Dinamika kehidupan Yogyakarta sebagai salah satu kota tujuan wisata di Indonesia menjadikan warga Jogja kreatif menciptakan banyak inovasi baru sebagai magnet bagi para wisatawan. Pantaslah jika para pelaku bisnis ataupun warga setempat seperti tidak kehilangan ide menciptakan sesuatu yang baru.
Mulai dari wisata alam, industri kerajinan tangan, kesenian hingga menu-menu kuliner. Jadi tidaklah heran jika setiap kali kamu mengunjungi Jogja pasti selalu ada hal menarik baru yang wajib dicoba. Kali ini kita akan singgah di kota Yogyakarta dengan seribu pesonanya,
Jogja akan menggoda kamu dengan beberapa hal menarik yang menjadi ciri khasnya. Apa saja hal-hal yang unik dan menarik tersebut yang pastinya murah? Berikut informasi yang berhasil kami rangkum tentang wisata murah dan unik di Jogja.
Serba Murah di Prawirotaman
Menghabiskan waktu liburan dengan hal-hal menyenangkan namun tidak menguras kocek kamu, maka Jogja adalah tempatnya. Bagi kamu para backpacker atau pelancong dengan budget minim simak informasi berikut agar menemukan tempat nyaman untuk ditinggali tentunya dengan harga yang ekonomis.
Untuk mendapatkan tempat tinggal seperti hotel hingga losmen dengan harga ekonomis namun nyaman, datang saja ke kawasan Prawirotaman. Kawasan ini berisi semua hal yang dibutuhkan wisatawan dengan budget murah. Hotel, cafe, restoran, travel agen, hingga tempat penyewaan kendaraan bermotor serta sepeda semua ada dalam satu kawasan.
Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, kamu tinggal memilih karena banyak sekali tawaran harga yang dijamin sangat aman di dompet kamu. Dengan kocek sebesar 100 ribu bahkan kurang untuk biaya permalamnya kamu bisa mendapatkan sebuah kamar dengan fasilitas AC, televisi, dan kolam renang.
Kawasan murah ini bukanlah kawasan dengan kualitas kurang baik karena terbukti banyak sekal wisatawan asing yang memilih tempat ini sebagai tempat menetap mereka.
Angkringan
Salah satu yang menjadi ciri khas Yogyakarta adalah angkringan di malam harinya. Mengunjungi Yogyakarta berarti kamu juga wajib duduk-duduk santai di beberapa spot yang terdapat angkringan. Di Yogyakarta ada beberapa angkringan yang bisa kamu pilih untuk bersantai menghabiskan malam sambil menyantap kuliner khas Jogja.
Sebut saja Malioboro, angkringan Tugu, serta angkringan yang terletak di depan halaman kantor harian kedaulatan rakyat. Setiap malamnya angkringan-angkringan ini selalu ramai didatangi pengunjung yang kebanyakan adalah anak muda. Mereka duduk-duduk di kursi yang disediakan atau juga duduk di teras yang hanya dilapisi tikar.
Suasana kegembiraan persahabatan hingga romantisme bisa dengan mudah kamu saksikan di sepanjang angkringan yang ada di Jogja. Menunya yang ada adalah khas angkringan seperti nasi kucing, gorengan, lauk pauk, beberapa jenis kue dan minuman khas.
Namun jika kamu menyantapnya langsung di angkringan Yogyakarta maka suasana sekitar akan membuat rasa makanan yang ada tentu sangat lezat.
Kopi Joss
Hal menarik lain dari Yogyakarta adalah sebuah minuman unik khas Jogja. Saat di Jogja sempatkanlah untuk singgah di angkringan Lek Man yang sudah sangat populer. Bagi kamu pecinta kopi atau penjelajah kuliner, di angkringan yang letaknya tidak jauh dari jalan Malioboro ini ada menu bernama kopi joss.
