CONTOH RANTAI MAKANAN – Contoh rantai makanan dapat kita temukan di sekitar kita. Misalkan saja di rumah kita ada sebidang tanah yang ditanami rumput. Maka di situ pun terjadi sebuah rantai makanan. Misalkan rumput dimakan oleh kelinci, kemudian kelinci disembelih dan dimakan oleh kita. Nah itu merupakan salah satu contoh dari rantai makanan.
Di muka bumi ini terdapat banyak sekali ekosistem. Masing-masing dari ekosistem tersebut memiliki contoh rantai makanan masing-masing. Untuk lebih jelasnya, simak uraian berikut ini:
Ekosistem Danau
Danau termasuk ekosistem akuatik yang terbentuk secara alami. Namun ada pula danau yang dibuat secara sengaja untuk dimanfaatkan sebagai pengairan atau yang lainnya.
Berikut adalah ciri-ciri Ekosistem Danau :
- Memiliki Variasi Suhu yang Tidak Mencolok
Salah satu ciri yang paling menonjol dari ekosistem suhu adalah memiliki variasi suhu yang tidak mencolok.
Apakah yang dimaksud dengan variasi suhu yang tidal mencolok?
Maksudnya adalah pada ekosistem danau suhu yang terjadi antara siang dan malam memiliki perbedaan yang kecil dan tidak mencolok, yakni perbedaan suhu antara malam dan siang hari tidaklah berbeda jauh.
Terlebih lagi di daerah danau yang memiliki cekungan, karena cahaya matahari hanya bisa masuk beberapa meter saja ke dalam air laut.
- Memiliki Penetrasi Cahaya yang Sangat Sedikit
Berbeda dengan ekosistem lainnya, seperti gurun dan daratan tinggi lainnya, pada ekosistem danau hanya menerima paparan sinar matahari yang sedikit.
Cahaya yang dipancarkan matahari hanya bisa beberapa meter saja masuk ke dalam air danau.
Hal ini jugalah yang menyebabkan variasi suhu matahari menjadi sangat tipis antara siang dan malam.
- Dihuni oleh Flora yang Khas
Salah satu ciri unik dari ekosistem danau ialah memiliki flora yang khas jika dibandingkan dengan ekosistem lainnya.
Biasanya ekosistem ini dihuni oleh flora jenis ganggang dan tumbuhan biji yang memiliki ciri : bersel satu dan memiliki dinding sel yang kuat.
- Dihuni oleh Kebanyakan Filum Hewan
Di dalam ekosistem danau, biasanya dihuni oleh semua jenis filum hewan, salah satu hewan yang menghuni ekosistem ini ialah Nektron.
Nektron memiliki ciri khusus dan keunggulan dibandingkan dengan filum hewan lainnya, yaitu bergerak dengan otot kuatnya.
Kemudian jenis filum hewan kelas tinggi yang tinggal pada ekosistem danau ialah ikan.
Itulah beberapa ciri khas dari ekosistem danau.
Berikut contoh rantai makanan yang terjadi di ekosistem danau yaitu sebagai berikut:
- Energi matahari → fitoplankton → zooplankton → larva capung → ikan → burung bangau → pengurai
Ekosistem Gurun
Gurun merupakan ekosistem darat yang terbentuk secara alami. Kita tahu di gurun sangat sedikit biotik yang mampu bertahan hidup.
Berikut ciri-ciri Ekosistem Gurun :
- Merupakan Salah Satu Bagian dari Ekosistem Darat
Diantara contoh dari ekosistem gurun ialah gurun Gobi di Asia, Sahara di Afrika, Simpson di Australia.
Ekosistem gurun merupakan bagian dari ekosistem darat atau biasa disebut terestial.
Berdasarkan sebuah penelitian geografi, ekosistem gurun merupakan ekosistem darat yang paling luas, memiliki ukuran sekitar 1/3 total ekosistem darat yang ada.
- Hanya Memiliki Curah Hujan yang Sangat Rendah
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasannya di dalam ekosistem gurun memiliki curah hujan yang paling sedikit jika dibandingkan dengan ekosistem lainnya.
Berdasarkan sebuah penelitian, dalam waktu 1 tahun hanya menerima 25 cm, tentu ini adalah kadar curah hujan yang sangat sedikit.
Selain memiliki curah hujan yang sedikit, pada ekosistem gurun juga terjadi pola sebaran hujan yang tidak teratur, artinya di dalam satu ekosistem gurun misalnya, maka daerah satu dengan yang lainnya tidak memiliki curah hujan yang sama diakibatkan tidak meratanya pola hujan yang terjadi.
