Para pakar neurologi melakukan penelitian selama bertahun-tahun untuk mengetahui efek membaca buku bagi otak. Mereka menggunakan novel sebagai sarana penelitian. Hasilnya menakjubkan, membaca ternyata memberi efek yang kuat pada mental, memori, serta imajinasi dan kasih sayang.
BACA JUGA: 5 Novel Terlaris yang Paling Menginspirasi di Indonesia
Tentu saja efek ini bervariasi pada setiap orang. Studi tentang hal ini masih terus berlanjut. Berikut ini akan dibahas beberapa hasil penelitian tersebut.
Membaca novel dapat mengurangi stres
Membaca novel selama 6 menit cukup untuk mengurangi tingkat stres hingga 68 persen, menurut sebuah penelitian tahun 2009 di University of Sussex. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang membaca novel dalam hati mampu memperlambat denyut jantung yang berdetak cepat sekaligus meredakan ketegangan pada otot. Ketika tenggelam dalam alur cerita, mereka dapat menenangkan diri dari kekhawatiran, tekanan masalah sehari-hari, serta mengembangkan imajinasi mereka.
Membaca novel dapat meningkatkan kerja otak
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal tahun 2014 oleh Brain Connectivity menemukan bahwa mereka yang membaca novel mampu menempatkan diri mereka ke dalam posisi orang lain dan mengembangkan imajinasinya. Hal ini meningkatkan kerja otak mereka. Para peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan membaca menempatkan pembaca dalam tubuh protagonis. Hal ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan kecerdasan emosional dan kemampuan untuk berbelas kasih.
Membaca novel dapat meningkatkan daya ingat
Dalam makalahnya yang berjudul “What Reading Does For The Mind”, psikolog Dr. Anne Cunningham mengatakan bahwa kegiatan membaca dapat membantu otak untuk menyimpan informasi dari waktu ke waktu.
Hal ini diperkuat oleh perkataan profesor Ken Pugh, direktur riset dari Haskins Laboratories, laboratorium bahasa di Yale. Menurutnya, ketika seseorang membaca, ia memiliki lebih banyak waktu untuk berpikir, memahami, dan mengembangkan wawasan.
Membaca novel dapat melindungi otak hingga hari tua
Menurut penelitian yang diterbitkan tahun 2013 oleh jurnal Neurology, membaca dapat melindungi otak dari cacat mental di usia tua. Kegiatan sehari-hari seperti membaca dan menulis tidak boleh diremehkan. Kegiatan sehari-hari yang membuat otak rileks juga akan menjauhkan diri dari ancaman alzheimer.
Buku cetak vs buku digital
Penelitian tentang hal ini belum usai. Data masih bermunculan. Sementara ini, membaca buku (dalam bentuk cetak) diyakini mampu meningkatkan kualitas tidur. Akan tetapi, membaca buku digital atau e-book sungguh dapat menganggu kenyamanan tidur.