah Ternak Ikan Cupang
Mulai dengan megisi tempat pemijahan dengan air bersih setinggi 10-15 centimeter. Sebagai catatan gunakan air tanah atau air sungai yang jernih dan bersih. Biarkan dan endapkan terelebih dahulu air yang akan dipakai setidaknya selama satu malam. Hindarilah penggunaan air dalam kemasan atau air PAM yang berbau kaporit atau obat penjernih.
Kemudian tambahkan kedalam wadah tersebut tanaman air sebagai tempat ikan berlindung. Tapi penempatan tanaman air jangan terlalu padat dan banyak. Hal ini disebabkan karena tanaman air berpotensi mengambil oksigen terlarut yang ada dalam air.
Setelah siap, masukkan ikan cupang jantan yang telah siap kawin. Tinggalkan ikan tersebut selama satu hari dalam wadah. Nantinya, Ikan cupang jantan akan membuat gelembung-gelembung udara yang berguna untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi olehnya.
Cara untuk memancing si jantan membuat gelembung, masukkan ikan cupang betina namun dipisah dengan dimasukkan dalam gelas plastik bening dan benamkan ke dalam aquarium dimana ikan jantan bersemayam.
Kemudian setelah indukan jantan membuat gelembung, lanjutkan dengan memasukkan indukan betina bersama. Adapun, waktu pemijahan ikan cupang biasanya terjadi sekitar pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore hari. Kondisi ikan cupang cukup sensitif ketika kawin, tutuplah wadah dengan koran atau letakkan di ruang yang terhindar dari hilir mudik orang dan suara bising untuk membuat mereka nyaman.
Setelah beberapa hari sejak pembuahan, angkat segera indukan betina, karena yang bertanggung jawab membesarkan dan menjaga burayak atau anakan ikan adalah cupang jantan. Nantinya, si jantan akan memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada gelembung-gelembung tadi dengan mulutnya. Jika indukan betina tidak diangkat, maka telur-telur yang telah dibuahi akan dimakan oleh si betina tersebut.
Kemudian setelah kurang lebih satu hari, telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Setelah itu selama 3 hari kedepan burayak tidak perlu diberi pakan karena masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur mereka. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga anakan.
Tiga hari terhitung sejak telur menetas, kalian dapat memberikan kutu air (moina atau daphnia) di akuarium. Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak karena pakan akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada anakan.
Nantinya, indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2 minggu terhitung sejak menetas. Kalian sudah dapat memindahkan burayak tersebut pada wadah yang lebih besar dan berikan kutu air yang lebih besar atau larva nyamuk.
Pada usia 1,5 bulan, anakan cupang sudah bisa dipilah berdasarkan jenis kelamin mereka. Kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran. Dan proses pemijahan dapat diulang kembali.