- Variasi Suhu yang Sangat Ekstrim
Berbeda halnya dengan ekosistem danau yang memiliki variasi suhu yang tidak terlalu ekkstrim, pada ekosistem gurun, variasi suhu yang terjadi antara malam dan siang sangat memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Apabila pada ekosistem danau suhu siang dan malam tidak memiliki angka yang signifikan, namun beda halnya dengan ekosistem gurun.
Suhu di waktu siang dan malam memiliki angka yang sangat signifikan.
Apabila pada waktu siang hari kita bisa merasakan hawa dan suhu yang sangat panas membakar, maka pada waktu malam hari kita akan merasakan suhu udara yang sangan dingin dan membuat tubuh membeku.
Itulah beberapa ciri khas dari ekosistem gurun.
Berikut contoh rantai makanan di ekosistem gurun yaitu:
- Energi matahari → rumput → Cottontail kelinci → rubah kit → coyote → pengurai
- Energi matahari → rumput → kelinci → ular → elang → pengurai
Ekosistem Hutan
Contoh rantai makanan berikutnya adalah ekosistem hutan.
Kalau kamu pernah bertanya tentang ekosistem apa yang paling banyak terjadi rantai makanan. Jawabannya adalah ekosistem hutan. Iya jawabannya adalah ekosistem hutan.
Koq bisa, kenapa bisa gitu? Oke sini saya jelasin.
Di hutan ini terdapat banyak jenis makhluk hidup kan?
Mulai dari hewan-hewan kecil kayak semut, belalang, jangkrik, rayap dan hewan-hewan kecil lainnya sampai hewan-hewan besar kayak: harimau, beruang, rusa atau bahkan gajah. Mereka semua tinggal di dalam hutan.
Jadi wajar kalau eksosistem ini jadi salah satu ekosistem paling banyak rantai makanannya. Sampai sini paham ya?
Selanjutnya saya akan kasih beberapa contoh terkait rantai makanan di dalam hutan.
Tapi sebelum itu, ada baiknya kamu tau tentang tingkat trofik dalam ekosistem hutan.
Tingkat Trofik dalam Ekosistem Hutan
Secara umum ada 4 tingkat trofik di dalam hutan. Apa saja itu? berikut ulasannya.
Tingkat trofik paling pertama adalah produsen, atau dalam kata lain adalah organisme pertama yang dimakan karena mempunyai kuasa untuk membuat zat makanan sendiri.
Yap, trofik pertama adalah organisme-organisme yang mampu untuk membuat zat makanan sendiri.
Kalau dalam ekosistem hutan biasanya trofik-trofik pertama dipegang oleh tumbuh-tumbuhan, kayak: rumput, pohon, jamur dan lain sebagainya.
Tingkat trofik kedua adalah konsumen primer, atau dalam kata lain adalah hewan yang memakan produsen.
Kalau di ekosistem hutan trofik ini dipegang oleh hewan-hewan herbivora (pemakan tumbuhan), kayak: kambing, kelinci, rusa dan lain-lain
Tingkat trofik ketiga adalah konsumen sekunder, atau dalam kata lain adalah hewan yang memakan konsumen primer.
kamu bener banget kalau jawab posisi ini ditempati oleh hewan-hewan karnivora (pemakan daging).
Sebab di ekosistem hutan -biasanya- konsumen primer kayak: kelinci, rusa, kambing dan sebagainya itu bakal dimakan sama ular, harimau, singa, chetah dan lain sebagainya.
Tingkat trofik keempat atau tingkat trofik tertinggi adalah konsumen puncak. Konsumen puncak ini -biasanya- gak dimakan oleh trofik-trofik di bawahnya sampai dengan dia mati.
Iya, bener-bener gak dimakan sampai dia mati. Ini karena -biasanya- konsumen puncak adalah variabel terkuat di lingkungan itu, jadi dia harus mati dulu untuk bisa dimakan.
Trofik keempat atau konsumen puncak ini dipegang oleh hewan-hewan omnivora (pemakan segalanya).
Kalau di ekositem hutan sih kayak: beruang, serigala, rubah atau bahkan manusia.
