Nabi Ismail ‘alaihissalam memiliki sifat yang senantiasa menepati janji, baik kepada Allah SWT atau manusia dan terhadap dirinya sendiri.
Hal ini bisa dibuktikan dengan kesungguhannya menepati janji untuk sabar dan tabah dalam menjalankan perintah Allah SWT, terutama perintah Allah SWT terhadap ayahnya agar dirinya disembelih.
Nabi Ismail tidak memiliki keraguan dan kegelisahan dalam dirinya, ia patuh, pasrah dan rendah hati. Hal inilah yang mengangkat derajat Nabi Ismail.
Nabi Ismail menghilangkan keegoisan dirinya yang memungkinkan terjadinya konflik. Jika Nabi Ismail egois, bisa jadi beliau menolak perintah Allah untuk disembelih.
Untuk sukses dalam kehidupan baik di dunia maupun di akhirat, kita harus membuang semua keegoisan dalam diri dan patuh total pada perintah Allah SWT.
Sifat kedua yang harus kita teladani adalah sifat sabar pada diri Nabi Ismail.
Kesabaran Nabi Ismail terlihat sejak ia bayi, tatkala ia ditinggal disebuah lembah tandus oleh ayahnya. Bahkan ketika ayahnya diperintahkan untuk menyembelih dirinya, ia pun tetap taat demi melakukan perintah Allah SWT.
Kesabaran Nabi Ismail kata Ali, terlihat semenjak mih bayi yang ditingal ayahnya di lembah tandus, dan kesabarannya yang paling menonjol adalah saat ia tunduk untuk disembelih ayahnya, guna menjalankan perintah Allah SWT.
Sifat selanjutnya ialah bakti kepada orang tua. Nabi Ismail merupakan orang yang sangat berbakti pada orangtuanya.
Artikel ini merupakan rangkuman dari Ceramah DR Ali Aljufri Lc MA.
Begitulah kiranya sifat Nabi Ismail yang dapat dijadikan teladan bagi kita semua.