GAMBARAN NERAKA – Sudah tahukah kamu berbagai macam azab yang akan diberikan kepada penduduk neraka? Dan azab ini akan ditimpakan kepada golongan manusia yang bagaimana saja?
Nah, kali ini Satu Jam akan menjelaskan sebab dan azab yang akan diperoleh oleh orang-orang yang mengerjakan larangan Allah SWT yang gambarannya sesuai dengan yang tercantum dalam Al Quran dan hadist Nabi SAW.
Sebagai pembuka, berikut ini adalah cuplikan video yang diambil dari acara Khazanah Trans 7.
https://www.youtube.com/watch?v=U01FkHikVP0&rel=0&showinfo=0
Semoga kita semua tidak termasuk ke dalam golongan yang disebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini gambaran macam-macam siksa neraka Jahannam menurut Al Quran dan hadist nabi.
Azab Bagi Orang Kafir
Ketika penduduk neraka Jahannam disiksa, maka kulit mereka akan matang saat tubuhnya dibakar, hal ini dikarenakan begitu dahsyat dan panasnya api neraka Jahannam.
Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah,
Sesungguhnya, tebal kulit seorang kafir (di neraka) adalah 42 hasta ukuran orang kuat yang besar. Giginya sebesar gunung Uhud, dan sungguh tempat duduknya dia di Jahannam seluas Makkah dan Madinah. (HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim)
Allah SWT juga berfirman dalam Surat An-Nisa ayat ke 56 yang berbunyi;
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Orang yang Paling Mengerikan Azabnya
Menurut sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, orang yang paling mengerikan azabnya pada hari kiamat adalah orang-orang yang menggambar makhluk yang bernyawa.
Selain itu orang yang membuat berhala juga mendapatkan azab atau siksaan yang paling mengerikan.
Gambaran Azab Orang yang Membatalkan Puasa di Bulan Ramadhan
Menurut sabda nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah, azab bagi orang yang berbuka di bulan puasa sebelum waktunya adalah mereka digantung dalam posisi kaki mereka di atas dan mulutnya robek-robek sehingga darah mengalir begitu deras dari mulutnya.
BACA JUGA: Tingkatan Neraka Menurut Al Quran dan Hadits
Azab Bagi Pezina
Azab bagi pezina laki-laki dan perempuan di neraka menurut sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah adalah mereka mempunyai tubuh yang besar dan buruk untuk dipandang, kemudian keluarlah bau busuk dari tubuhnya yang baunya seperti tempat pembuangan kotoran.
Azab Bagi Wanita yang Tidak Mau Menyusui Anaknya
Azab bagi para wanita yang enggan menyusui anaknya adalah saat mereka di neraka, puting susunya akan digigit ular. Perlu kamu ketahui, satu gigitan ular di neraka bisa menyebabkan panas demam selama 40 musim.
Azab Bagi Peminum Khamar
Azab bagi peminum khamar di neraka adalah Allah akan memberikannya minuman dari sungai Ghuthah. Lantas, apa sungai Ghutah itu?
Sungai Ghuthah adalah sungai yang airnya mengalir dari kemaluan para pelacur yang pastinya memiliki bau yang menyengat.
Gambaran Azab Neraka Bagi Orang yang Bunuh Diri
Azab bagi orang yang mati bunuh diri sungguh sangat mengerikan (BACA ULASAN: Hukum Bunuh Diri Menurut Islam).
Bila dia mati bunuh diri menggunakan besi ditangannya, maka di neraka jahannam dia akan menikam perutnya secara terus menerus.
Jika dia mati bunuh diri dengan memium racun, maka dia akan terus meminum racun dari neraka secara perlahan-lahan.
Dan bagi orang yang bunuh diri loncat dari ketinggian, maka dia akan terus dijatuhkan ke dalam neraka Jahannam secara berulang selama-lamanya.
Siksa Bagi Orang yang Memakan Harta Anak Yatim
Anak yatim adalah salah satu golongan hamba yang sangat dimuliakan oleh allah. Anak yatim banyak disebut didalam alqur’an dan hadits, disana diterangkan apa pahala bagi orang yang menjaga dan memenuhi hak-haknya dan siksa bagi orang yang tidak menjaga atau tidak memenuhi haknya.
Firman allah dalam surat Al Ma’un:
أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ
“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? yaitu orang yang menghardik anak yatim. (QS. Al Ma’un)
Orang yang menghardik anak yatim bisa juga disebut sebagai orang yang telah mendustakan agama allah. Termasuk juga mengatakan atau membentak dengan perkataan yang kasar sehingga membuatnya bersedih, atau tidak memberikan hak-haknya yang semestinya dia terima.