Sampai sini paham ya. Kalau dalam bentuk gambar susunan rantai makanan bentuknya kayak gini:
Berikut contoh-contoh rantai makanan dalam ekosistem hutan:
- Energi matahari → rumput → kelinci → ular → elang → pengurai
- Energi matahari → tanaman → tikus → ular → elang → pengurai
- Energi matahari → rumput → kambing → harimau → pengurai
Ekosistem Kebun
Kamu udah tau tentang rantai makanan dan contoh-contoh rantai makanan di ekosistem hutan pada sub bab atas. Sekarang ayo kita lanjut ke contoh rantai makanan di ekosistem kebun.
Secara sederhananya, ekosistem di kebun itu lebih sedikit penerapan rantai makanannya kalau dibandingin sama ekosistem hutan.
Ini wajar aja sih, karena dalam ekosistem kebun gak banyak variabel-variabel per trofiknya. Kan kalau ekosistem kebun itu semacam rekayasa manusia (dibuat oleh manusia) iya kan? Iya aja ya.
Berikut adalah variabel-variabel atau hewan-hewan yang ada di kebun berdasarkan tingkat trofiknya:
Trofik pertama (produsen) dipegang oleh tanaman-tanamanan yang ada di kebun, kayak: singkong, ubi, tebu, kelapa atau apapun itu yang sesuai dengan jenis kebunnya.
Iya jenis kebunnya. jadi kalau kebun kelapa ya produsen utamanya pohon kelapa, kalau kebun singkong produsen utamanya pohon singkong dan seterusnya.
Trofik kedua (konsumen primer) dipegang oleh hewan-hewan herbivora berukuran kecil, kayak: belalang, ulat, jangkrik dan kutu tanaman.
Trofik ketiga (konsumen sekunder) dipegang oleh hewan-hewan omnivora, kayak: burung pipit, burung murai dan burung-burung sejenis yang berukuran kecil.
Trofik keempat (konsumen puncak) dipegang oleh hewan-hewan omnivora yang lebih besar, kayak: rubah, landak, tikus, musang, luwak dan hewan-hewan sejenisnya.
Paham ya?
Berikut contoh-contoh rantai makanan yang ada di ekosistem kebun:
- Energi matahari → bunga → ulat → burung pipit → elang → pengurai
- Energi matahari → sawi → ulat → burung → kucing → pengurai
Ekosistem Kolam
Ekosistem yang telah dikutip oleh wikipedia merupakan suatu ekosistem ekologi yang terbuntuk oleh hubungan timbal balik tidak terpisahkan antara mahluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem juga merupakan suatu tatanan secara utuhdan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem adalah penggabungan dari beberapa unit biosistem yang mana melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik, maka aliran energi tersebut menuju ke suatu struktur biotik tertentu.
Kemudian barulah terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme dengan matahari sebagai sumber energi.
Ekosistem kolam mempunyai kekhasan tersendiri, sehingga unit biosistem yang berada didalamnya berbeda dengan ekosistem lainnya. Pada umumnya komponen ekosistem kolam juga tersusun atas komponen Abiotik dan Biotik.
Beberapa komponen Abiotik ekosistem kolam misalnya Air, Oksigen larut, cahaya, tanah atau lumpur dan lain masih banyak lagi. Namun komponen biotik ekosistem kolam terdiri dari beberapa mahluk hidup.
Komponen tersebut berperan baik sebagai produsen maupun konsumen, misalnya Fitoplankton, teratai, ikan, katak, jentik, serangga air, eceng gondok dan lain-lain.
Pencemaran terhadap ekosistem kolam bisa mempengaruhi ekosistem tersebut, dampak paling kecilnya ialah membunuh berbagai jenis organisme pada ekosistem tersebut yang mempengaruhi ranti serta jaring makanan.
Dampak terparahnya ialah pencemaran tersebut bisa memusnahkan ekosistem yang ada. Pencemaran ini bersumber dari beberapa faktor seperti industri, rumah tangga, dan juga kegiatan atau aktifitas manusia sehari-hari.
Ekosistem kolam dibentuk secara sengaja oleh manusia dan termasuk ekosistem akuatik lentik atau air tidak bergerak, walaupun biasanya air kolam diganti dengan interval waktu tertentu. Contoh rantai makanan yang terjadi di ekosistem kolam yaitu:
- Energi matahari → pitoplankton → ikan → burung bangau → pengurai
- Energi matahari → alga → ikan → ular → elang → pengurai
Ekosistem Laut
Pengertian dari ekosistem laut adalah sebuah ekosistem akuatik yang didominasi oleh perairan. Perairan tersebut memiliki kadar garam tinggi yang pada permukaanya sangat luas.
