Kolesterol adalah zat lemak yang disebut limid dan memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga tubuh tetap berfungsi normal. Kolesterol dapat diproduksi oleh hati dan beberapa makanan yang dikonsumsi. Kolesterol terdiri dari dua macam, yaitu kolesterol baik dan kolesterol jahat.
Jika tubuh mengandung kolesterol berlebih, maka hal tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk mengetahui apakah tubuh mengandung kolesterol berlebih, maka ada beberapa indikator yang menentukan seseorang mempunyai kadar kolesterol berlebih. Berikut ini gejala kolesterol tinggi yang apabila diabaikan begitu saja dapat menyumbat pembuluh darah dan memicu penyakit jantung.
Nyeri pada Kaki
Gejala yang umum dirasakan dari kolesterol adalah klaudikasio, yaitu rasa nyeri pada bagian kaki atau rasa tidak nyaman pada bagian kaki. Penyebab rasa nyeri pada kaki tersebut timbul akibat dari tersumbatnya arteri. Sehingga, aliran darah yang seharusnya mengalir pada kaki menjadi terhambat. Sebagian orang merasakan kakinya terasa berat.
Rasa sakit tersebut bisa menjalar ke seluruh kaki, bahkan bisa dirasakan ke bokong. Rasa sakit tersebut bisa hilang dengan sendirinya jika tidak dibuat untuk bergerak atau berjalan. Kemudian, akan terasa lagi dalam kurun waktu yang cukup lama.
Kram di Malam Hari
Gejala lain dari kolesterol adalah terkena kram pada malam hari. Sesuai dengan pernyataan Dr. Darren Schneider bahwa para penderita kolesterol tinggi, saat tidur kaki akan mengalami kram di bagian tumit, jemari kaki atau kaki bagian bawah.
Rasa sakit tersebut bisa hilang jika posisi kaki digantung atau berada lebih tinggi dari badan. Cara mudahnya yaitu angkat kaki, bisa disandarkan pada tembok, saat kamu merasakan kram. Maka kram tersebut berlahan-lahan akan hilang.
Kuku Berubah
Kuku juga membutuhkan pasokan darah yang cukup. Jika seseorang memiliki kolesterol tinggi, maka kuku tidak bisa mendapatkan pasokan darah yang cukup akibat dari sirkulasi darah terganggu. Jika hal itu terjadi, maka kuku akan menebal dan pertumbuhan kuku akan melambat.
Kulit Ikut Berubah
Ketika kamu melakukan pemeriksaan ke dokter dengan keluhan kolesterol, maka biasanya dokter akan mengecek kolesterol tersebut dengan mengangkat kaki kamu.
Jika memang memiliki kolesterol tinggi, kulit kaki kamu akan berubah menjadi putih karena aliran darah terganggu. Lama kelamaan kulit akan berubah warna menjadi kemerah-merahan atau keunguan yang disebabkan pembulu darah melebar. Menurut Dr. Schneider bahwa penderita kolesterol akan melihat jari-jari kaki menjadi pucat ketika duduk karena kurangnya sirkulasi.
Kaki Menjadi Dingin
Gejala yang satu ini belum bisa dijadikan patokan. Karena semua orang, baik yang memiliki kolesterol tinggi maupun tidak, akan merasakan kedua kakinya dingin. Hal ini tergantung pada suhu di daerah tersebut.
Namun, Dr. Schneider menghimbau agar semua orang untuk waspada jika mengalami kondisi di mana salah satu kaki saja yang mengalami rasa dingin. Karena kemungkinan besar hal tersebut merupakan tanda-tanda jumlah lipid dalam darah berlebihan.jika kamu mengalami gejala ini, maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas.
Proses Pemulihan Luka yang Lamban
Pada umumnya, seseorang yang memiliki kolesterol tinggi, proses pemulihan luka akan melamban, khususnya luka yang terletak di bagian kaki. Hal ini disebabkan oleh penurunan sirkulasi.
Mati Rasa
Terkadang, seseorang mengalami mati rasa pada bagian tertentu di tubuhnya, seperti pada jari tangannya. Kejadian mati rasa pada bagian tertentu tubuhnya ini termasuk dari gejala kolesterol tinggi.
Diare
Gejala lain yang akan timbul adalah diare. Karena dalam metabolisme lemak, tubuh memiliki kemampuan untuk menyerap sepertiga kolesterol makanan yang dikonsumsi.
Dalam keadaan normal, hati dapat memproduksi kolesterol sesuai dengan kebutuhan tubuh, namun dalam kondisi tertentu, hati tidak dapat mengetahui berapa banyak kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh. Sehingga, terdapat masalah dalam metabolisme tubuh.
Dalam kondisi tersebut bisa berpotensi menimbulkan masalah dalam sistem pencernaan dan penyerapan, sehingga gejala diare yang berlebihan merupakan salah satu efeknya.