Kerajaan Demak adalah sebuah kerajaan Islam pertama di Jawa yang memiliki peranan penting dalam upaya penyebaran ajaran Islam ke seluruh penjuru Nusantara. Kerajaan Demak berdiri pada tahun 1475. Kerajaan ini sebelumnya adalah sebuah kadipaten kecil dari kerajaan Majapahit.
Ketika pengaruh Majapahit mulai runtuh dalam kancah Nusantara dan mulai tumbuhnya Islam di tanah Jawa, Kerajaan Demak akhirnya berubah menjadi sebuah kerajaan Islam terbesar di Indonesia yang pernah ada.
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai peninggalan Kerajaan Demak yang sampai saat ini masih terpelihara sebagai bukti eksistensinya di masa lalu. Yuk, simak dengan seksama.
Masjid Agung Demak
Peninggalan Kerajaan Demak yang paling terkenal adalah Masjid Agung Demak. Masjid ini didirikan oleh Walisongo pada tahun 1479. Sampai saat ini, bangunan ini masih berdiri kokoh meskipun sudah mengalami beberapa renovasi. Masjid ini berada di Desa Kauman, Demak, Jawa Tengah.
Selain itu, masjid ini juga menjadi salah satu bukti bahwa kerajaan Demak pada masa lalu sudah menjadi pusat pengajaran serta penyebaran Islam di Jawa. Jika kamu tertarik untuk melihat keunikan arsitektur serta nilai-nilai filosofisnya, maka datanglah ke masjid ini.
Pintu Bledek
Dalam bahasa Indonesia, bledek artinya petir. Oleh karena itu, pintu bledek dapat diartikan dengan pintu petir. Pintu bledek dibuat pada tahun 1466 oleh Ki Ageng Selo dan menjadi pintu utama dari Masjid Agung Demak.
Namun berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, pintu ini dinamai pintu bledek karena Ki Ageng Selo memang membuatnya dari sebuah petir yang menyambar.
Saat ini, pintu bledek sudah tidak lagi digunakan sebagai pintu masjid. Kini pintu bledek sudah dimuseumkan karena mulai lapuk dan tua. Pintu bledek menjadi koleksi peninggalan Kerajaan Demak yang kini tersimpan rapi di dalam Masjid Agung Demak.
Soko Tatal dan Soko Guru
Soko Guru adalah sebuah tiang berdiameter mencapai 1 meter yang memiliki fungsi sebagai penyangga tegak kokohnya Masjid Demak. Ada sekitar 4 buah Soko Guru yang digunakan di masjid ini. Berdasarkan cerita yang beredar, semua Soko Guru tersebut dibuat oleh Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga mendapat tugas untuk membuat seluruh tiang tersebut sendiri. Hanya saja, ketika dia baru bisa membuat 3 buah tiang setelah masjid sudah siap berdiri. Kemudian Sunan Kalijaga dengan sangat terpaksa untuk menyambungkan semua tatal sisa pembuatan 3 Soko Guru. Selanjutnya dengan kekuatan spiritualnya beliau mengubahnya menjadi Soko Guru yang terbuat dari tatal.
Bedug dan Kentongan
Bedug dan kentongan yang berada di Masjid Agung Demak juga merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Demak yang bersejarah dan tidak boleh dilupakan. Pada masa lalu kedua alat ini digunakan untuk memanggil masyarakat sekitar masjid supaya segera datang melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
Kentongan berbentuk seperti tapal kuda. Adapun filosofi dari bedug dan kentongan adalah bahwa jika kentongan tersebut dipukul, maka masyarakat sekitar harus segera pergi ke masjid secepat orang naik kuda.
Situs Kolam Wudlu
Situs kolam wudlu dibuat karena seiring berdirinya bangunan Masjid Demak. Tempat ini dahulunya dipakai sebagai tempat berwudhu para santri atau musafir yang sedang berkunjung ke Masjid. Akan tetapi, sekarang situs ini sudah tidak bisa dipakai lagi dan hanya boleh dilihat sebagai benda peninggalan sejarah.
Demikian sedikit penjelasan tentang peninggalan Kerajaan Demak yang tentunya harus kita lestarikan semua. Semoga bermanfaat, sekian dan terima kasih.