Ekosistem laut merupakan tempat hidup bagi banyak biota laut, dimulai dari hewan bersel satu, invertebrata, mamalia hingga bermacam tanaman laut seperti terumbu karang dan rumput laut.
Berikut dibawah ini akan membahas pengertian dan macam-macam ekosistem laut beserta ciri-ciri yang dimilikinya masing-masing.
Macam-macam Ekosistem Laut
Biasanya ekosistem laut identik denan kondisi salinitas tinggi dengan memiliki kandungan ion Cl dalam perairannya hingga mencapai 55%. Salinitas ekosistem tersebut akan jauh lebih tinggal bila ada didaerah laut tropis.
Hal tersebut mengingat suhu didaerah tropis yang tinggi dapat cepat membuat proses penguapan yang besar.
Pada ekosistem laut juga memiliki perbedaan suhu antara lapisan. Dilapisan atas umumnya akan terasa lebih hangat jika dibandingkan dengan lapisan laut bawah, adapun kedua lapisan tersebut terpisah oleh lapisan yang dinamakan termoklin.
Menurut rantai makanan pada ekosistem laut, gerakan air dari pantai hingga ke tengah laut memegang andil yang besar demi kelangsungan hidup ekosistem tersebut.
Gerakan yang dihasilkan air dari pantai hingga ke tengah laut dapat menyebabkan bagian atas laut akan turun kebawah dan begitupun sebaliknya. Sehingga akan sangat memungkinkan akan terbentuknya suatu rantai makanan pada ekosistem laut.
Sama halnya seperti ekosistem danau, menurut kedalamannya ekosistem laut juga dapat dibedakan menjadi beberapa zona yaitu:
- Zona Litoral : Ialah daerah yang berbatasa langsung dengan darat.
- Zona Neritik : Ialah daerah yang dalamnya kurang lebih 300 meter sehingga zona tersebut masih dapat ditembus oleh cahaya matahari hingga pada dibagian dasar.
- Zona Batial : Ialah daerah yang didalamnya berkisar diantara 200-2.500 meter.
- Zona Abisal : ialah merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai pada kedalaman 1.500 – 10.000 m.
Laut merupakan ekosistem akuatik terluas. Banyak sekali biotik yang dapat ditemukan di laut. Sebenarnya laut lebih cocok disebut sebagai bioma daripada ekosistem, karena lebih komplek. Beberapa contoh rantai makanan yang terjadi di laut diantaranya:
- Energi matahari → alga → ikan kecil → ikan besar → hiu → pengurai
- Energi matahari → fitoplankton → ikan → burung bangau → ular → pengurai
- Energi matahari → fitoplankton → udang → ikan → singa laut → hiu → pengurai
Ekosistem Rawa
Rawa merupakan daerah yang tergenang oleh air yang bersifat musiman atau permanen. Rawa biasanya terdapat di daerah dekat dengan laut. Kebanyakan ekosistem rawa terbentuk secara alami. Karakteristik ekosistem rawa adalah punya keanekaragaman flora dan fauna.
Flora-flora yang ada pada ekosistem rawa diantaranya: rotan, teretang, ramin, durian burung, aneka palem-paleman, pandan, kayu putih, sagu, serta jenis pepohonan lainnya. Sedangkan faunanya meliputi: buaya, orang utan, harimau, gajah, rusa, badak, musang air, babi hutan, serta bermacam jenis ikan.
Ekosistem rawa terdiri atas dua komponen utama, yakni biotik contohnya jamur, gulma, eceng gondok, ikan nila, udang serta beragam mikroorganisme pengurai, dan abiotik yaitu bisa berwujud air, garam, suhu, cahaya matahari, batu, tanah, dan juga iklim. Tiap-tiap komponen diatas masing-masing membentuk rantai makanan.
Ciri-ciri ekosistem rawa:
• ekosistem rawa memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut:
• suhu rendah
• penetrasi cahaya yang minim
• dipengaruhi iklim dan cuaca di sekitar
• kadar garam rendah
• terdapat tumbuhan seperti alga, jamur, ataupun gulma
• didiami ikan air tawar
Peran rawa sangat penting, yakni sebagai area penampungan debit air dari hujan. Selain itu rawa juga penting sebagai persediaan air bagi lingkungan sekitar termasuk bagi manusia yang mendiami sekitar rawa. Gulma yang tumbuh di rawa juga dapat meminimalisasi pencemaran air, namun juga menjadi penyebab populasi ikan menurun.