Tapi bagi orang yang didalam rumahnya ada anak yatim kemudian menjaga dan merawatnya itu dengan baik, maka allah akan memudahkan rizki dan segala urusannya.
sebagaimana sabda nabi:
Sebaik-baik rumah kaum muslimin adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim yang diasuh dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin adalah rumah yang didalamnya terdapat anak yatim tapi diperlakukan dengan buruk. (HR. Ibnu Majah)
Seseorang yang mendapat tanggungan dan amanat mengasuh anak yatim sangat dekat sekali dengan pahala ataupun dosa.
Bagi mereka yang idak mampu mengemban amanatnya dengan baik akan mendapat siksa. Mereka yang memakan harta anak yatim dengan dzalim kelak diakhirat perutnya akan penuh terisi oleh api.
Sebagaimana firman allah:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَٰلَ ٱلْيَتَٰمَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِى بُطُونِهِمْ نَارًۭا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًۭا
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan dzalim, sesungguhnya yang mereka makan/masukkan kedalam perutnya adalah api neraka, dan mereka akan masuk kedalam neraka Sa’ir. (QS. An Nisa’)
Dan Sabda Rasul:
Sesungguhnya aku sangat memberatkan dosa orang yang menyia-nyiakan haknya dua golongan yang lemah, yaitu golongan anak yatim dan golongan wanita. (HR An Nasa’i)
Siksa Bagi Orang yang Meninggalkan Sholat
Pada peristiwa isra’ mi’raj, Rasulullah diperlihatkan balasan orang-orang yang berbuat munkar, diantaranya adalah balasan bagi orang yang meninggalkan sholat fardhu.
Rasulullah diperlihatkan oleh sekelompok kaum yang membentur-benturkan kepalanya ke batu. Satu kali benturan menyebabkan kepalanya pecah, kemudian kembali utuh seperti semula, kemudian mereka menhulanginya lagi dan terus seperti itu.
Kemudian Rasulullah bertanya kpada malaikat jibril: Siapakah mereka wahai Jibril?
Malaikat Jibril menjawab: Mereka adalah orang yang kepalanya berat untuk melaksanakan sholat fardhu. (HR. At Thabrani)
Balasan bagi orang yang meninggalkan sholat fardhu adalah akan dimasukkan ke Neraka Saqor. Sebagaimana firman allah: Setelah melihat orang-orang yang bersalah itu mereka berkata: Apa yangmenyebabkanmu masuk Neraka Saqor? orang-orang yang bersalah itu menjawab: Kami termasuk dalam golongan orang-orang yang tidak mengerjakan sholat
Sa’ad bin Abi Waqash bertanya pada Rasulullah SAW mengenai orang yang melalaikan sholatnya, Rasulullah menjawab: Yaitu mengakhirkan waktu sholat dari waktu sholat asalnya hingga waktu sholat yang lainnya. Mereka sudah menyia-nyiakan waktu sholat dan melewatkannya, maka mereka diancam dengan neraka wail.
Dari Ibnu Abbas dan Sa’id Al Musayiyb juga menafsirkan hadis diatas: Yaitu orang yang bermalas-malasan dengan sholat mereka sehingga masuk pada waktu sholat yang lain, maka bagi pelakunya jika tidak bertaubat allah menjanjikannya neraka Jahannam sebagai tempat kembalinya.
Azab Bagi Seorang Pembunuh
Pembunuhan di dalam ajaran agama islam memang sangat tidak di anjurkan, terlebih lagi jika orang yang dibunuh tersebut merupakan seorang mukmin yang tidak berdosa. Adapun perkara yang satu ini termasuk dalam dosa besar dan islam sangat mengecam keras yang nanti akan dimintai pertanggung jawaban di hari akhir.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an yang bunyinya :
“Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya”. (QS. 5 : 32).
Jadi orang yang melakukan pembunuhan nantinya akan mendapatkan balasan berupa hukuman yang sangat berat di hari kiamat seperti firman Allah yang satu ini :
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah jahannam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinyaserta menyediakan azab yang besar baginya”. (QS. 4 : 93).
Sebenarnya gambaran siksaan neraka bagi pelaku tindakan pembunuhan terhadap orang yang tidak berdosa ada 4 macam. Bahkan apabila kita mengetahui satu saja dari ke-4 hal tersebut sudah mampu membuat bulu kuduk kita merinding lantaran sangat mengerikan. Adapun ke 4 hal tersebut di antaranya adalah :
- Seorang pembunuh akan kekal menjadi penghuni neraka.
