Ekonomi merupakan aspek ilmu yang tidak akan habis untuk diperbincangkan. Perkembangannya mengikuti peradaban manusia. Dahulu kala, saat manusia masih menjalani perpindahan tempat tinggal ataupun disebut nomaden, sistem ekonomi pun sudah diterapkan, yaitu dengan pencarian makan berpindah – pindah atau food gathering, sehingga peradaban manusia tetap terjaga.
Zaman semakin maju, perkembangan di segala aspek tidak dapat dikendalikan. Berbagai negara berbondong-bondong meningkatkan taraf ekonomi masing-masing negara, entah dengan cara bagaimanapun tetap dilakukan demi mengejar standar ekonomi yang lebih maju dan sesuai keinginan.
Indonesia, Indonesia merupakan negara dengan status ekonomi negara berkembang, karena dalam persaingan bisnis antar negara masih kalah dengan negara-negara maju dari belahan dunia barat. Namun tokoh-tokoh ekonomi di Indonesia tidak ingin kalah bersaing. Mereka mengupayakan perkembangan ekonomi di Indonesia yang masih labil ini, cepat beradaptasi sehingga mampu berkembang lebih pesat dan bersaing dengan negara-negara maju.
Pengaruh perkembangan ekonomi Indonesia tidak akan terlepas dari lingkup koperasi, sebagai wadah permodalan bagi pengusaha dengan sistem kekeluargaan. Inilah organisasi ekonomi yang pertama kali dibentuk di Indonesia oleh Bung Hatta yang kemudian dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Karirnya di bidang ekonomi dimulai saat menjadi bendahara organisasi Jong Sumatranen Bond. Kemudian Bung Hatta juga menunjukkan kapabilitasnya sebagai profesional dalam bidang ekonomi dengan menjadi bendahara di organisasi Indische Vereeninging.
Keberadaan koperasi di Indonesia sangatlah membantu masyarakat, karena berbeda dengan pinjaman lunak dari bank, di koperasi terkenal dengan sistem kekeluargaan, sehingga untuk peminjaman dan menabung tidak terlalu sulit karena segala sistematikanya dipermudah. Apalagi dengan syarat lebih sedikit dari bank, membuat pengusaha lebih nyaman dalam meminjam modal untuk mengembangkan usahanya.
Inilah mengapa koperasi hingga kini masih berjaya, karena selain untuk investasi masa depan, koperasi juga sebagai penyeimbang perekonomian negara Indonesia. Apalagi dengan tulisanĀ Bung Hatta dalam buku Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun mengkategorikan sosial
kapital ke dalam 7 nilai sebagai spirit koperasi.
- Kebenaran untuk menggerakkan kepercayaan.
- Keadilan dalam usaha bersama.
- Kebaikan dan kejujuran mencapai perbaikan.
- Bertanggungjawab dalam individualitas dan solidaritas.
- Paham yang sehat, cerdas, dan tegas.
- Kemauan menolong diri sendiri serta menggerakkan Kemandirian dan Otoaktiva.
- Kesetiaan dalam kekeluargaan.
Penerapan ketujuh nilai ini semakin memperkuat keberadaan koperasi di Indonesia. Demikianlah beberapa pengetahuan mengenai Tokoh Ekonomi yang berada di Indonesia. Semoga dapat menambah wawasanmu dan bermanfaat.