Contoh rantai makanan yang terjadi di ekosistem rawa yaitu:
Energi matahari → ganggang → ikan → kucing → mikroorganisme pengurai
Ragam Ekosistem Rawa
A. Ekosistem Hutan Rawa Gambut
Jenis hutan rawa gambut adalah hutan yang letaknya berada di belakang tanggul sebuah sungai dengan karakteristik lahannya yang basah selalu tergenang air. Disebut hutan rawa gambut karena komposisi hutan ini terdiri atas tanah dari tumpukan bahan organik, atau yang sering disebut tanah gambut atau tanah organik.
Komponen yang membentuk hutan rawa gambut:
• Komponen Biotik
Dihuni spesies tertentu yang hanya hidup di lingkungan ekosistem rawa gambut.
• Komponen Abiotik
Dibedakan menjadi dua, yakni rawa pasang surut dan rawa lebak.
1. Rawa Pasang Surut
Disebut dengan rawa pasang surut karena karena genangan dari lahan rawa ini tergantung oleh pasang surutnya air laut. Adapun ketinggian dari air pasang ini dibedakan lagi menjadi dua macam, yakni air pasang besar dan air pasang kecil.
2. Rawa Lebak
Sebenarnya hanya ada sedikit yang membedakan rawa lebak dengan rawa pasang surut. Jika rawa pasang surut dipengaruhi pasang surut air laut, maka rawa lebak genangannya terjadi disebabkan luapan air sungai dan ataupun air hujan yang terletak di area cekungan pedalaman.
Genangan air dari rawa lebak kebanyakan terjadi ketika memasuki musim penghujan dan perlahan menyusut pada musim kemarau. Rawa lebak banyak dimanfaatkan untuk sektor pertanian dan perikanan dan juga peternakan. Jika dihitung jumlah lahan rawa lebak di Indonesia luasnya lebih dari 13 juta hektare.
B. Ekosistem Rawa Air Tawar
Ekosistem di rawa dengan habitatnya yang tergenangi air tawar disebut juga ekosistem rawa air tawar. Dengan pH rata-rata 6 dan jenis tanahnya yang beragam, membuat ekosistem ini banyak ditumbuhi oleh bermacam-macam vegetasi. Ada rawa yang hanya ditumbuhi rumput, namun disisi lain ada juga rawa yang hanya terdapat vegetasi tumbuhan pandan ataupun tumbuhan palem.
Ciri ekosistem rawa air tawar:
• adanya variasi suhu yang berubahnya secara perlahan
• keadaan lingkungan dipengaruhi oleh iklim serta cuaca
• flora didominasi tumbuhan alga
• kangkung, teratai, ganggang biru dan hijau juga dapat tumbuh
• ciri faunanya mengeluarkan air atau lendir yang berlebihan
• ikan menyerap zat garam melalui insang secara aktif
• air masuk dalam tubuh hewan dengan cara osmosis
Ekosistem Savana
Savana atau padang rumput digolongkan ke dalam ekosistem daratan yang terbentuk secara alami. Savana terbentuk di daerah tropik dan subtropik yang curah hujannya sekitar 25-30 cm per tahun. Di Indonesia sendiri, savana dapat kita jumpai di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Adapun di belahan bumi lainnya savana dapat ditemukan Australia Utara, dan Kenya (Benua Afrika).
Jika diklasifikasikan, terdapat dua macam sabana. Pertama sabana murni, yakni di dalamnya hanya memiliki satu jenis pohon. Kedua sabana campuran, yang memiliki beragam pohon. Adapun jenis flora pembentuk bioma sabana diantaranya rumput, Eucalyptus, Acacia, dan Coryphautan. Sedangkan untuk floranya antara lain, singa, macan tutul, gajah, zebra, kijang, kuda, rayap, dan serangga.