- Akan mendapatkan murka dari Allah SWT.
- Allah akan melaknat dan mengutuk orang yang membunuh orang-orang muslim yang tidak berdosa.
- Allah akan menyediakan tempat siksaan yang berat baginya.
Bahkan dijelaskan pula dalam sabda Rasulullah :
ان اول ما يحكم بين العباد فى الدماء (رواه البخارى ومسلم والنسائى وبن ماجه والترمذى
Artinya : “Kasus yang pertama diadili di hadapan Allah pada hari kiamat ialah masalah darah (pembunuhan)”( Hadits riwayat Bukhari, Muslim, An-Nasai, Ibnu Majah dan Turmudzi).
Oleh karena itu kita sebagai seorang muslim harus bisa menjadi orang yang baik dan selalu meminta perlindungan Allah dari siksaan api neraka.
Azab Memakan Uang Riba
Segala macam bentuk riba dan istilah-istilahnya memang sangat bertentangan dengan ajaran agama islam. Namun faktanya tidak sedikit pula dari kaum muslimin juga bergelut dalam praktek uang riba. Padahal sudah dijelaskan bahwa riba merupakan salah satu dosa besar yang bisa membinasakan pelakunya baik di dunia maupun di akhirat, selain itu untuk orang yang melakukan praktek riba juga akan mendapatkan azab dan ditempatkan di tempat yang seburuk-buruknya di dalam neraka.
Shabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu’anhu mengatakan :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat orang yang memakan riba, memberi makan riba (orang yang memberi riba kepada pihak yang mengambil riba), juru tulisnya, dan dua saksinya. Beliau mengatakan: ‘Mereka itu sama’.” [HR. Muslim]
Dari hadist riwayat muslim di atas menerangkan jelas bahwa nabi pun ikut melaknat orang yang melakukan perbuatan riba dan bahkan Rasulullah juga bersabda bahwa :
“Riba ada 73 pintu. Yang paling ringan adalah seperti orang berzina dengan ibu kandungnya.” (Sunan Ibnu Majah, 2275, Al-Mustadrak, 2/37 dan Syu’abul Iman, 5519).
Oleh karena itu meskipun segala pernak-pernih yang ada di dunia sangatlah menggoda, namun bukan berarti kita bisa terperdaya untuk melakukan apa saja termasuk mendapatkan uang yang haram (riba). Jadi berusahalah supaya mendapatkan harta yang halal di jalan Allah supaya hidup yang kita jalani menjadi lebih berkah.
Azab Neraka Bagi Pelaku Syirik
Syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah SWT. Dalam hal ini Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya”. (An Nisaa: 48)
Selain itu Allah SWT juga berfirman: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga”. (Al Maidah: 72)
Perbuatan syirik dibagi menjadi dua macam, yaitu syirik dalam Rububiyyah dan syirik dalam Uluhiyyah. Syirik dalam Rububiyyah adalah menjadikan sekutu selain Allah dalam mengatur alam semesta, seperti yang disebutkan dalam firman-Nya:
“Katakanlah: ‘Serulah meraka yang kamu anggap (sebagai ilah) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat dzarrah pun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu saham pun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.’” (Saba’: 22)
Sementara, syirik dalam dalam Uluhiyyah adalah beribadah atau berdoa kepada selain Allah, baik doa dalam bentuk ibadah ataupun doa masalah. Maka dari itu, menyembah dan berdoa kepada selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya serta memberikannya kepada yang tidak berhak. Allah SWT berfirman
“… Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.” (Luqman: 13)
Dosa syirik adalah dosa paling besar dibanding dosa-dosa besar lainnya, karena menyamakan manusia dengan Pencipta Semesta Alam. Contoh dosa syirik adalah berdo’a kepada selain Allah atau kepada orang mati, baik itu Nabi, wali, kyai, habib, jin maupun kuburan keramat.
Untuk perbuatan syirik ada syirik besar dan syirik kecil. Contoh perbuatan syirik besar adalah seperti yang sudah disebutkan di atas sedangkan contoh perbuatan syirik kecil adalah bersumpah dengan selain Nama Allah SWT.
Azab bagi orang yang berbuat syirik di neraka adalah Allah SWT tidak akan mengampuni dosa tersebut dan orang tersebut akan kekal tinggal di neraka.
Azab Orang yang Durhaka Kepada Orang Tua
Durhaka kepada orang tua merupakan salah satu dari dosa besar. Orang tua adalah orang yang merawat, mendidik, menjaga dan mengasihi kita dari kecil tidak sepatutnya kita durhaka kepada mereka.