Kopi jos adalah minuman yang dibuat dengan kopi bubuk, gula, dan disedu dengan air mendidih.Namun kopi joss memiliki bagian paling unik dari proses pembuatannya. Prosesnya adalah, siapkan arang panas yang membara kemudian celupkan arang tersebut dalam kopi panas, maka terdengarlah bunyi joss pada kopi tersebut.
Rasanya yang khas dan panas ini tentunya akan menjadi teman seru kamu menikmati kota Yogyakarta di malam hari. Kelebihan kopi yang disajikan panas dengan diberi arang ini adalah kadar kafeinnya yang rendah karena telah dinetralisir oleh arang. Kopi joss sebenarnya telah menjadi minuman khas angkringan sejak dari tahun 60an.
Kopi ini berkhasiat untuk menghilangkan penyakit ringan seperti kembung, masuk angin dan perut mules. Selain menyehatkan harganya pun terjangkau karena hanya dengan membawa uang 10 ribu rupiah kamu sudah lebih dari cukup untuk menikmati paket sajian hangat dan berkhasiat dari kopi joss, mengisi perut dengan sego kucing dan bercengkrama dengan teman baru.
Warna-warni Sepada Alun-alun Kidul
Masih menikmati Jogja di malam hari kamu bisa menikmati hal menarik yang satu ini. Kamu tentu masih ingat beringin kembar yang berada di Alun-alun Kidul Yogyakarta.
Jika sepanjang siang dan sore hari kamu dapat menemukan keramaian orang-orang bersantai di tempat ini sembari mencoba memecahkan mitos berjalan di antara dua beringin kembar, maka lain pula di malam hari.
Alun-alu kidul saat malam tidak hanya berisi beringin kembar karena alun-alun ini juga akan dipenuhi oleh kilauan cahaya berwarna-warni yang berasal dari sepeda tundem, becak, atau odong-odong. Sepeda dengan lampu warna-warni yang didesain khusus untuk dua hingga empat orang pengendara ini cukup menarik untuk kamu coba.
Tarif yang dipasang pun cukup terjangkau mulai dari 10 ribu hingga 20 ribu rupiah perkendaraan, dapat kamu gunakan untuk memutari alun-alun.Lelah meng-gowes sepeda warna-warni ada pedagang wedang ronde yang sudah menanti kamu. Wedang ronde ini juga salah satu minuman khas Jogja yang wajib kamu coba.
Selain rasanya yang hangat minuman ini juga sangat menyehatkan. Harganya pun cukup terjangkau, cukup dengan uang 5 ribu rupiah per porsinya.
Sate Klathak
Dan yang tidak kalah menarik adalah keunikan sate klathak. Sate ini bukan sate sembarangan karena sate daging kambing muda yang saat ini menggunakan jeruji sepeda yang terbuat dari besi sebagai tusuknya. Jeruji besi ini konon berfungsi sebagai pengantar panas dan menciptakan sensasi matang yang mumpuni di dalam satenya.
Karena menggunakan jeruji sepeda yang cukup besar, ukuran potongan daging kambingnya pun pun lebih besar 3 kali dari sate biasa. Tidak heran kalau penyajiannya tiap porsi hanya 2 tusuk yang dibandrol dengan harga 12 ribu rupiah. Sate klathak memiliki keunikan yang berbeda dengan sate biasa.
Pada proses pembakaran sate klathak hanya diberikan bumbu sederhana dengan bahan-bahan rempah, sehingga sate klathak memiliki warna yang polos berbeda dengan warna sate kebanyakan. Keunikan lainnya adalah cara penyajiannya, sate klathak ini juga tidak menggunakan bumbu kacang atau bumbu kecap sebagai pendamping sajiannya.
Sate ini menggunakan semacam kuah gulai yang tidak terlalu kental. Namun rasanya enak sekali, jadi tidak heran warung sate klathak selalu ramai dikunjungi pengunjung. Mereka mengatakan aroma daging kambing segar yang murni yang hanya ditimpali rasa asin dari garam ternyata dapat memberikan kesederhanaan yang mewah pada lidah kita.
Itulah beberapa hal unik yang dapat kita temui di kota Jogja dan pastinya murah meriah.