Mengenal ciri-ciri sabana berikut ini:
• Padang rumput dengan diselingi pepohonan
• Berada di daerah tropis
• Jenis flora yang tumbuh di savana adalah rumput, Eucalyptus, Acacia, dan Coryphautan
• Jenis fauna pada savana diantaranya singa, macan tutul, gajah, zebra, kijang, kuda, rayap, dan serangga
Contoh rantai makanan di ekosistem savana yaitu:
Energi matahari → rumput → zebra → singa → pengurai
Energi matahari → rumput → domba → serigala → pengurai
Ekosistem Sungai
Sungai disebut sebagai ekosistem lotik atau ekosistem air yang mengalir. Sehingga jelas berbeda dengan danau yang merupakan ekosistem lentik atau air tenang. Contoh rantai makanan yang terjadi di sungai yaitu:
- Energi matahari → alga → ikan → burung bangau → buaya → pengurai
- Energi matahari → alga → ikan → beruang → pengurai
Ekosistem sungai ini adalah salah satu bentuk ekosistem air tawar yang mempunyai karakteristik berupa aliran air searah yang menjadikan perubahan kimia dan fisik di dalamnya bisa berlangsung secara terus – menerus.
Di negara kita sendiri, dapat kita temui banyak sekali ekosistem sungai hampir di seluruh wilayah daratan dengan sungai – sungai yang masyhur misalnya sungai Kapuas, sungai Bengawan Solo, sungai Mahakam, sungai Musi, sungai Barito, dan lain – lain. Ada banyak hal yang bisa kita bahas mengenai ekosistem sungai ini. Berikut kami berikan penjelasannya.
- Ciri-ciri Ekosistem Sungai
Ekosistem sungai memiliki beberapa ciri – ciri yang menonjol dan membedakannya dengan jenis ekosistem yang lainnya, di antaranya adalah;
- Air pada ekosistem sungai mengalir dari hulu ke hilir
- Terjadi perubahan pada keadaan fisik dan kimia dari ekosistem yang berlangsung secara terus menerus
- Kondisi dari fisik kimia pada tingkatan aliran air ekosistem sungai sangat tinggi
- Tumbuhan dan hewan yang tinggal sudah menyesuaikan diri dengan kondisi aliran air sungai
- Aliran Air Pada Ekosistem Sungai
Aliran air yang dimaksud disini adalah faktor utama yang membuat ekologi dari sungai tidak sama dengan ekosistem air pada umumnya. Kecepatan serta kekuatan pada aliran air dalam ekosistem sungai sangat beraneka ragam dan hal ini dipengaruhi oleh beragai macam hal contohnya adalah pencairan salju, hujan, ataupun air tanah. Aliran air ini bisa mengubah bentuk dasar sungai dengan cara erosi, sedimentasi, dan menciptakan berbagai perubahan habitat lainnya.
- Substrat
Apa yang dimaksud dengan substrat? Substrat adalah permukaan dimana organisme sungai bisa hidup. Substrat pada ekosistem sungai ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor anorganik misalnya batu, kerikil, pasir, serta faktor organik yaitu sisa daun, kayu, lumut dan juga tanaman. Kondisi dari substat ini biasanya tidak permanen.
- Cahaya
Cahaya bermanfaat untuk memberikan energi pada proses fotosintesis untuk para organisme autotrof dalam menghasilkan sumber dari makanan utama dalam ekosistem sungai. Cahaya yang akan diterima oleh ekosistem sungai ini dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti ada tidaknya pepohonan yang menaungi tingkat kedalaman sungai itu sendiri.
- Suhu
Suhu air di sungai ini beraneka macam, dipengaruhi oleh radiasi yang ada di permukaan dan konduksi ke atau dari udara substrat yang ada di sekitarnya. Perbedaan suhu tersebut bisa signifikan antara bagian bawah sungai yang dalam dan juga permukaannya/ selain itu hal lain misalnya iklim, nanungan, dan tingkat kemiringan sungai juga bisa mempengaruhi suhu air.
- Kimia Air
Kondisi dari kimia air sungai juga bervariasi dan dipengaruhi oleh input dari lingkungan atau daerah sekitarnya misalnya saja hujan dan penambahan bahan kimia yang rentan tercemar dari aktivitas kehidupan manusia. Walaupun begitu, oksigen juga konstituen kimia yang paling urgen dalam kehidupan organisme dari ekosistem sungai itu sendiri.
- Bakteri
Bakteri datang dalam jumlah yang besar pada ekosistem sungai. Bakteri ini memiliki peran penting dalam daur ulang energi. Bakteri berfungsi untuk menguarikan bahan organik menjadi sebuah senyawa anorganik yang bisa digunakan oleh tanaman dan mikroba lainnya.
Demikian ulasan mengenai rantai makanan yang terjadi di berbagai ekosistem. Semoga bisa bermanfaat untuk Anda yang sebelumnya belum mengetahui seluk beluk rantai makanan yang terjadi di berbagai ekosistem.