Abu Bakrah (pewari hadits) menceritakan, Rasulullah saw bersabda :“Maukah kalian Aku beritahukan tentang dosa besar yang paling besar?” (Beliau mengulanginya sampai tiga kali). maka kami berkata : “Tentu, wahai Rasulullah!” Beliau bersabda : “Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Ketika itu beliau bersandar kemudian duduk sambil berkata : “Ketahuilah begitu juga dengan ucapan dusta dan saksi dusta.” Beliau terus mengulang-ulangnya hingga kami berkata : “semoga Beliau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa durhaka kepada orang tua merupakan dosa yang paling besar setelah dosa syirik. Maka dari itu kita wajib berbakti, mematuhi perkataannya dan menghormati mereka sebagai orang tua kita.
Orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya akan diancam dimasukkan ke dalam dua pintu neraka dan tidak akan mencium aroma surga. Seperti dua sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini
“Barangsiapa yang membuat kedua orang tuanya murka, maka baginya akan dibukakan dua pintu neraka.” (Jâmi’us Sa’adât 2: 262).
dan
“Takutlah kamu berbuat durhaka kepada kedua orang tuamu, karena bau harum surga yang tercium dalam jarak perjalanan seribu tahun, tidak akan tercium oleh orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, memutuskan silaturahmi, dan orang lanjut usia yang berzina…” (Al-Wasâil 21: 501)
Selain mendapatkan azab di akhirat, durhaka kepada orang tua juga bisa langsung mendapatkan azab di dunia secara langsung.
Gambaran Neraka yang Paling Ringan
Azab yang paling ringan di neraka diberikan kepada paman nabi yakni Abu Thalib. Dia dipakaikan sepasang sepatu dari api neraka, lantas ketika sudah memakainya maka otaknya akan menjadi mendidih.
Abu Thalib meninggal dalam keadaan tidak beriman kepada Allah. Tetapi semasa hidupnya selalu membantu, membela, mendukung, dan melindungi Nabi Muhammad (keponakannya sendiri). Karena sikapnya ini, setiap hari Senin, siksanya diringankan oleh Allah.
Sebagai penyeimbang, kamu bisa baca juga gambaran kehidupan surga. Supaya timbul motivasi untuk selalu berbuat baik selama hidup di dunia.
Orang Terakhir Keluar dari Neraka
Ada sebuah Hadits dari Nabi Muhammad shallahualaihiwassalam diriwayatkan oleh Imam Muslim menceritakan sebuah petikan kisah hikmah mengharukan dan menggugah semangat bagi kaum muslimin. Inilah kisah orang terakhir yang keluar dari neraka. Dia juga orang terakhir yang memasuki surga dengan derajat paling rendah.
Dikisahkan setelah melewati as-shirat (jembatan) berada diatas neraka Jahannam sementara dikedua sisinya terdapat pengati-pengati tajam laksana duri pohon Sa’dan dan manusia diperintahkan untuk menyeberanginya.
Terbagilah manusia menjadi tiga golongan besar. Golongan pertama adalah mereka yang selamat tanpa halangan,ada orang yang berjalan secepat kilat, ada yang berlari seperti kuda, adapula yang berjalan sekejap mata. Begitulah mereka berjalan sesuai amal ketika hidup di dunia.
Golongan kedua mereka yang selamat menyeberangi as-shirat namun terluka karena sambaran pengait-pengatinya. Adapun golongan ketiga mereka adalah orang yang tersungkur masuk ke jahannam dari kalangan orang munafik (orang kafir yang pura-pura islam) atau kaum muslimin yang lebih berat amalan keburukannya ketimbang kebaikannya.
Setelah beberapa waktu lamanya, orang yang masih memiliki iman dari penghuni neraka dikeluarkan satu-persatu, mereka ada yang mendapat syafaat malaikat, para nabi atau kaum muslimin dari ahlul jannah. Demikianlah banyak penduduk neraka dari kalangan ahlut tauhid yang dikeluarkan. Hingga yang paling terakhir dikisahkan oleh rasulullah shallahualaihiwassalam dalam sebuah hadits dengan sangat rinci.
‘Sungguh aku tahu seorang penduduk neraka yang paling akhir keluar darinya, seorang penduduk jannah yang paling akhir masuk ke dalamnya. Dialah seorang lelaki yang keluar dari neraka dalam keadaan merangkak.’. Dalam hadits lain dikatakan ‘Orang yang terakhir masuk jannah adalah orang yang setiap kali melangkah ia tersungkur dan dihanguskan oleh api neraka.’
Dan tatkala orang itu telah melewati neraka, dia menoleh ke arah neraka dan berkata, “Maha Suci Allah yang telah menyelamatkanku darimu, sungguh Dia telah memberiku sesuatu yang tidak pernah dia berikan kepada orang lain dari umat yang pertama sampai umat yang terakhir.”.Sesungguhnya dia adalah manusia terendah dari penduduk surga, namun dia merasa dialah orang yang paling beruntung dan tidak ada yang lebih beruntung darinya.
Rasulullah salallahualaihiwassalam melanjutkan sabdanya, “Kemudian orang tersebut ditunjukkan pada sebuah pohon lalu dia berkata: ‘Wahai Pemeliharaku! Dekatkanlah aku dengan pohon itu agar aku bisa berteduh dan meminum airnya’.”
Maka Allah Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, jika Aku kabulkan permintaanmu, mungkin kamu akan meminta lagi yang lain?” Orang itu menjawab, “Tidak, Wahai Rabbku.”
Allah lalu mengambil janji darinya untuk tidak meminta yang lain lagi dari Allah, dan Allah menerima alasan orang itu yang telah melihat sesuatu yang ia tidak punya kesabaran. Kemudian Allah mendekatkan orang itu ke pohon tersebut sehingga ia dapat berteduh dan meminum airnya. Tinggal dia di bawah pohon pertama atas kehendak Allah ta’ala.
Kemudian orang itu melihat pohon lain yang lebih bagus dari pohon pertama. Orang itu berkata, “Wahai Rabbku, dekatkanlah diriku pada pohon ini agar aku bisa meminum airnya serta berteduh dibawahnya, dan aku tidak akan meminta yang lain lagi.”
Maka Allah berfirman, “Wahai anak Adam, bukankan engkau telah berjanji tidak akan meminta yang lain? Jika Aku dekatkan dirimu ke pohon itu mungkin kamu akan meminta lagi yang lain?”. Kembali Allah ta’ala menerima alasan alasan orang itu karena Dia mengetahui ketidak-sabaranya. Allah pun mendekatkannya ke pohon kedua kemudian ia berteduh dan meminum airnya.
Kemudian orang itu ditunjukkan pada sebuah pohon di pintu surga yang lebih bagus dari dua pohon sebelumnya. Kemudian orang itu mengulang lagi permintaan sebelumnya. Kemudian Allah berfirman, “Hai manusia! Tidakkah kamu telah berjanji kepada-KU untuk tidak meminta yang lain lagi dari-Ku?”. Orang itu menjawab, “Wahai Rabbku! Kali ini aku tidak akan meminta yang lain lagi kepada-Mu.”. Allah ta’ala menerima alasan orang itu dan mendekatkannya ke pohon tersebut.
Ketika Allah telah mendekatkan orang itu ke pohon tersebut ia mendengar suar penghuni jannah. Subhanallah, kenikmatan jannah di depan mata. Suara penduduk jannah yang penuh kebahagiaan terdengar di telinga pemuda ini hingga ia pun tidak sabar berkata kepada Rabbnya sebagaimana Rasulullah kisahkan,
“Wahai Rabbku! Masukkanlah aku ke dalam jannah!”
Allah berfirman, “Hai anak Adam! Mengapa kamu mengingkari janjimu pada-Ku? Ridhokah kamu jika Aku memberimu dunia ditambah dengan yang semisalnya?”
Seakan tak percaya orang itu menjawab, “Wahai Rabbku apakah Engkau mengejek aku sedangkan Engkau adalah Robbul’alamin?”
Ketika berceria Rasulullah salallahu’alaihiwasallam sampai tertawa hingga nampak gigi gerahamnya. Para sahabat bertanya “Apa yang membuat engkau tertawa wahai Rasulullah?”.
Beliau menjawab “Karena tertawanya Penguasa Alam Semesta ketika orang tersebut mengatakan kepadaNya, ‘Wahai Rabbku apakah Engkau mengejek aku sedangkan Engkau adalah Robbul’alamin?’.
Allah berfirman, “Sesunguhnya Aku tidak menertawakanmu, tetapi Aku Maha Kuasa atas apa yang Aku kehendaki.” HR. Muslim
Kisah ini dapat memberikan suatu inspirasi bagi kita, bahwa orang yang berdosa, walaupun sangat banyak sekali sebanyak buih di lautan, masih akan dapat ampunan dari allah selama dia ketika meninggal dunia masih beriman kepada Allah, masih sempat bersyahadat..